Suara.com - Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja merilis data pertumbuhan ekonomi yang mencapai 5,12 persen (year on year/yoy) pada triwulan II 2025. Angka ini terasa janggal bagi para lembaga ekonomi dan ekonom.
Namun, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati datang dengan penjelasan gamblang yang membongkar 'rahasia' di balik angka-angka fantastis ini.
Dalam konferensi pers bersama jajaran Kabinet Merah Putih di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (5/8/2025), Menkeu Sri Mulyani memberikan perspektif yang berbeda terkait rilis BPS tersebut. Ia menyebut, capaian ini ditopang oleh fondasi-fondasi yang sangat kuat, bukan semata karena kebetulan.
"Kami akan terus mengoptimalkan peranan APBN untuk terus mendukung perekonomian melalui fungsi alokasi, distribusi, dan stabilisasi,” ujar Sri Mulyani.
Sri Mulyani menjabarkan angka pertumbuhan itu dicapai dari konsumsi rumah tangga yang tumbuh solid 4,97 persen. Menurut Sri Mulyani, ini bukan terjadi begitu saja. Pertumbuhan ini didukung oleh inflasi yang terjaga di 2,18 persen, sehingga daya beli masyarakat tidak terkikis habis.
Kenaikan belanja masyarakat terutama terjadi di sektor transportasi, restoran, dan akomodasi, seiring dengan momen libur sekolah dan hari besar keagamaan. Di sinilah peran pemerintah terlihat, yaitu dengan memberikan stimulus berupa diskon tarif transportasi dan penurunan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
“Sehingga pada masa libur sekolah dan hari besar keagamaan telah mampu untuk menstimulus perekonomian melalui insentif maupun signaling dari pemerintah dan support dari APBN,” kata Menkeu, menunjukkan bahwa angka pertumbuhan ini adalah hasil dari intervensi kebijakan yang terencana.
Selain itu daya dorong lainnya adalah investasi (PMTB) yang mencatat kenaikan signifikan 6,99 persen, menjadi pertumbuhan tertinggi sejak triwulan II/2021. Sri Mulyani menjelaskan, ledakan ini bukan dari bangunan, melainkan dari investasi mesin yang melonjak 25,3 persen!
Tak hanya itu dari sisi, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) tumbuh 30,5 persen, mengungguli Penanaman Modal Asing. Belanja modal pemerintah juga ikut naik 30,37 persen, utamanya pada peralatan dan mesin.
Baca Juga: Aneh Bin Ajaib! Pertumbuhan Ekonomi 5,12% Diragukan, Menko Airlangga Pasang Badan Bela BPS
“Kita harap ini menggambarkan adanya optimisme dan rencana untuk investasi ke depan, terutama ditopang dengan policy-policy pemerintah untuk mempermudah iklim usaha, deregulasi, dan memperbaiki berbagai iklim investasi di Indonesia,” ungkap Menkeu.
Dari sisi produksi, ada dua sektor yang menonjol dan menjadi 'bintang' di triwulan ini. Sektor industri pengolahan tumbuh 5,68 persen, didukung kuat oleh hilirisasi yang sudah berjalan. Industri logam dasar, misalnya, melesat 14,9 persen.
Namun, kejutan terbesar datang dari sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan yang mencatat pertumbuhan fantastis 13,82 persen! Angka ini membuktikan bahwa program-program pangan strategis pemerintah mulai membuahkan hasil.
Sri Mulyani optimistis, momentum pertumbuhan ini akan terus terjaga di semester II 2025. "Dengan perbaikan outlook dari perekonomian kita di kuartal III dan IV sambil terus menjaga momentum kuartal II yang sangat baik, ini diharapkan akan bisa memberikan optimisme dari perekonomian Indonesia di dalam menghadapi kondisi yang memang masih cukup menantang secara global,” pungkasnya.
Meski demikian angka pertumbuhan ini banyak yang menilai janggal khususnya dari lembaga ekonomi, baik dalam negeri dan luar negeri.
Semisal dari Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) FEB UI, yang meramalkan pertumbuhan ekonomi hanya di kisaran 4,78 persen sampai 4,82 persen. Bahkan, Bank Indonesia memberikan rentang proyeksi antara 4,7 persen hingga 5,1 persen. Artinya, angka realisasi pertumbuhan ekonomi BPS justru melampaui batas atas skenario paling optimis.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Babak Baru Industri Kripto, DPR Ungkap Revisi UU P2SK Tegaskan Kewenangan OJK
-
Punya Kekayaan Rp76 M, Ini Pekerjaan Ade Kuswara Sebelum Jabat Bupati Bekasi
-
DPR Sebut Revisi UU P2SK Bisa Lindungi Nasabah Kripto
-
Hotel Amankila Bali Mendadak Viral Usai Diduga Muncul di Epstein Files
-
Ekspansi Agresif PIK2, Ada 'Aksi Strategis' saat PANI Caplok Saham CBDK
-
Tak Ada Jeda Waktu, Pembatasan Truk di Tol Berlaku Non-stop Hingga 4 Januari
-
Akses Terputus, Ribuan Liter BBM Tiba di Takengon Aceh Lewat Udara dan Darat
-
Kepemilikan NPWP Jadi Syarat Mutlak Koperasi Jika Ingin Naik Kelas
-
Kemenkeu Salurkan Rp 268 Miliar ke Korban Bencana Sumatra
-
APVI Ingatkan Risiko Ekonomi dan Produk Ilegal dari Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok