Bisnis / Keuangan
Kamis, 11 September 2025 | 15:24 WIB
Ilustrasi - Transaksi RI - China memakai Rupiah dan Yuan semakin intensif, dan menyingkirkan Dolar AS. [Suara.com]
Baca 10 detik
  • Transaksi Rupiah-Yuan antara Indonesia dan China meningkat pesat.
  • Pembayaran lintas batas menggunakan QRIS kini sedang diuji coba.
  • Kerja sama ini mengurangi ketergantungan pada dolar Amerika Serikat.

Suara.com - Ketergantungan terhadap dolar Amerika Serikat atau USD dalam perdagangan internasional perlahan mulai terkikis, setidaknya dalam hubungan bilateral antara Indonesia dan China.

Bank Indonesia (BI) bersama bank sentral China (PBoC) terus menggenjot penggunaan mata uang lokal masing-masing, yakni Rupiah dan Yuan.

Penggunaan Rupiah dan Yuan itu dilakukan dalam transaksi perdagangan dan investasi melalui skema Local Currency Transaction (LCT).

Hasilnya pun signifikan. Inisiatif yang dirancang untuk menciptakan efisiensi, menekan biaya konversi, dan menjaga stabilitas keuangan ini menunjukkan lonjakan transaksi yang luar biasa.

Para pelaku usaha kini semakin nyaman bertransaksi langsung menggunakan Rupiah atau Yuan tanpa harus melalui perantara dolar AS.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, memaparkan data terbaru yang menunjukkan antusiasme pasar terhadap skema LCT.

Nilai transaksinya bahkan telah melampaui capaian tahun lalu dalam periode yang sama.

"Pada periode Januari–Juli 2025, nilai transaksi LCT Indonesia–Tiongkok telah mencapai ekivalen 6,23 miliar dolar AS, meningkat dari ekivalen 2,17 miliar dolar AS atau sekitar Rp35 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya," kata Perry Warjiyo di Jakarta, Kamis (11/9/2025).

Perkembangan Transaksi Mata Uang Lokal (LCT) Indonesia-China

Baca Juga: Uniknya Cara Healing Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa Bikin Netizen Ngakak: Wah, Sama Pak!

Periode TransaksiNilai Transaksi (Ekuivalen)Keterangan
Januari – Juli 2024US$ 2,17 Miliar (sekitar Rp 35 Triliun)Data pembanding tahun sebelumnya.
Januari – Juli 2025US$ 6,23 MiliarTerjadi peningkatan hampir tiga kali lipat.

Peningkatan nyaris tiga kali lipat ini menjadi sinyal kuat bahwa fondasi untuk mengurangi dominasi dolar dalam neraca perdagangan kedua negara raksasa ekonomi ini semakin kokoh.

Penguatan kerja sama ini juga menjadi salah satu tonggak penting dalam perayaan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-China.

"Langkah ini mencerminkan komitmen bersama memperkuat kolaborasi bilateral dan membangun ekosistem keuangan yang lebih terhubung, aman, dan inklusif. Ke depan, Bank Indonesia akan terus bekerja sama dengan PBoC dan pemangku kepentingan untuk mendorong inovasi serta memperluas integrasi keuangan," katanya.

Dari Perdagangan Besar ke Transaksi Ritel: Uji Coba QRIS Antarnegara

Tidak berhenti di level perdagangan korporat, kolaborasi ini merambah hingga ke level transaksi ritel yang menyentuh langsung masyarakat.

Pada kesempatan yang sama, BI dan PBoC secara resmi meluncurkan uji coba terbatas (sandbox) untuk konektivitas pembayaran lintas batas menggunakan QR Code Indonesian Standard (QRIS).

Load More