Suara.com - Menteri Badan Usaha Miliki Negara (BUMN), Erick Thohir, blak-blakan pemerintah lebih suka kerja sama dengan China ketimbang Jepang dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik.
Ia menjelaskan, kerja sama dengan China justru ada transfer teknologi yang bisa ditiru oleh Indonesia. Sedangkan, Jepang sangat protektif dengan teknologi yang diciptakan, sehingga tak adanya transfer teknologi.
"Sebab, Jepang bikin motor di Indonesia, sampai hari ini kaburatornya belum dikasih idenya.Nah, alih teknologi ini yang kita coba tawarkan dengan partner kita. Dan hari ini IBC bersama beberapa partner mulai membangun," ujarnya di Djakarta Theater, Jakarta, Kamis (24/7/2025).
Makanya itu, bilang Erick Thohir, pemerintah akhirnya menerima pinangan China soal pengembangan ekosistem EV. Akan tetapi, ia menyebut, pemerintah masih terbuka untuk bekerja sama dengan perusahaan negara lain untuk pengembangan itu.
"IBC dengan Seatel China. Lalu juga Vale, kemarin ada komitmen dengan Ford dan Volkswagen.Artinya industri mulai ada. Karena kenapa? Kita mesti shifting.Kita bukan anti mobil bensin.Karena kita tidak tahu nanti pola industri kita seperti apa," bebernya.
Sebelumnya, Indonesia resmi memiliki pabrik baterai listrik terintegrasi terbesar di Asia Tenggara, sekaligus menjadi proyek ekosistem baterai berbasis nikel pertama di dunia.
Proyek raksasa ini dijalankan oleh Konsorsium ANTAM-IBC-CBL dan merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang menjadi tulang punggung upaya pemerintah menuju swasembada energi serta industrialisasi yang berkelanjutan.
Proyek Ekosistem Industri Baterai Listrik Terintegrasi ini membentang dari pertambangan nikel di Halmahera Timur hingga ke fasilitas produksi baterai kendaraan listrik di Karawang, Jawa Barat.
Total nilai investasi proyek mencapai USD 5,9 miliar, mencakup lahan seluas 3.023 hektare, dan diperkirakan menyerap hingga 35 ribu tenaga kerja langsung dan tidak langsung. Proyek ini juga mencakup pembangunan 18 infrastruktur pendukung seperti dermaga multifungsi.
Baca Juga: BRI Hadir untuk UMKM: Cerita Sukses Renaco dari Dapur ke Digital
Kapasitas awal produksi baterai kendaraan listrik dari proyek ini mencapai 6,9 GWh, dengan target peningkatan menjadi 15 GWh, yang cukup untuk menyuplai kebutuhan baterai bagi 300 ribu kendaraan listrik. Dampaknya diharapkan signifikan dalam mengurangi impor bahan bakar minyak (BBM) hingga 300 ribu kiloliter per tahun.
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan keyakinannya bahwa proyek kolosal ini akan membawa Indonesia menuju kemandirian energi dalam waktu yang tidak lama.
"Saya diberitahu oleh para pakar bahwa bangsa kita ini sungguh-sungguh bisa swasembada energi. Dan hitungan saya tidak lama, tidak lama. Lima tahun, paling lambat enam tahun, kita bisa swasembada energi," ujar Prabowo.
Dengan keberadaan proyek ini, Indonesia tidak hanya memperkuat posisinya di kawasan Asia Tenggara, tetapi juga menjadi negara pertama di dunia yang mengembangkan ekosistem industri baterai berbasis nikel secara terintegrasi dari hulu ke hilir.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
ESDM Perkuat Program PLTSa, Biogas, dan Biomassa Demi Wujudkan Transisi Energi Hijau untuk Rakyat
-
Lowongan Kerja PT Surveyor Indonesia: Syarat, Jadwal dan Perkiraan Gaji
-
Profil BPR Berkat Artha Melimpah, Resmi di Bawah Kendali Generasi Baru Sinar Mas
-
BI Sebut Asing Bawa Kabur Dananya Rp 940 Miliar pada Pekan Ini
-
BI Ungkap Bahayanya 'Government Shutdown' AS ke Ekonomi RI
-
Pensiunan Bisa Gali Cuan Jadi Wirausahawan dari Program Mantapreneur
-
Sambungan Listrik Gratis Dorong Pemerataan Energi dan Kurangi Ketimpangan Sosial di Daerah
-
Bank Indonesia Rayu Apple Adopsi Pembayaran QRIS Tap
-
Profil Cucu Eka Tjipta Widjaja yang Akusisi PT BPR Berkat Artha Meimpah
-
Kementerian ESDM Tata Kelola Sumur Rakyat, Warga Bisa Menambang Tanpa Takut