- IHSG Menguat Signifikan: Pada 25 Agustus 2025, IHSG dibuka naik 0.95% ke level 7.933, didorong sentimen positif dari sinyal penurunan suku bunga The Fed.
- Transaksi Aktif: Volume perdagangan pagi hari mencapai 5,2 miliar saham senilai Rp 2,41 triliun, dengan 340 saham menguat.
- Saham Unggulan: Saham seperti SCMA, CTRA, dan BBTN menjadi top gainers di indeks LQ45.
Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membuka perdagangan awal pekan dengan performa impresif, Senin (25/8/2025).
Indeks acuan Bursa Efek Indonesia (BEI) ini berhasil menguat signifikan, didorong oleh euforia pasar global merespons sinyal pelonggaran kebijakan moneter dari Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed).
Berdasarkan data BEI, IHSG dibuka naik 74,45 poin (0,95%) dan langsung menempati level 7.933.
Pada awal sesi, IHSG bergerak solid dalam rentang 7.915 hingga 7.938.
Hingga pukul 09.15 WIB, aktivitas perdagangan sangat aktif .
Hal tersebut terlihat dari volume perdagangan yang mencapai 5,2 miliar lembar saham dengan nilai transaksi Rp 2,41 triliun, serta frekuensi transaksi: 297.396 kali.
Penguatan indeks ditopang oleh mayoritas saham, di mana 340 saham menguat, 167 saham melemah, dan 169 saham stagnan.
Elemen: Tabel Top Gainers & Losers (LQ45)
Berikut adalah saham-saham dalam indeks LQ45 yang menjadi penggerak pasar pada sesi pagi.
Baca Juga: IHSG Perkasa di Awal Sesi Hari Ini, Saham COIN Melesat
Top Gainers (LQ45) | Kenaikan (%) | Top Losers (LQ45) | Penurunan (%) |
PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) | 12,00 | PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) | -0,74 |
PT Ciputra Development Tbk (CTRA) | 4,46 | PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) | -0,49 |
PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) | PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) | PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) | -0,43 |
Seluruh indeks sektoral kompak bergerak di zona hijau, dipimpin oleh sektor teknologi yang melesat 1,72%, diikuti sektor barang konsumen siklikal (1,38%) dan sektor properti (1,31%).
Sinyal The Fed
Katalis utama penguatan IHSG pagi ini datang dari pidato Ketua The Fed, Jerome Powell, di Simposium Jackson Hole.
Powell mengindikasikan adanya peluang pemangkasan suku bunga acuan pada pertemuan The Fed bulan September mendatang, merespons risiko inflasi yang mereda dan meningkatnya kekhawatiran terhadap pasar tenaga kerja.
Sinyal kebijakan moneter yang lebih longgar ini menjadi angin segar bagi pasar saham di negara berkembang, termasuk Indonesia.
Investor asing merespons cepat dengan melakukan aksi beli bersih (net foreign buy) di pasar reguler senilai Rp 263 miliar.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
RDN BCA Dibobol Rp 70 Miliar, OJK Akui Ada Potensi Sistemik
-
ESDM Pastikan Revisi UU Migas Dorong Investasi Baru dan Pengelolaan Energi yang Berkelanjutan
-
Penyaluran Pupuk Subsidi Diingatkan Harus Sesuai HET, Jika Langgar Kios Kena Sanksi
-
Tak Mau Nanggung Beban, Purbaya Serahkan Utang Kereta Cepat ke Danantara
-
Modal Asing Rp 6,43 Triliun Masuk Deras ke Dalam Negeri Pada Pekan Ini, Paling Banyak ke SBN
-
Pertamina Beberkan Hasil Penggunaan AI dalam Penyaluran BBM Subsidi
-
Keluarkan Rp 176,95 Miliar, Aneka Tambang (ANTM) Ungkap Hasil Eksplorasi Tambang Emas Hingga Bauksit
-
Emiten PPRO Ubah Hunian Jadi Lifestyle Hub, Strategi Baru Genjot Pendapatan Berulang
-
Penumpang Kereta Api Tembus 369 Juta Hingga September 2025
-
Petrindo Akuisisi GDI, Siapkan Rp 10 Triliun untuk Bangun Pembangkit Listrik 680 MW di Halmahera