- Dalam kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo Subianto ke Ottawa, kedua negara secara resmi meneken penandatanganan Nota Kesepahaman Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA CEPA).
- Kesepakatan ini membuka jalan bagi perluasan akses pasar dan kepastian hukum bagi kedua negara. Melalui ICA CEPA, Kanada berkomitmen untuk menghapus 90,5% tarif impor terhadap produk asal Indonesia.
- Implementasi ICA CEPA diproyeksikan akan memberikan dampak ekonomi yang luar biasa. Ekspor Indonesia ke Kanada diprediksi melonjak hingga US$11,8 miliar (sekitar Rp190 triliun) pada tahun 2030.
Suara.com - Sebuah tonggak bersejarah terukir dalam hubungan Indonesia dan Kanada. Dalam kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo Subianto ke Ottawa, kedua negara secara resmi meneken penandatanganan Nota Kesepahaman Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA CEPA).
Perjanjian dagang komprehensif ini ditandatangani di sela-sela pertemuan bilateral antara Presiden Prabowo dan Perdana Menteri Kanada Mark Carney, pada Rabu (24/9/2025) waktu setempat.
"Saya sangat senang berada di sini untuk penandatanganan CEPA dan saya pikir ini akan menjadi momen bersejarah. Ini akan terbukti sebagai tonggak yang signifikan," ujar Prabowo, menyambut baik kesepakatan ini.
Kesepakatan ini membuka jalan bagi perluasan akses pasar dan kepastian hukum bagi kedua negara. Melalui ICA CEPA, Kanada berkomitmen untuk menghapus 90,5% tarif impor terhadap produk asal Indonesia. Di sisi lain, Indonesia memberikan liberalisasi sebesar 85,8% pos tarif untuk produk Kanada.
Implementasi ICA CEPA diproyeksikan akan memberikan dampak ekonomi yang luar biasa. Ekspor Indonesia ke Kanada diprediksi melonjak hingga US$11,8 miliar (sekitar Rp190 triliun) pada tahun 2030. Selain itu, perjanjian ini juga diproyeksikan akan meningkatkan PDB nasional sebesar 0,12% dan peningkatan investasi sebesar 0,38%.
Lebih dari sekadar penghapusan tarif, perjanjian ini juga mencakup aspek-aspek penting lainnya. ICA CEPA menjamin transparansi regulasi, perlindungan investasi, serta memperkuat kerja sama di bidang pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), lokapasar digital, hak kekayaan intelektual, dan perdagangan berkelanjutan.
Berita Terkait
Terpopuler
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- Pembangunan Satu Koperasi Merah Putih Butuh Dana Rp 2,5 Miliar, Dari Mana Sumbernya?
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Untung Rugi Redenominasi Rupiah
-
54 SPBU Disanksi dan 3.500 Kendaraan Diblokir Pertamina Akibat Penyelewengan BBM
-
Harga Perak: Turun Tipis Dalam Sepekan, Harga Dunia Menguat
-
Gaji Pensiunan ASN, TNI Dan Polri Taspen Naik Tahun 2025: Cek Faktanya
-
AADI Tebar Dividen Interim Rp4,17 Triliun, Potensi Rp 536 per Saham: Cek Jadwalnya
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
Harga Emas Stabil di US$ 4.000, Apakah Bisa Tembus Level US$ 5.000?
-
Prediksi Bitcoin: Ada Proyeksi Anjlok US$ 56.000, Analis Yakin Sudah Capai Harga Bottom
-
Bocoran 13 IPO Saham Terbaru, Mayoritas Perusahaan Besar Sektor Energi
-
MEDC Kini Bagian dari OGMP 2.0, Apa Pengaruhnya