Bisnis / Inspiratif
Selasa, 16 September 2025 | 18:50 WIB
SDN 1 Porara di Desa Morosi, Konawe, Sulawesi Tenggara. [dok.pribadi]

Suara.com - Pendidikan sering disebut sebagai kunci untuk membuka pintu masa depan yang lebih baik. Hal itu juga yang dirasakan masyarakat Desa Morosi, Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.

Masyarakat Desa Morosi dalam satu dekade terakhir mengalami perubahan besar berkat berbagai inisiatif yang memberikan kesempatan lebih luas bagi anak-anak untuk belajar dengan layak dan bermimpi lebih tinggi.

Salah satunya, dukungan nyata diwujudkan melalui pembangunan Sekolah Dasar Harapan atau SDN 1 Porara di Desa Morosi yang direnovasi menyeluruh oleh pengusaha asal Tiongkok, Tony Zhou, dengan dana sumbangan sebesar CNY 5 juta yuan atau setara Rp11 miliar melalui Yayasan Andrew Zhu & Tony Zhou.

Kegiatan belajar mengajar di SDN 1 Porara di Desa Morosi, Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. [dok. pribadi]

Hasilnya, sekolah yang dibangun sejak November 2022 dan rampung padaJanuari 2024 ini kini memiliki 16 ruang kelas, 22 guru, serta 500 murid, dengan 107 siswa baru tercatat pada tahun ajaran 2025.

Pendidikan di SDN 1 Porara juga diberikan tanpa biaya, sehingga semakin memudahkan akses belajar bagi anak-anak di Morosi.

Israni, Kepala SDN 1 Porara, mengenang kondisi sekolah sebelum direnovasi.

"Sejak saya datang itu murid 100-an, cuma tiga ruang kelas belajar. Sudah mulai resah dan gelisah, anak-anak duduk melantai," terangnya pada Senin (15/9/2025).

Dengan luas 4.500 meter persegi dan struktur beton bertulang cor di tempat, sekolah ini memenuhi standar keselamatan internasional dengan intensitas fortifikasi seismik hingga 8 derajat.

Gedung dua lantai tersebut memiliki 20 ruang, termasuk kelas, kantor, toilet, dan ruang kegiatan. Fasilitasnya lengkap, mulai dari meja, alat peraga, hingga peralatan olahraga, dengan kapasitas menampung 600 guru dan siswa.

Budi Santoso, Kepala Desa Morosi, menegaskan bahwa semua upaya ini sejalan dengan pesan yang selalu disampaikan Tony Zhou.

"Yang saya tidak pernah lupa, Pak Tony selalu bilang bahwa pendidikan itu sangat penting. Karena melalui pendidikan dapat mengubah nasib masyarakat menjadi lebih baik," katanya.

Selama lebih dari 10 tahun, komunikasi antara masyarakat Morosi dan Tony Zhou terjalin erat, dengan banyak aspirasi warga yang diwujudkan melalui pembangunan infrastruktur dan pendidikan.

Pertumbuhan industri yang pesat di Kawasan Morosi pun terimbangi dengan peningkatan kualitas SDM melalui infrastruktur pendidikan.

Selain renovasi SDN 1 Porara, dibangun pula Politeknik Tridaya Virtu Morosi yang memberikan generasi muda Morosi merasakan pendidikan tinggi dan kesempatan kuliah kerja lapangan.

Perjalanan Morosi menunjukkan bahwa pembangunan desa tidak hanya soal infrastruktur fisik, tetapi juga tentang membangun manusia melalui pendidikan.

Load More