Suara.com - Bali memang magnet dunia, tapi tak semua hotel kebagian rezeki. Kawasan seperti Kuta, Seminyak, dan Canggu selalu ramai, sementara daerah penyangga seperti Gianyar sering ketinggalan. Hotel-hotel kecil di sana kesulitan promosi digital dan bersaing dengan hotel besar.
Tapi, ada cerita berbeda dari Starloka Saba Bali Hotel di Gianyar. Meski lokasinya tidak di jalur utama wisata dan kapasitasnya terbatas, hotel ini berhasil mencapai tingkat hunian hingga 80%! Rahasianya? Bermitra dengan perusahaan teknologi pariwisata ecommerceloka.
Pemilik Starloka, Ida Bagus Narendra, menyadari bahwa di era digital ini, tak cukup hanya menunggu tamu datang. "Mengelola banyak platform dan review mandiri juga sangat menyita waktu," jelasnya, Sabtu (26/7/2025). Di sinilah ecommerceloka masuk, membantu Starloka mengelola semua operasional digital secara terpusat dan efisien.
Kolaborasi ini membuat Starloka bisa tampil di berbagai platform pemesanan online (Online-Travel-Agent/OTA). Selain visibilitas, Ida Bagus juga merasa terbantu dengan manajemen reputasi dan strategi harga yang tepat sasaran, semua bisa dipantau real-time lewat dashboard.
"Salah satu keuntungan paling terasa adalah pembayaran dari OTA langsung masuk ke rekening kami tanpa perantara dan semua laporan bisa dicek di dashboard," tambahnya, menyoroti kecepatan dan transparansi arus kas yang sangat membantu bisnis.
CEO dan Co-Founder ecommerceloka, Nico S. Wiratama, menyebut kesuksesan Starloka sebagai bukti nyata digitalisasi bisa meratakan potensi pariwisata, bahkan di area yang selama ini kurang dilirik.
"Gianyar mungkin bukan destinasi yang ramai seperti Canggu atau Uluwatu, tapi dengan strategi yang tepat, properti di wilayah seperti ini bisa menarik traffic online, tampil profesional, dan bersaing secara sehat," ungkap Nico bangga.
Data BPS Bali menunjukkan kunjungan wisman ke Bali mencapai 6,3 juta orang di 2024, naik 20,1 persen, tapi memang masih terpusat di selatan. Namun, ada tren baru: wisatawan kini mencari pengalaman yang lebih tenang dan otentik.
"Tren ini membuka peluang besar bagi daerah seperti Gianyar. Di sinilah teknologi berperan sebagai jembatan sehingga memungkinkan properti-properti lokal untuk tetap bersaing, tampil setara, dan meningkatkan visibilitas sehingga mudah ditemukan oleh pasar global,” pungkas Nico.
Baca Juga: Rahasia Rumah Sakit Berkualitas: Ini 5 Fondasi yang Harus Dimiliki
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Harga Emas Antam Melonjak Drastis dalam Sepekan
-
Hari Minggu Diwarnai Pelemahan Harga Emas di Pegadaian, Cek Selengkapnya
-
Orang Kaya Ingin Parkir Supercar di Ruang Tamu, Tapi Kelas Menengah Mati-matian Bayar Cicilan Rumah
-
Mampukah Dana Siap Pakai dalam APBN ala Prabowo Bisa Pulihkan Sumatera?
-
Anak Purbaya Betul? Toba Pulp Lestari Tutup Operasional Total, Dituding Dalang Bencana Sumatera
-
Percepat Pembangunan Infrastruktur di Sumbar, BRI Dukung Pembiayaan Sindikasi Rp2,2 Triliun
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
Usulan Kiai ke Prabowo: Bersihkan Jutaan Kayu Gelondongan Bencana Tanpa Bebani APBN!
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Perusahaan RI Bakal Garap Proyek Kabel Laut Jakarta-Manado