Suara.com - Ketidakpastian ekonomi global menjadi perhatian bagi pengusaha di seluruh dunia.
Termasuk, pendiri merek fesyen Uniqlo asal Jepang Tadashi Yanai mengatakan bahwa Amerika Serikat mungkin menanggung dampak tertinggi dari tarif terhadap pada perdagangan global.
Tadashi Yanai, orang terkaya di Jepang dan CEO operator Uniqlo, Fast Retailing telah berterus terang tentang potensi kerugian ekonomi akibat tarif luas yang diberlakukan oleh pemerintahan Presiden AS Donald Trump.
Bahkan, dia meramal dunia bisa bangkrut jika tarif Trump terus berlanjut.
"Saya khawatir dunia bisa bangkrut. Amerika Serikat yang paling menderita," katanya dilansir dari BBC, Rabu (17/9/2025).
Sementara itu, Uniqlo adalah perusahaan pakaian jadi terkemuka di seluruh Asia, dan sedang merencanakan kampanye pertumbuhan yang agresif di Eropa dan Amerika Utara.
Pada bulan Juli, perusahaan tersebut menyatakan bahwa tarif AS yang lebih tinggi akan mulai berdampak signifikan pada operasionalnya di Amerika Serikat mulai akhir tahun ini dan berencana untuk menaikkan harga guna mengurangi dampaknya.
Mayoritas produk Uniqlo yang dijual di AS diproduksi di Asia Tenggara dan Asia Selatan.
Tentunya dengan dampak tarif ini bakal menaikkan harga produk perusahaan tersebut agar bisa menutupi penurunan jumlah permintaan.
Baca Juga: 24 BPR Bangkrut di Indonesia, Ini Daftar Lengkapnya
Sebagai informasi, pendiri brand fashion kenamaan Uniqlo, Tadashi Yanai masih menduduki peringkat pertama sebagai orang terkaya di Jepang 2025.
Kekayaannya meningkat hingga membuat jumlahnya mencetak rekor tertinggi dari sebelum-sebelumnya.
Dilansir dari Forbes, kekayaan Tadashi Yanai naik lebih dari 10 miliar dolar AS atau Rp 165 triliun.
Tambahan itu membuat kekayaannya meningkat ke rekor tertinggi sebesar 48,2 miliar atau Rp 789 triliun.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Harga Emas Antam Tembus Paling Mahal Hari Ini, Jadi Rp 2.115.000 per Gram
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
Terkini
-
Yu Menglong Diduga Bunuh Diri, Berapa Gaji Aktor China?
-
Harga Emas Antam Tembus Paling Mahal Hari Ini, Jadi Rp 2.115.000 per Gram
-
Kucuran Dana Rp 200 Triliun Berpotensi Bikin Kredit Macet, OJK: Tidak Ada yang Dikorbankan
-
Menolak Digusur, Pria 42 Tahun Malah Bangun Rumah 10 Lantai
-
IHSG Menguat di Awal Sesi, Saham Apa Saja yang Jadi Primadona?
-
Ekonom: Jangan Ada Agenda Politis di Demo Ojol 17 September
-
Bank Mandiri Dapat Kucuran Dana Pemerintah Rp55 Triliun, Dipake Buat Apa?
-
Sepi Peminat, Ford Pangkas 1.000 Karyawan di Divisi Mobil Listrik
-
Bansos Beras Lanjut, 18 Juta Keluarga Dapat Beras 10 Kg pada Oktober-November
-
Harapan Buruh pada Menkeu Purbaya: Jangan Naikkan Cukai Rokok!