-
Harga emas Antam naik Rp11.000 menjadi Rp2.250.000 per gram Senin
-
Harga beli kembali Antam juga naik Rp11.000 menjadi Rp2.098.000
-
Harga emas global pecahkan rekor didorong geopolitik dan moneter dovish
Suara.com - Buat 3 kesimpulan pendek terdiri dari 1 kalimat sepanjang 10 kata dari artikel berikut ini:
Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada hari Senin, 6 Oktober 2025 untuk ukuran satu dibanderol di harga Rp 2.250.000 per gram.
Dikutip dari situs Logam Mulia, harga emas Antam itu kembali melesat Rp 11.000 dibandingkan hari Minggu, 5 Oktober 2025 sebelumnya.
Sementara itu, harga Buyback (beli kembali) emas Antam dibanderol di harga Rp 2.098.000 per gram.
Harga buyback itu juga ikut melompat tinggi Rp 11.000 dibandingkan dengan harga buyback hari Minggu kemarin.
Seperti dilansir dari laman resmi Logam Mulia Antam, berikut adalah harga emas antam pada hari ini:
- Emas 0,5 Gram Rp 1.175.000
- Emas 1 Gram Rp 2.250.000
- Emas 2 gram Rp 4.440.000
- Emas 3 gram Rp 6.635.000
- Emas 5 gram Rp 11.025.000
- Emas 10 gram Rp 21.995.000
- Emas 25 gram Rp 54.862.000
- Emas 50 gram Rp 109.645.000
- Emas 100 gram Rp 219.212.000
- Emas 250 gram Rp 547.765.000
- Emas 500 gram Rp 1.095.320.000
- Emas 1.000 gram Rp 2.190.600.000
Perlu diingat, harga tersebut belum termasuk pajak penghasilan (PPh) sebesar 0,45 persen bagi pemegang NPWP dan 0,9 persen yang tidak memiliki NPWP. Pengenaan PPh ini sesuai dengan PMK Nomor 34/OMK.19/2017.
Harga Emas Dunia Terus Catatkan Rekor
Harga komoditas emas terus mencatat rekor tertinggi. Hal itu terjadi pada harga perak dan tembaga yang terus melesat di pasar global.
Baca Juga: Harga Emas Dunia Melambung Tinggi, Segini Pasarannya
Mengutip Bloomberg, Senin (6/10/2025), harga emas naik 0,22 persen harian ke level 3.908,9 dolar AS per ons troi atau sekitar Rp 64 juta.
Angka ini kembali memecahkan rekor harga emas tertinggi sepanjang sejarah.
Adapun, harga perak juga menembus rekor baru setelah menguat 3,44 persen menjadi 47,96 dolar AS per ons troi. Sedangkan, harga tembaga ikut terkerek 2,14 persen ke 10.715,5 dolar AS per ton.
Kenaikan harga logam ini dipengaruhi kombinasi ketegangan geopolitik dan ekspektasi kebijakan moneter dovish di Amerika Serikat (AS).
Untuk itu, banyak yang memilih membeli emas untuk investasi jangka panjang. Sedangkan untuk tembaga, kenaikan harga juga dipicu gangguan pasokan.
Antara lain kecelakaan di tambang Grasberg, Indonesia, serta penurunan produksi di Chili akibat gempa.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025