Suara.com - Investasi di sektor keamanan kini tidak lagi dianggap sebagai sekadar pengeluaran rutin, tetapi sudah berubah menjadi aset strategis yang krusial bagi perusahaan di Indonesia.
Kesadaran ini tercermin dari tren yang makin kuat, di mana perusahaan kini bersedia mengalokasikan modal untuk melindungi aset, data, dan operasional mereka dari ancaman yang makin kompleks.
Transformasi paradigma ini terlihat jelas dari langkah yang diambil oleh PT Nawakara Perkasa Nusantara (Nawakara), salah satu perusahaan keamanan terkemuka di Indonesia. Mereka baru saja meluncurkan Nawakara Command Center, sebuah inovasi yang menunjukkan pergeseran fokus dari keamanan konvensional ke solusi yang terintegrasi dan berbasis teknologi.
Pergeseran ini didukung oleh data riset dari Mordor Intelligence yang memproyeksikan pertumbuhan pesat di pasar keamanan domestik. Pasar cybersecurity di Indonesia diperkirakan akan mencapai $1,35 miliar pada tahun 2025, sementara pasar access control diprediksi melonjak hingga $720 juta pada tahun 2033.
Angka-angka ini membuktikan bahwa perusahaan di Indonesia semakin menyadari bahwa ancaman saat ini tidak hanya datang dari risiko fisik, seperti pencurian, tetapi juga dari serangan siber yang dapat melumpuhkan seluruh operasional. Oleh karena itu, investasi pada solusi keamanan yang proaktif, seperti yang ditawarkan Nawakara, kini dipandang sebagai langkah cerdas untuk melindungi keberlanjutan bisnis dan reputasi perusahaan.
Nawakara Command Center dirancang bukan hanya sebagai pusat kontrol biasa. Inovasi ini adalah ekosistem digital yang menghubungkan semua aspek keamanan—mulai dari CCTV, sistem kontrol akses, hingga berbagai sensor—untuk memungkinkan analisis risiko secara real-time.
Menurut Satria Djaya Najamuddin, Deputy CEO & Transformation PT Nawakara Perkasa Nusantara, kekuatan utama dari sistem ini terletak pada kolaborasi antara kecerdasan buatan (AI) dan profesionalisme personel.
"Meskipun mengandalkan teknologi canggih seperti Nawakara Intelligent Command Center (NICC) dan Digital Patrol System, Nawakara tetap menempatkan sumber daya manusia (SDM) sebagai garda terdepan," kata Satria, Kamis (11/9/2025).
Menurutnya, snergi antara teknologi canggih dan personel keamanan terlatih inilah yang memungkinkan perusahaan untuk menekan kerugian finansial akibat insiden, menjaga operasional bisnis tetap berjalan, dan meningkatkan kepercayaan dari investor maupun publik.
Baca Juga: Cara Pani Genjot Kualitas SDM Lewat Investasi Jangka Panjang
"Dengan kata lain, investasi pada keamanan kini tidak hanya soal pengeluaran, tetapi juga tentang menciptakan fondasi bisnis yang lebih kuat dan stabil," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Inikah Kata-kata yang Bikin Keponakan Prabowo Mundur dari DPR?
-
Emas Antam Pecah Rekor Lagi, Harganya Tembus Rp 2.095.000 per Gram
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
Terkini
-
Rincian 'Tersembunyi' Biaya Balik Nama Harta Warisan, Leony Aja Sampai Kaget
-
Bank Indonesia Ramal Penjualan Eceran Bakal Meningkat, Ini Pendorongnya
-
Gercep Sekarang! 3 Link DANA Kaget Hari Ini, Peluang Saldo Ratusan Ribu di Depan Mata
-
Morris Capital Mau Akuisisi Emiten PIPA, Ini Rencana Besarnya
-
Maniskan Kamis-mu dengan Promo DUNKIN' Spesial BCA!
-
Promo JSM Alfamart 12-14 September 2025, Hemat Belanja Bulanan
-
National Australia Bank Pangkas 410 Karyawan, Industri Perbankan Loyo?
-
Peruri Sebut Tata Kelola jadi Isu Penting, Demi Kedaulatan Rupiah dan Transformasi Digital
-
Tren Nasabah Simpan Uang di Safe Deposit Tinggi, Efek Demo Ricuh?
-
Cara Pani Genjot Kualitas SDM Lewat Investasi Jangka Panjang