Suara.com - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) mengonfirmasi memang berencana mendatangkan pesawat baru dari Boeing. Rencana ini, berlangsung sebelum adanya kesepakatan dengan Pemerintah Amerika Serikat, di mana adanya syarat pembelian 50 pesawat Boeing.
Corporate Secretary GIAA, Cahyadi Indrananto, menjelaskan sebenarnya perseroan telah menjalin komunikasi dengan Boeing dan berencana menambah jumlah pesawat. Sayangnya, ia tidak merinci jumlah pesawat dan jenisnya yang akan didorong Garuda Indonesia.
"Komunikasi dengan Boeing sebenarnya telah Garuda lakukan sejak beberapa waktu terakhir ini, karena sejalan dengan strategi jangka panjang perusahaan," ujar Cahyadi saat dihubungi Suara.com, Jumat (18/7/2025).
Menurutnya, penambahan pesawat ini menjadi strategi Garuda Indonesia untuk memaksimalkan ratusan rute penerbangan domestik dan internasional.
"Jadi, untuk menambah armada dan mengoptimalkan jaringan penerbangan hingga 100 rute dalam 5 tahun ke depan," bebernya.
Namun demikian, Cahyadi menambahkan, Garuda dengan Boeing akan kembali melakukan pertemuan untuk berdiskusi untuk memenuhi syarat tarif Trump tersebut. Terutama, berdiskusi tentang jumlah pesawat Boeing yang akan dibeli Garuda.
"Ini termasuk tentang jumlah dan jenis pesawat, timeline untuk delivery, komponen biaya, teknis pengadaan, dan hal-hal lainnya.
Sebelumnya, Amerika Serikat dan Indonesia dilaporkan telah mencapai kesepakatan perdagangan baru setelah pembicaraan antara mantan Presiden AS Donald Trump dan Presiden Indonesia Prabowo Subianto.
Pengumuman ini disampaikan oleh Trump pada Selasa, (15/7/2025) melalui platform Truth Social miliknya.
Baca Juga: Imbas Deal Trump-Prabowo! Pertamina Siap 'Borong' Minyak Mentah & LPG dari AS
Menurut Trump, yang dikutip dari CNN Business pada Rabu, 16 Juli 2025, kesepakatan tersebut mencakup penghapusan tarif oleh Indonesia terhadap ekspor dari AS alias 100 persen. Sebaliknya, AS akan menurunkan tarif impor dari Indonesia menjadi 19 persen, dari sebelumnya 32 persen.
Trump juga mengklaim bahwa kesepakatan ini telah "diselesaikan." Namun, hingga Selasa sore, pemerintah Indonesia belum memberikan pernyataan atau pengumuman resmi terkait kesepakatan tersebut.
Komitmen Pembelian Indonesia
Dalam unggahan terpisah di Truth Social, Trump merinci beberapa komitmen penting dari pihak Indonesia, yaitu:
- Pembelian Energi AS senilai USD 15 miliar.
- Pembelian Produk Pertanian Amerika senilai USD 4,5 miliar.
- Pembelian 50 pesawat Boeing, dengan banyak di antaranya adalah seri Boeing 777.
Berita Terkait
Terpopuler
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Daftar HP Xiaomi yang Terima Update HyperOS 3 di Oktober 2025, Lengkap Redmi dan POCO
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- 7 Fakta Nusakambangan, Penjara di Jawa Tengah yang Dihuni Ammar Zoni: Dijuluki Pulau Kematian
Pilihan
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Terkini
-
Mengubah Daster Jadi Fashion Elegan, UMKM Binaan BRI Findmeera Buktikan Perempuan Bisa Berdaya
-
PNM & Menteri PKP Berikan Pembiayaan Terjangkau untuk Renovasi Rumah Usaha Nasabah Mekaar di Malang
-
Merdeka dari Kegelapan, Cerita Warga Musi Banyuasin Akhirnya Nikmati Terang Lewat BPBL
-
Cara Mengecek BLT Rp900 Ribu Oktober 2025, Kapan Cair? Ini Jadwal Penyalurannya
-
Cakap Digital, Bijak Finansial: Sinergi Suara.com dan Bank Jago untuk Tingkatkan Kualitas Guru
-
Guru Besar UGM Prof Nindyo Pramono: Kerugian BUMN Bukan Korupsi, Asal Penuhi Prinsip Ini
-
Pengusaha Logistik Catat Pengiriman Barang Besar Tumbuh Double Digit
-
Suara.com Gandeng Bank Jago, Ajak Guru Cerdas Kelola Finansial dan Antisipasi Hoaks di Era Digital
-
Siapa Pemilik Indonesia Investment Authority? Luhut Usul Dana Rp50 Triliun untuk INA
-
Ripple Labs Siapkan Dana Rp 16 Triliun untuk Borong XRP