- Yudhi Sadewa disebut harus langsung menghadapi salah satu masalah besar yakni kondisi fiskal negara
- Penerimaan negara justru menunjukkan tren melemah
- Penerimaan negara, termasuk pajak, justru mengalami tren penurunan dibanding APBN 2025.
Suara.com - Baru saja dilantik, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa disebut harus langsung menghadapi salah satu masalah besar yakni kondisi fiskal negara yang kian ketat.
Di tengah kebutuhan anggaran jumbo untuk program prioritas 2026, penerimaan negara justru menunjukkan tren melemah.
Direktur Program INDEF, Eisha Maghfiruha Rachbini, menyebutkan kalau pemerintah akan sulit jika menaikan pajak kepada masyarakat agar pendapatan negara bertambah. Sebab, kondisi ekonomi masyarakat sendiri masih sulit.
Menurut Eisha, justru saat ini terjadi pelemahan daya beli pada kelas menengah.Data terbaru menunjukkan pekerja informal pada Februari 2025 mencapai 59,4 persen atau 86,58 juta orang.
Angka ini naik dibanding Februari 2020 yang masih 56,6 persen.
Di sisi lain, jumlah kelas menengah turun hingga 10 juta orang, sementara kelompok menuju kelas menengah justru bertambah.
"Trens ini mempengaruhi daya beli kita. Alokasi rapbn 2026 program prioritas membutuhkan anggaran yang sangat besar berimplikasi pada ruang fiskal," kata Eisha dalam diskusi virtual INDEF bersama Universitas Paramadina, Rabu (10/9/2025).
Dilihat dari outlook 2025 menunjukkan penerimaan negara, termasuk pajak, justru mengalami tren penurunan dibanding APBN 2025.
Melihat situasi saat ini, menurut Eisha, membuat kebijakan menaikan pajak kepada masyarakat justru menjadi tidak realistis.
Baca Juga: Tragis! Detik-detik Menkeu Nepal Ditelanjangi, Dipukuli, Dikejar Pendemo Sampai Masuk Sungai
"Pemerintah menginginkan adanya peningkatan penerimaan pajak, rasanya ini tidak memungkinkan dan target yang tidak mudah," ujarnya.
Kondisi seperti itu, kata Eisha, yang harus dihadapi oleh Purbaya Yudhi sebagai Menteri Keuangan yang baru.
Lebih jauh, Eisha menekankan bahwa pengelolaan anggaran perlu benar-benar dievaluasi kembali. Kebijakan fiskal, kata dia, harus mampu memberikan stimulus sekaligus mempertimbangkan visibilitas program prioritas pemerintah yang menyerap anggaran besar.
“Daripada mengejar kuantitas, baiknya kita mengejar kualitas. Sehingga risiko belanja pemerintah bisa ditekan dengan memperhatikan rasio pajak, sekaligus mengurangi beban utang dengan mendorong program-program yang benar-benar prioritas,” ujarnya.
Berita Terkait
-
Watak Yudo Sadewo Mirip Mario Dandy? Anak Pejabat Kemenkeu Doyan Blunder dan Flexing, Bedanya...
-
Dunia Terbelah: Media China Puji Stabilitas, Barat Cemas usai Prabowo Copot Sri Mulyani
-
Tragis! Detik-detik Menkeu Nepal Ditelanjangi, Dipukuli, Dikejar Pendemo Sampai Masuk Sungai
-
Ini Klarifikasi Anak Menkeu Baru Usai Sebut Sri Mulyani 'Agen CIA', Kini Singgung Ternak Mulyono
-
Apa Pekerjaan Tonny Sumartono Suami Sri Mulyani? Intip Karier Mentereng dan Sosoknya
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
ESDM Perkuat Program PLTSa, Biogas, dan Biomassa Demi Wujudkan Transisi Energi Hijau untuk Rakyat
-
Lowongan Kerja PT Surveyor Indonesia: Syarat, Jadwal dan Perkiraan Gaji
-
Profil BPR Berkat Artha Melimpah, Resmi di Bawah Kendali Generasi Baru Sinar Mas
-
BI Sebut Asing Bawa Kabur Dananya Rp 940 Miliar pada Pekan Ini
-
BI Ungkap Bahayanya 'Government Shutdown' AS ke Ekonomi RI
-
Pensiunan Bisa Gali Cuan Jadi Wirausahawan dari Program Mantapreneur
-
Sambungan Listrik Gratis Dorong Pemerataan Energi dan Kurangi Ketimpangan Sosial di Daerah
-
Bank Indonesia Rayu Apple Adopsi Pembayaran QRIS Tap
-
Profil Cucu Eka Tjipta Widjaja yang Akusisi PT BPR Berkat Artha Meimpah
-
Kementerian ESDM Tata Kelola Sumur Rakyat, Warga Bisa Menambang Tanpa Takut