Suara.com - Dana Moneter Internasional (IMF) memperingatkan risiko terkait ketegangan perdagangan yang terus membayangi prospek ekonomi global. Adapun, ketidakpastian tetap tinggi dikarenakan tarif Trump akan berlaku pada Agustus mendatang.
Deputi Direktur Pelaksana Pertama IMF, Gita Gopinath, mengatakan bahwa IMF akan memperbarui proyeksi ekonomi globalnya pada akhir Juli. Hal ini dilakukan agar bisa memberikan proyeksi perbaikan kondisi keuangan setiap negara.
Gopinath menyampaikan kepada para pejabat keuangan dari Kelompok G20 untuk potensi risiko ekonomi global. Salah satunya memiliki agenda besar dalam menanganI ekonomi utama mengenai ketegangan perdagangan terus memperumit prospek ekonomi.
"Meskipun kami akan memperbarui prakiraan global kami pada akhir Juli, risiko penurunan terus mendominasi prospek dan ketidakpastian tetap tinggi," ujarnya dalam teks sambutannya dilansir CNBC International, Senin (21/7/2025).
Ia mendesak negara-negara untuk menyelesaikan ketegangan perdagangan dan menerapkan perubahan kebijakan guna mengatasi ketidakseimbangan domestik yang mendasarinya. Termasuk mengurangi pengeluaran fiskal dan menempatkan utang pada jalur yang berkelanjutan.
Bagi negara-negara berkembang dengan utang yang tidak berkelanjutan, langkah-langkah proaktif sangat penting. IMF pun menyarankan untuk mekanisme restrukturisasi utang yang tepat waktu dan efisien.
Tujuan utama restrukturisasi utang adalah untuk membantu negara tersebut menghindari gagal bayar dan menjaga stabilitas ekonomi
"Lebih banyak pekerjaan diperlukan untuk mengatasi masalah tersebut, termasuk mengizinkan negara-negara berkembang untuk mengakses Kerangka Kerja Bersama G20 untuk Restrukturisasi Utang," tambahnya.
Sebelumnya, pada bulan April, IMF memangkas proyeksi pertumbuhannya untuk Amerika Serikat, Tiongkok, dan sebagian besar negara, dengan alasan dampak tarif impor AS. Dampak tarif kini mencapai titik tertinggi dalam 100 tahun terakhir dan memperingatkan bahwa meningkatnya ketegangan perdagangan akan semakin memperlambat pertumbuhan.
Baca Juga: Utang RI Membengkak, Sri Mulyani Tetap Santai: Masih Prudent dan Terukur
Saat itu, IMF memangkas proyeksi pertumbuhan global sebesar 0,5 poin persentase menjadi 2,8% untuk tahun 2025, dan sebesar 0,3 poin persentase menjadi 3%. Para ekonom memperkirakan akan ada sedikit revisi ke atas ketika IMF merilis proyeksi terbarunya pada akhir Juli.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Orang Kaya Ingin Parkir Supercar di Ruang Tamu, Tapi Kelas Menengah Mati-matian Bayar Cicilan Rumah
-
Mampukah Dana Siap Pakai dalam APBN ala Prabowo Bisa Pulihkan Sumatera?
-
Anak Purbaya Betul? Toba Pulp Lestari Tutup Operasional Total, Dituding Dalang Bencana Sumatera
-
Percepat Pembangunan Infrastruktur di Sumbar, BRI Dukung Pembiayaan Sindikasi Rp2,2 Triliun
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
Usulan Kiai ke Prabowo: Bersihkan Jutaan Kayu Gelondongan Bencana Tanpa Bebani APBN!
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Perusahaan RI Bakal Garap Proyek Kabel Laut Jakarta-Manado
-
Baksos Operasi Katarak BCA Bangun Harapan, Buka Jalan Hidup Masyarakat yang Lebih Produktif
-
Kamus Istilah Pegadaian Terlengkap, Mulai dari Marhun hingga Surat Bukti Gadai