Namun, yang agak mengejutkan adalah bahwa versi J-35 yang terbang di Zhuhai, J-35A, merupakan varian berbasis darat yang akan dioperasikan oleh Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat.
Mengutip dari China Daily, veteran PLAAF dan pakar pesawat Fu Qianshao, mengatakan bahwa J-35A akan lebih murah daripada J-20, yang menyiratkan bahwa hal ini akan memungkinkan Angkatan Udara untuk mendapatkannya dalam jumlah yang lebih besar. Ia juga menyiratkan bahwa J-35A mencapai biaya yang lebih rendah karena kemampuannya yang lebih rendah.
Namun, informasi dari Global Times yang mewawancarai Wang Yongqing, kepala pakar di Institut Desain Pesawat Shenyang yang membangun J-35A, mengatakan bahwa misi pesawat tempur baru ini adalah untuk mendapatkan dan mempertahankan prioritas udara, menghancurkan jet tempur generasi keempat atau kelima musuh dan pasukan pertahanan udara darat atau permukaan, serta mencegah target udara musuh termasuk pesawat tempur, pesawat pengebom, dan rudal jelajah.
Prototipe J-35 terbang pertama kalinya pada Oktober 2021. Prototipe J-35 terbang kedua yang diketahui terlihat pada Juli 2022, sekarang menampilkan skema cat taktis abu-abu dengan visibilitas rendah.
Pada tahap ini, masih terdapat kebingungan mengenai jenis mesin yang digunakan oleh J-35 dalam foto terbaru. Namun, yang jelas J-35 Angkatan Laut dan J-35A darat tampaknya memiliki mesin yang berbeda, setidaknya pada tahap ini.
Ada laporan yang belum terkonfirmasi bahwa J-35A sudah menggunakan WS-19 definitif, yang ditandai dengan nozel knalpotnya yang berwarna lebih gelap. Sementara itu, J-35A yang memiliki nozel berwarna lebih terang kemungkinan ditenagai oleh WS-21.
Kedua J-35 dalam foto dilengkapi dengan lensa Luneburg Ventral yang dapat dibaut (reflektor radar).
Lensa ini sering digunakan pada pesawat tempur siluman ketika tingkat observabilitas rendah tidak diperlukan, ketika dapat menimbulkan tantangan untuk terbang di wilayah udara sipil yang terkendali, atau ketika menutupi jejak psawat yang sebenarnya dari intelijen asing.
Kontributor : Rizky Melinda
Baca Juga: Houthi Ancam Balas AS: Kapal Induk Truman Jadi Target Selanjutnya di Laut Merah?
Berita Terkait
-
Tiga Pesawat Tempur Baru dari Prancis Diserahkan ke TNI AU Awal 2026
-
5 Fakta 'Red Wolf' Marsma Fajar Adriyanto, Elang F16 Penantang Jet Tempur AS
-
Pemerintah Iran Pastikan Tak Ada Radiasi Usai Situs Nuklirnya Dibom Pesawat Tempur AS
-
Babak Baru Perang Iran-Israel! Jet Tempur AS Bom 3 Situs Nuklir Iran, Trump: Waktunya Perdamaian
-
Iran Tembak Jatuh Pesawat Canggih Seharga Rp4,5 Triliun Milik Israel
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Kapan Awal Puasa Ramadan dan Idul Fitri 2026? Simak Jadwalnya
- Tanah Rakyat Dijual? GNP Yogyakarta Geruduk DPRD DIY, Ungkap Bahaya Prolegnas UUPA
Pilihan
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
-
Akankah Dolar AS Tembus Rp17.000?
-
Dokter Tifa Kena Malu, Kepala SMPN 1 Solo Ungkap Fakta Ijazah Gibran
-
Penyebab Rupiah Loyo Hingga ke Level Rp 16.700 per USD
Terkini
-
Ada Temuan Belatung di Menu MBG, Ternyata Bos BGN Ahli Serangga
-
Pegadaian Raih Kembali Sertifikat ISO 22301:2019, Semakin Perkuat Ketahanan Operasional
-
Dijual Online Berkedok Pakaian Dalam, Bea Cukai Ngaku Kesulitan Berantas Rokok Ilegal
-
Menkeu Purbaya Bantah Perintah Himbara Naikkan Bunga Deposito Valas
-
Risiko dan Peluang Pemangkasan Suku Bunga saat Tekanan Inflasi masih Berlangsung
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
-
Pegawai BGN dalam Program MBG Apakah Terima Gaji dan Tunjangan? Ini Rinciannya
-
Tata Kelola Pupuk Bersubsidi Makin Transparan, Kementan Pastikan Tepat Sasaran
-
Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
-
Ojol Maxride Terancam Dilarang Beroperasi Imbas Masalah Izin, Ini Sosok Pemiliknya