Suara.com - Pemerintah berencana membentuk Familty Office atau Wealth Management Consulting (WMC). Rencana ini telah berlangsung pada era Presiden Joko Widodo (Jokowi), namun hingga kini belum terlaksana, padahal direncanakan pada Februari 2025 lalu.
Adapun, Family Office Family Office merupakan perusahaan atau firma yang mengelola kekayaan para crazy rich. Family Office sudah diterapkan di negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia.
Namun menurut Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, rencana pembentukan Family Office masih terus berlanjut. Bahkan, rencana ini akan berjalan tahun ini.
"Saya kira masih berjalan, kita lagi kejar terus. Kita harap bisa segera diputuskan Presiden," ujarnya di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (28/7/2025).
Luhut mengklaim, Family Office tengah masuk tahap finalisasi, sekaligus pemerintah juga meminta pendapat dari investor asing, seperti Ray Dalio.
"Ya kita harap tahun ini harus bisa," ucapnya.
Sebelumnya, Luhut menyebut Presiden Prabowo Subianto memberikan lampu hijau terkait Family Office. Bahkan, Family Office bakal diterapkan pada Februari 2025 mendatang.
Luhut mengaku, sebelum diterapkan, pemerintah telah melakukan kajian soal manfaat Family Office dan keuntungan untuk Indonesia.
Untuk diketahui Family Office merupakan perusahaan atau firma yang mengelola kekayaan para crazy rich. Family Office sudah diterapkan di negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia.
Baca Juga: Indonesia Siap Jadi Surga Baru Crazy Rich? Family Office Bakal Beri Insentif Kompetitif
"Presiden sudah setuju mengenai hal itu, kita mau cepat, kalau ketemu presiden saya berusul bulan depan kita jadikan. Kita sudah studi kok, sudah lama kita studi," ujarnya di Jakarta, Rabu (15/1/2025).
Mantan Menteri era Presiden Joko Widodo ini menyebut, jika tidak diterapkan cepat, maka akan tertinggal dengan Malaysia.
Untuk memancing adanya Family Office, Luhut akan memberikan sejumlah insentif yang menarik dan tidak kalah dengan negara tetangga.
"Kita tidak mau kalah dengan negara tetangga kita. Mereka Malaysia kasih insentif yang sangat kompetitif, kalau kita harus lebih kompetitif," imbuh dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
Terkini
-
Pinjol Ilegal Merajalela? KPPU Panggil 97 Perusahaan dan OJK
-
Menkeu Baru Mau Guyur Rp200 Triliun ke Perbankan, Ternyata Bisa Tambah Lapangan Kerja
-
Pertamina Bakal Izinkan Pertashop Jual Pertalite
-
Perkuat Bisnis, Anak Usaha Pertamina Siap Jadi Tulang Punggung Maritim Indonesia
-
Belanja di Jepang Kini Bisa Bayar dengan QRIS GoPay
-
Vietjet Umumkan Investasi Miliaran Dolar untuk Beli Pesawat Ramah Lingkungan
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian: Antam Naik, UBS Turun, Masih 2 Jutaan!
-
Bukan Cuma Bisnis, SIG 'Gedor' Kualitas SDM Lewat Investasi Jangka Panjang
-
Bos Pertamina Bantah Hambat Impor BBM SPBU Swasta
-
Ekonomi Sirkular di Lapas Nusakambangan Bisa Raih Omzet Rp 5,4 Miliar