Suara.com - Pemerintah Indonesia memastikan, tidak semua produk Amerika Serikat akan mendapat tarif nol persen atau bebas bea masuk ke Tanah Air.
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, menegaskan bahwa ada beberapa produk sensitif yang sengaja dikecualikan dari pembebasan bea masuk.
Susiwijono menjelaskan, bahwa dari total 11.552 pos tarif barang dalam sistem Harmonized System (HS), hanya 11.474 pos tarif yang disepakati untuk mendapatkan pembebasan bea masuk.
Artinya, ada sejumlah produk yang tetap akan dikenakan tarif saat memasuki pasar Indonesia.
"Ada beberapa produk yang sekarang kita diskusikan untuk tidak dikenakan nol persen dan mereka (AS) sepakat," ucap Susiwijono kepada awak media di Jakarta, Jumat (18/7/2025).
Miras dan Daging Babi Jadi Pengecualian Utama
Dalam negosiasi tersebut, pemerintah Indonesia secara spesifik meminta agar produk-produk tertentu yang dianggap sensitif, baik dari sisi sosial, budaya, maupun keagamaan, tidak dimasukkan dalam daftar bebas tarif.
Dua contoh utama yang berhasil dikecualikan adalah minuman beralkohol (miras) dan produk daging babi.
"Contoh minuman alkohol. Kemudian yang sebenarnya tidak mungkin import kita, tapi kita juga minta tidak nol daging babi misalkan. Itu, HS-nya kan ada. Itu tidak akan nol," tegas Susiwijono.
Baca Juga: Puji Prabowo Berhasil Tekan Tarif Trump, Bahlil: Kemampuan Negosiasi Presiden di Atas Rata-rata
Langkah ini diambil untuk melindungi pasar domestik dan menghormati nilai-nilai yang ada di masyarakat.
Pengecualian ini, menurutnya, telah disetujui oleh pihak Amerika Serikat dalam diskusi yang telah berlangsung.
Konteks Tarif Rendah yang Sudah Berjalan Lama
Lebih lanjut, Susiwijono meluruskan persepsi bahwa pembebasan tarif ini adalah hal yang sepenuhnya baru.
Ia menekankan bahwa bahkan sebelum kesepakatan ini difinalisasi, sebagian besar produk AS yang diekspor ke Indonesia memang sudah dikenakan tarif yang sangat rendah, bahkan banyak yang sudah mencapai nol persen.
Menurutnya, kebijakan ini sudah berjalan cukup lama, bahkan sejak era pemerintahan Presiden AS Donald Trump.
Tag
Berita Terkait
-
Puji Prabowo Berhasil Tekan Tarif Trump, Bahlil: Kemampuan Negosiasi Presiden di Atas Rata-rata
-
Tarif Impor AS Turun Jadi 19 Persen, Menteri UMKM Klaim Pengusaha Amerika Paling Terdampak
-
Tarif Impor AS Turun Drastis Bikin Menteri Maman Happy! Apa Untungnya Buat UMKM Indonesia?
-
RI Cari Celah! CPO, Kopi, Hingga Nikel Bisa Dapat Tarif 0 Persen di AS
-
Garuda Siap Borong Pesawat Boeing Setelah Kesepakatan Tarif Trump, Berapa Banyak?
Terpopuler
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Daftar HP Xiaomi yang Terima Update HyperOS 3 di Oktober 2025, Lengkap Redmi dan POCO
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- 7 Fakta Nusakambangan, Penjara di Jawa Tengah yang Dihuni Ammar Zoni: Dijuluki Pulau Kematian
Pilihan
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Terkini
-
Mengubah Daster Jadi Fashion Elegan, UMKM Binaan BRI Findmeera Buktikan Perempuan Bisa Berdaya
-
PNM & Menteri PKP Berikan Pembiayaan Terjangkau untuk Renovasi Rumah Usaha Nasabah Mekaar di Malang
-
Merdeka dari Kegelapan, Cerita Warga Musi Banyuasin Akhirnya Nikmati Terang Lewat BPBL
-
Cara Mengecek BLT Rp900 Ribu Oktober 2025, Kapan Cair? Ini Jadwal Penyalurannya
-
Cakap Digital, Bijak Finansial: Sinergi Suara.com dan Bank Jago untuk Tingkatkan Kualitas Guru
-
Guru Besar UGM Prof Nindyo Pramono: Kerugian BUMN Bukan Korupsi, Asal Penuhi Prinsip Ini
-
Pengusaha Logistik Catat Pengiriman Barang Besar Tumbuh Double Digit
-
Suara.com Gandeng Bank Jago, Ajak Guru Cerdas Kelola Finansial dan Antisipasi Hoaks di Era Digital
-
Siapa Pemilik Indonesia Investment Authority? Luhut Usul Dana Rp50 Triliun untuk INA
-
Ripple Labs Siapkan Dana Rp 16 Triliun untuk Borong XRP