-
Harga emas, perak, dan tembaga mencetak rekor tertinggi.
-
Kenaikan dipicu ketegangan geopolitik dan ekspektasi kebijakan dovish AS.
-
Emas dipilih sebagai aset aman di tengah ketidakpastian global.
Suara.com - Harga komoditas emas terus mencatat rekor tertinggi.
Hal itu terjadi pada harga perak dan tembaga yang terus melesat di pasar global.
Mengutip Bloomberg, Senin (6/10/2025), harga emas naik 0,22 persen harian ke level 3.908,9 dolar AS per ons troi atau sekitar Rp 64 juta.
Angka ini kembali memecahkan rekor harga emas tertinggi sepanjang sejarah.
Adapun, harga perak juga menembus rekor baru setelah menguat 3,44 persen menjadi 47,96 dolar AS per ons troi.
Sedangkan, harga tembaga ikut terkerek 2,14 persen ke 10.715,5 dolar AS per ton.
Adapun, lonjakan harga logam dipicu kombinasi ketegangan geopolitik dan ekspektasi kebijakan moneter dovish di Amerika Serikat (AS).
Untuk itu, banyak yang memilih membeli emas untuk investasi jangka panjang.
Sedangkan untuk tembaga, kenaikan harga juga dipicu gangguan pasokan.
Baca Juga: Daftar Harga Emas Antam Hari Ini, Naik Apa Turun?
Antara lain kecelakaan di tambang Grasberg, Indonesia, serta penurunan produksi di Chili akibat gempa.
Sementara itu, pengamat pasar emas, Ibrahim Assuaibi memperkirakan harga emas dunia akan ditransaksikan di level support 3.854,8 dolar AS per troy ons pada Senin (6/10/2025), dengan resisten di kisaran 3.916,5 dolar AS per troy ons.
"Sedangkan untuk satu minggu, harga emas dunia kemungkinan besar supportnya adalah di 3.823,9 dolar AS Kemudian resistennya adalah 3.955,1," dolar AS,"ungkapnya.
Dia pun memaparkan emas terus melonjak di tengah ketegangan antara Rusia dan Ukraina.
Beberapa waktu lalu, para menteri keuangan negara-negara G7 mengambil langkah untuk meningkatkan tekanan terhadap Rusia dengan menargetkan negara terus meningkatkan pembelian minyak Rusia.
"Pemerintahan Trump juga memanggil jenderal-jenderal di gedung putih di Pentagon membahas untuk permasalahan kelanjutan perang di Eropa. ini yang membuat masyarakat kembali melindungi asetnya dengan logam mulia (emas) sebagai safe haven," jelas Ibrahim.
Berita Terkait
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Harga Emas Antam Naik Lagi Didorong Geopolitik: Waktunya Akumulasi?
-
Harga Saham EMAS Tembus Rp 3.300, Analis Beberkan Prospek ke Depannya
-
Harga Emas Antam Hari Ini Melandai: Sinyal Beli atau Tahan Dulu?
-
Harga Emas Antam Sentuh Level Tertinggi Sepanjang Masa, Tembus Rp2,175 Juta Per Gram
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Bukan Sekadar Bazaar, PNM Hadirkan Ruang Tumbuh dan Silaturahmi UMKM di PFL 2025
-
Perkuat Sport Tourism dan Ekonomi Lokal, BRI Dukung Indonesia Mendunia Melalui MotoGP Mandalika 2025
-
BRI Dorong UMKM Kuliner Padang Perkuat Branding dan Tembus Pasar Global Lewat Program Pengusaha Muda
-
Pertumbuhan Perbankan Syariah di Indonesia Masih Stagnan, BSI Genjot Digitalisasi
-
Bank Mega Syariah Bidik Target Penjualan Wakaf Investasi Senilai Rp 15 Miliar
-
Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
-
Saham Bank Lapis Dua Kompak Rontok, Maybank Indonesia Ambles Paling Dalam
-
OJK Minta Generasi Muda Jangan Awali Investasi Saham dari Utang
-
Daftar Harga Emas Antam Hari Ini, Naik Apa Turun?
-
Aliran Modal Asing yang Hengkang dari Pasar Keuangan Indonesia Tembus Rp 9,76 Triliun