- Apindo Khawatir Kenaikan Cukai Bikin Dunia Usaha Gulung Tikar
- Kondisi Dunia Usaha Tengah Dihadapkan Daya Beli Lemah
- Pemerintah Disarankan untuk Terapkan Kepatuhan dan Pengawasan Administrasi
Suara.com - Dunia usaha kembali menyuarakan keresahan atas rencana pemerintah menaikkan tarif cukai. Belum pulihnya daya beli masyarakat disebut membuat pelaku usaha semakin sulit bernapas.
Bila tetap dipaksakan, para pengusaha khawatir semakin banyak yang gulung tikar, dan imbasnya pengangguran akan melonjak.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta W Kamdani, menegaskan kondisi usaha saat ini tengah menghadapi tekanan berat. Omzet turun tajam akibat lemahnya daya beli, sementara kebijakan pemerintah yang rutin menaikkan cukai tiap tahun justru memperburuk keadaan.
"Jika kebijakan kenaikan atau penerapan cukai baru, dilakukan tanpa mempertimbangkan kondisi riil sektor industri khususnya yang padat karya, maka risiko pelemahan daya saing dan tergerusnya kesempatan kerja, semakin terbuka lebar. Padahal, sektor industri yang selama ini menopang penerimaan negara dan menyerap jutaan tenaga kerja," ujar Shinta, Jakarta, dikutip Rabu (10/9/2025).
Shinta menambahkan, pemerintah sebaiknya mengoptimalkan pemungutan pajak dengan meningkatkan kepatuhan dan memperbaiki mekanisme administrasi, ketimbang menambah beban dunia usaha dan masyarakat lewat pajak maupun cukai baru.
"Saya kira, perlunya perhatian khusus untuk mengurangi tekanan di sektor padat karya. Khususnya industri makanan, minuman dan hasil tembakau yang saat ini menghadapi beban ganda dari rencana kenaikan tarif cukai dan penerapan cukai baru," imbuhnya.
Menurutnya, penerimaan negara dari industri hasil tembakau (IHT) tetap bisa optimal bila difokuskan pada kepatuhan dan pengawasan administrasi.
Dengan cara ini, stabilitas industri bisa terjaga sekaligus memastikan penerimaan negara tidak terganggu tanpa menambah beban berlebihan bagi pelaku usaha maupun konsumen.
"Ingatt, cukai tergolong penerimaan perpajakan. Sektor padat karya bukan hanya menjadi kontributor penting bagi penerimaan negara, namun juga penopang utama stabilitas lapangan kerja," pungkas Shinta.
Baca Juga: Menkeu Baru Langsung Dapat Tantangan, Beban Cukai Rokok Bisa Picu PHK
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Digitalisasi jadi Bukti Distribusi BBM Pertamina Lancar Meski Ada Unjuk Rasa
-
Jumlah Perbankan Terlalu Banyak, OJK Kasih Solusi Merger agar Kinerja Nendang
-
Tak Hanya Rokok, Peredaran Vape Ilegal Makin Liar, Pelaku Usaha Beri Peringatan Keras ke Pemerintah
-
Rezeki Nomplok! 3 Link DANA Kaget Hari Ini, Saldo Ratusan Ribu Siap Mendarat di Akunmu
-
Bukan Cuma Soal Untung! Perusahaan Dituntut Miliki Strategi Bisnis Berbasis Data
-
Anak Usaha KAI Putar Otak Tingkatkan Kualitas Tata Kelola
-
Analis Beri Peringatan: Reshuffle Menkeu Bisa Ancam Peringkat Utang Indonesia
-
Usai Ratas dengan Prabowo, Menkeu Purbaya: Ekonomi Akan Tumbuh Lebih Cepat
-
Cek Fakta: Benarkah Ada PHK Massal di PT Gudang Garam?
-
Saham Perbankan Rontok Setelah Sri Mulyani Dicopot, OJK Minta Investor Tidak Panik