Bisnis / Keuangan
Selasa, 07 Oktober 2025 | 16:55 WIB
Pekerja melintas di depan layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (16/4/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Baca 10 detik
  •   IHSG tutup 8.169, didorong proyeksi World Bank ekonomi Indonesia naik

  •   Cadangan devisa Indonesia kuat meskipun terjadi penurunan tipis

  •   IHSG berpotensi lanjut menguat uji level tertinggi baru di 8.217

Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat menembus level tertinggi sepanjang sejarah pada perdagangan, Selasa, 7 Oktober 2025. Akan tetapi, IHSG berakhir menghijau ke level 8.169 atau naik 0,36 persen.

Phintraco Sekuritas Indonesia dalam riset harianya, mengemukakan IHSG sempat menyentuh level intraday tertinggi baru di level 8.217.

Kenaikan IHSG ini dipicu dari proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari Bank Dunia atau World Bank di tahun 2025 menjadi 4,8 persen dari 4,7 persen.

Pekerja mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (16/4/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]

"Proyeksi laju pertumbuhan ekonomi Indonesia ini searah dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi Kawasan Asia Timur dan Pasifik yang diperkirakan lebih tinggi dari perkiraan April 2025, namun masih lebih rendah dibandingkan tahun 2024," tulis Phintraco Sekuritas.

Pada perdagangan ini, sektor transportasi membukukan kenaikan terbesar dan sektor basic material mengalami koreksi terbesar.

Phintraco Sekuritas juga mengemukakan, bahwa IHSG terdorong dari data Cadangan Devisa Indonesia yang masih kuat sebesar USD 148,7 miliar pada September, walaupun ada penurunan dari Agustus yang sebesar USD 150,7 miliar.

Penurunan ini disebabkan oleh adanya pembayaran utang valuta asing oleh pemerintah dan kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah di tengah depresiasi rupiah. Namun cadangan devisa saat ini masih mampu membiayai 6.2 bulan impor atau 6 bulan impor dan pembayaran utang, di atas standar internasional yang sebesar 3 bulan impor.

"Sementara itu pemerintah memutuskan tidak menaikkan tarif listrik bagi pelanggan PLN pada kuartal IV-2025 karena untuk menjaga daya beli masyarakat. Investor akan menantikan data Indeks Keyakinan Konsumen bulan September 2025 yang diperkirakan naik pada level 120 dari 117.2 di Agustus 2025 (8/10). Selain itu akan dirilis data penjualan sepeda motor di pasar domestik bulan September 2025," tulis Phintraco Sekuritas.

Adapun, secara teknikal, indikator Stochastic RSI bergerak di pivot area dan terjadi penyempitan negative slope MACD dengan potensi membentuk Golden Cross, yang merupakan sinyal awal bullish momentum.

Baca Juga: IHSG Perkasa di Sesi I, Diprediksi Sentuh Level Ini

"Sehingga diperkirakan IHSG berpotensi melanjutkan penguatan menguji level tertinggi di 8.217. Jika IHSG mampu bertahan di atas level 8200-8217 dengan didukung volume, maka sinyal bullish akan semakin kuat," tulis Phintraco Sekuritas.

Load More