Suara.com - Presiden Partai Buruh sekaligus Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyatakan kegiatan bursa lowongan pekerjaan atau Job Fair merupakan bukti potret buram dunia ketenagakerjaan berkaitan dengan pengelolaan angkatan kerja.
"Apa itu Job Fair? Itu sudah tidak realibel lagi dalam dunia teknologi yang sudah maju. Dengan menggunakan aplikasi saja, itu sudah bisa," kata Said Iqbal saat dikonfirmasi di Cikarang, Rabu (11/6/2025).
Ia menyinggung penyebab pengelolaan angkatan kerja yang tidak menjelaskan realitas di sektor formal ketenagakerjaan mulai dari janji politik pemerintah hingga janji ketersediaan 400.000 lapangan kerja tersedia setiap pertumbuhan ekonomi 1 persen dan 2 juta lapangan baru apabila bertumbuh 5 persen.
Menurut dia, produk 'Job Fair' justru membuka ketidakmampuan dalam mengelola labor market atau pasar kerja, di mana sesuai amanah UUD 1945 bahwa setiap WNI berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
Di Indonesia di era tahun 1991, Dinas Tenaga Kerja menjadi garis terdepan memfasilitasi pencari kerja mendapatkan pekerjaan hingga tempat mengadu persoalan ketenagakerjaan namun saat ini peran tersebut sudah menghilang.
"Di era itu, kartu kuning wajib, dengan demikian dinas tenaga kerja menjadi bank dari angkatan kerja. Jadi begitu investor masuk ke kabupaten, kota atau provinsi, data sudah ada tersaji. Dan itu yang sekarang dilakukan Vietnam, negara tujuan utama investasi hari ini," katanya sebagaimana dilansir Antara.
"Tapi sekarang, di Cikarang itu mau dapat kerja bayar dulu Rp5-20 juta, betul itu, terkonfirmasi betul, belum tentu diterima. Di Serang masuk perusahaan sepatu ternama dikenakan Rp40 juta dan di Subang Rp10 juta sekadar masuk dan belum tentu diterima," katanya.
Ia mengungkap, di Cikarang tahun 1990-an, yang terjadi pengusaha yang mengejar buruh atau mencari calon tenaga kerja. "Saya tahu bener itu di tahun 1991. Tidak ada itu Job Fair sampai berebut begitu," imbuh dia.
Terpisah, sejumlah pencari kerja mengeluhkan tidak kunjung mendapat panggilan wawancara 15 hari usai mengikuti Job Fair 2025 yang digelar Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Baca Juga: Tepis Tudingan Job Fair Cuma Formalitas, Menaker Klaim Colek 92 Perusahaan: Ada yang Sudah Diterima
NSR (22) pencari kerja asal Desa Cibarusah Jaya, Kecamatan Cibarusah mengaku ekecewaan karena belum juga mendapatkan panggilan wawancara meskipun telah melamar ke tujuh perusahaan melalui unggah data dari barcode saat acara berlangsung.
Keluhan serupa diungkapkan SFH (18) warga Desa Simpangan, Kecamatan Cikarang Utara. Bahkan ia sudah menanyakan kepada teman-temannya yang lain yang juga dapat jawaban sama bahwa mereka belum dapat panggilan.
Merespons hal ini, Wakil Bupati Bekasi Asep Surya Atamaja menjelaskan proses penyortiran data pelamar masih berlangsung. Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bekasi sedang memilah pelamar dengan memprioritaskan warga lokal Kabupaten Bekasi.
"Nanti akan dipanggil. Sekarang kan lagi dipilah-pilih dulu, sedang disortir. Kan banyak juga orang-orang luar Kabupaten Bekasi yang kemarin datang. Yang dari luar Kabupaten Bekasi akan mental sendiri," katanya.
Dirinya meminta masyarakat untuk bersabar mengingat banyak jumlah pelamar yang mengikuti acara tersebut.
"Kenapa kita prioritaskan? Karena Kabupaten Bekasi merupakan kota industri. Ada 7 ribu sekian perusahaan tapi pengangguran masih sangat tinggi. Mudah-mudahan Job Fair ini dapat menyerap tenaga kerja lokal sehingga pengangguran berkurang," kata dia.
Berita Terkait
-
Job Fair Cuma Formalitas? Wamenaker Ngamuk, Netizen Balik Sindir!
-
Tepis Tudingan Job Fair Cuma Formalitas, Menaker Klaim Colek 92 Perusahaan: Ada yang Sudah Diterima
-
CEK FAKTA: Lowongan Kerja Relawan Iduladha Bergaji Rp 5 Juta, Benarkah?
-
Tuai Kontroversi Lagi, Wamenaker Immanuel Ebenezer Ingin Pecat HRD
-
Bantah Job Fair Cuma Formalitas, Dinas TKTE DKI: Kami Sudah Pastikan Lowongan Kerja Tersedia
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
Terkini
-
Gubernur Bobby Nasution Beri Pesan ke Pendawa Indonesia: "Nek Wani Ojo Wedi-wedi" Berantas Narkoba
-
Skandal Korupsi Haji Rp1 Triliun, Kapan KPK Umumkan Tersangka Agar Tak Rusak Reputasi NU?
-
Menteri dan Anggota DPR Malaysia Terima Surat Ancaman, Pelaku Minta Tebusan 100.000 Dolar AS
-
Gus Yaqut Terima Aliran Dana Korupsi Haji Rp1 Triliun Lewat Perantara?
-
Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
-
Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
-
Pemda NTB Diminta Segera Pulihkan Kondisi dan Aktifkan Siskamling oleh Wamendagri
-
Roy Suryo Bawa 'Jokowis White Paper' ke DPR, Ijazah SMA Gibran Disebut 'Dagelan Srimulat'
-
Laskar Cinta Jokowi Sebut Pergantian Kapolri Listyo Bisa Jadi Bumerang, Said Didu: Makin Jelas
-
TNI Nyatakan Terbuka Bekerja Sama dengan Tim Investigasi Kerusuhan Agustus