Suara.com - Di tengah isu membludaknya kebutuhan lapangan pekerjaan di Indonesia, para pengusaha kini mengarahkan pandangannya ke luar negeri. Alih-alih hanya berfokus pada penciptaan lapangan kerja domestik, membuka akses bagi masyarakat untuk bekerja di luar negeri dinilai bisa menjadi solusi cepat.
Menurut Sofyan Djalil, CEO Indonesia Business Council (IBC), program pekerja migran adalah jawaban strategis untuk memanfaatkan bonus demografi di Indonesia. Ia menyoroti banyak negara, seperti Jepang, yang justru kekurangan tenaga kerja terampil.
"Pekerja migran itu adalah program pemerintah juga, bagaimana dalam keadaan kita bonus demografi banyak negara yang membutuhkan atau kekurangan tenaga kerja," kata Sofyan di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa (26/8/2025).
Sofyan mengungkapkan sebuah data yang mengejutkan. Berdasarkan studi IBC, kontribusi pekerja migran Indonesia masih jauh tertinggal dibandingkan negara lain. Sebagai contoh, dari kuota 820.000 pekerja terampil yang dibuka Jepang, Indonesia hanya mengambil porsi 12 persen. Sementara itu, pekerja dari Vietnam mendominasi dengan 59 persen.
Kesenjangan ini, menurut Sofyan, disebabkan oleh berbagai kendala yang perlu segera diselesaikan oleh pemerintah. Ia mendesak pemerintah untuk melakukan studi mendalam dan mengidentifikasi hambatan-hambatan tersebut.
"Ini harus diselesaikan oleh pemerintah. Kemudian meng-advise bagaimana terpaksa dan lain-lain, sehingga kita harapkan nanti angka migran Indonesia bisa cepat berdekat," ujarnya.
Selain kendala regulasi yang dianggap tidak sesuai, Sofyan juga menyoroti pentingnya membangun ekosistem yang mendukung para pekerja migran. Mulai dari pelatihan di daerah, proses penempatan, hingga layanan pasca penempatan.
"Ekosistem yang berkembang itu begitu besar, dari mulai di daerah, sampai dengan placement, dan kemudian post placement. IBC ikut berkontribusi, bekerjasama dengan Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Kementerian Perlindungan Tenaga Migran," katanya.
Baca Juga: Kunci Kemajuan RI Menurut Arsjad Rasjid: Bukan Sekadar Investasi, Tapi...
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
RDN BCA Dibobol Rp 70 Miliar, OJK Akui Ada Potensi Sistemik
-
ESDM Pastikan Revisi UU Migas Dorong Investasi Baru dan Pengelolaan Energi yang Berkelanjutan
-
Penyaluran Pupuk Subsidi Diingatkan Harus Sesuai HET, Jika Langgar Kios Kena Sanksi
-
Tak Mau Nanggung Beban, Purbaya Serahkan Utang Kereta Cepat ke Danantara
-
Modal Asing Rp 6,43 Triliun Masuk Deras ke Dalam Negeri Pada Pekan Ini, Paling Banyak ke SBN
-
Pertamina Beberkan Hasil Penggunaan AI dalam Penyaluran BBM Subsidi
-
Keluarkan Rp 176,95 Miliar, Aneka Tambang (ANTM) Ungkap Hasil Eksplorasi Tambang Emas Hingga Bauksit
-
Emiten PPRO Ubah Hunian Jadi Lifestyle Hub, Strategi Baru Genjot Pendapatan Berulang
-
Penumpang Kereta Api Tembus 369 Juta Hingga September 2025
-
Petrindo Akuisisi GDI, Siapkan Rp 10 Triliun untuk Bangun Pembangkit Listrik 680 MW di Halmahera