- Heboh kasus keracunan massal siswa di Kalbar diduga akibat menyantap daging hiu yang menjadi menu MBG.
- Aktivis hewan, Indira Tendi ikut angkat bicara terkait menu hiu yang diduga menjadi biang kerok keracunan massal siswa di Kalbar.
- Indira Tendi mengaitkan kasus keracunan massal siswa dengan undang-undang yang mengatur perlindungan hiu.
Suara.com - Daging hiu kekinian menjadi sorotan pasca adanya kasus keracunan yang dialami puluhan siswa SDN 12 Benua Kayong di Kabaputen Ketapang, Kalimantan Barat. Puluhan siswa itu diduga mengalami keracunan usai menyangap hiu goreng yang menjadi menu MBG.
Pasca mencuatnya kasus keracunan massal siswa, aktivis satwa, Indira Tendi Qomariah ikut angkat bicara terkait daging hiu yang menjadi menu MBG.
Lewat cuitan di akun X pribadinya, @indiratendi pada Kamis (25/9/2025), Indira mengungkap jika hiu menjadi salah satu apex predator atau predator puncak di rantai makanan. Selain itu, daging hiu dianggap berbahaya dikonsumsi karena mengandung merkuri.
"Hiu itu apex predator. Daging hiu mengandung banyak merkuri hasil akumulasi makan ikan-ikan di laut," cuitnya dikutip Kamis.
Ahli biologi satwa liar itu juga menganggap jika hiu adalah hewan yang dilindungi karena spesiesnya terancam punah. Indira juga membeberkan dasar hukum yang mengatur soal perlindungan hiu.
"Plus, kalau hiu yang dimasak termasuk spesies dilindungi berarti melanggar UU Konservasi No 32/2024," tulisnya.
Diketahui, kasus keracunan massal siswa diduga akibat MBG makin marak. Selain insiden ratusan siswa di Garut dan Cipongkor, Bandung Barat, kasus keracunan diduga akibat MBG juga terjadi di Kalbar.
Dilaporkan ada 24 siswa dan satu guru di SDN 12 Benua Kayong, Kabupaten Ketapang yang diduga mengalami keracunan usai menyantap daging hiu goreng yang menjadi menu MBG.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ketapang, dr. Feria Kowira mengatakan korban telah dirawat di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang.
Baca Juga: Dandhy Laksono Murka: Tak Ada Satupun Pejabat Mundur atau Dipenjara atas Kelalaian Program MBG?
Sebanyak 22 pasien dinyatakan membaik dan diperbolehkan pulang, sedangkan 3 pasien lainnya masih menjalani perawatan. Ketiganya mengeluhkan gejala demam, sakit perut, dan mual.
Berita Terkait
-
Alasan Walk Out Acara TV karena Muak, Rocky Gerung: Forum Pencari Sensasi dan Hasilkan Kedangkalan
-
Pemkot Jaktim Bantah 6 Siswa SD di Pulogebang Keracunan MBG: Gejala Muntah Gegara Aroma Kol Rebus?
-
Heboh Patwal 'Tot tot Wuk wuk' Kawal Tesla Cybertruck Berpelat ZZH di Tol, Mobil Siapa?
-
Roy Suryo Kuliti Data Pendidikan Gibran di Situs Pemkot Solo hingga Setneg: Fatal!
-
Sebut Sulap Status Pendidikan Gibran Bisa Kena Pidana, Roy Suryo: Istilah Saya Srimulat, Dagelan!
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Ketua DPD Raih Dua Rekor MURI Berkat Inisiasi Gerakan Hijau Nasional
-
Jadwal dan Lokasi SIM Keliling Jakarta Hari Ini, Senin 10 November 2025
-
Kondisi Terduga Pelaku Ledakan SMA 72 Jakarta Membaik Usai Operasi, Polisi Fokus Pemulihan
-
Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
-
Polemik Pahlawan Nasional: Soeharto Masuk Daftar 10 Nama yang akan Diumumkan Presiden Prabowo
-
Soeharto, Gus Dur, Hingga Marsinah Jadi Calon Pahlawan Nasional, Kapan Diumumkan?
-
Motif Pelaku Ledakan di SMAN 72: KPAI Sebut Dugaan Bullying hingga Faktor Lain
-
Siswa SMAN 72 Terapkan Pembelajaran Online 34 Hari untuk Redam Trauma Usai Ledakan
-
Garis Polisi di SMA 72 Dicabut, KPAI Fokus Pulihkan Trauma Ratusan Siswa dan Guru
-
IPW: Penetapan Tersangka Roy Suryo Cs Sesuai SOP