Bisnis / Makro
Kamis, 25 September 2025 | 16:56 WIB
Ilustrasi Salah satu korban keracunan MBG di Bandung [Suarabogor/HO/Pemkot Bogor]
Baca 10 detik
  • Ketua YLKI, Niti Emiliana, menilai insiden keracunan di berbagai daerah adalah indikator bahwa program ini belum siap dilaksanakan.
  • Menurutnya, anak-anak sekolah sebagai penerima manfaat adalah konsumen yang harus dijamin keamanan, kesehatan, dan keselamatannya.
  • YLKI mendesak pemerintah untuk melakukan perbaikan secara fundamental. Mulai dari pelatihan, peningkatan standar, hingga jaminan kebersihan sarana prasarana dapur. Niti menegaskan, sistem harus dirombak total dari hulu ke hilir.

Suara.com - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digadang-gadang sebagai solusi gizi anak sekolah kini diterpa isu serius. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyoroti serangkaian kasus keracunan yang terjadi, dan meminta pemerintah untuk meninjau ulang, bahkan menghentikan sementara operasional program ini.

Ketua YLKI, Niti Emiliana, menilai insiden keracunan di berbagai daerah adalah indikator bahwa program ini belum siap dilaksanakan. Menurutnya, anak-anak sekolah sebagai penerima manfaat adalah konsumen yang harus dijamin keamanan, kesehatan, dan keselamatannya.

"Bila perlu untuk dilakukan penghentian sementara program MBG untuk menjamin perbaikan secara sempurna dan menyeluruh. Jika tidak dilakukan perbaikan secara serius dan komprehensif maka, MBG akan menjadi BOM waktu penerima manfaat lainnya dalam peningkatan angka kesakitan bagi penerima manfaat," ungkap Niti dalam keterangan tertulis, Kamis (25/9/2025).

YLKI mendesak pemerintah untuk melakukan perbaikan secara fundamental. Mulai dari pelatihan, peningkatan standar, hingga jaminan kebersihan sarana prasarana dapur. Niti menegaskan, sistem harus dirombak total dari hulu ke hilir.

"Pemerintah wajib hadir dan bertanggung jawab terhadap setiap kasus atau kerugian yang dialami oleh penerima manfaat," tegas Niti.

Selain itu, YLKI juga mendesak pemerintah untuk membuka ruang pengaduan masyarakat. Hal ini penting agar keluhan yang masuk bisa menjadi bahan koreksi untuk perbaikan kebijakan MBG ke depannya. Dengan demikian, program ini tidak hanya sekadar memberikan makanan, tetapi juga memastikan keamanan dan kualitas yang layak bagi anak-anak Indonesia.

Load More