-
IHSG tutup 8.169, didorong proyeksi World Bank ekonomi Indonesia naik
-
Cadangan devisa Indonesia kuat meskipun terjadi penurunan tipis
-
IHSG berpotensi lanjut menguat uji level tertinggi baru di 8.217
Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat menembus level tertinggi sepanjang sejarah pada perdagangan, Selasa, 7 Oktober 2025. Akan tetapi, IHSG berakhir menghijau ke level 8.169 atau naik 0,36 persen.
Phintraco Sekuritas Indonesia dalam riset harianya, mengemukakan IHSG sempat menyentuh level intraday tertinggi baru di level 8.217.
Kenaikan IHSG ini dipicu dari proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari Bank Dunia atau World Bank di tahun 2025 menjadi 4,8 persen dari 4,7 persen.
"Proyeksi laju pertumbuhan ekonomi Indonesia ini searah dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi Kawasan Asia Timur dan Pasifik yang diperkirakan lebih tinggi dari perkiraan April 2025, namun masih lebih rendah dibandingkan tahun 2024," tulis Phintraco Sekuritas.
Pada perdagangan ini, sektor transportasi membukukan kenaikan terbesar dan sektor basic material mengalami koreksi terbesar.
Phintraco Sekuritas juga mengemukakan, bahwa IHSG terdorong dari data Cadangan Devisa Indonesia yang masih kuat sebesar USD 148,7 miliar pada September, walaupun ada penurunan dari Agustus yang sebesar USD 150,7 miliar.
Penurunan ini disebabkan oleh adanya pembayaran utang valuta asing oleh pemerintah dan kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah di tengah depresiasi rupiah. Namun cadangan devisa saat ini masih mampu membiayai 6.2 bulan impor atau 6 bulan impor dan pembayaran utang, di atas standar internasional yang sebesar 3 bulan impor.
"Sementara itu pemerintah memutuskan tidak menaikkan tarif listrik bagi pelanggan PLN pada kuartal IV-2025 karena untuk menjaga daya beli masyarakat. Investor akan menantikan data Indeks Keyakinan Konsumen bulan September 2025 yang diperkirakan naik pada level 120 dari 117.2 di Agustus 2025 (8/10). Selain itu akan dirilis data penjualan sepeda motor di pasar domestik bulan September 2025," tulis Phintraco Sekuritas.
Adapun, secara teknikal, indikator Stochastic RSI bergerak di pivot area dan terjadi penyempitan negative slope MACD dengan potensi membentuk Golden Cross, yang merupakan sinyal awal bullish momentum.
Baca Juga: IHSG Perkasa di Sesi I, Diprediksi Sentuh Level Ini
"Sehingga diperkirakan IHSG berpotensi melanjutkan penguatan menguji level tertinggi di 8.217. Jika IHSG mampu bertahan di atas level 8200-8217 dengan didukung volume, maka sinyal bullish akan semakin kuat," tulis Phintraco Sekuritas.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
Terkini
-
BRI Manajemen Investasi Catatkan KIK EBA Syariah Perdana di Indonesia
-
Daftar Rincian Diskon Tarif Transportasi untuk Libur Akhir Tahun
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Bukan Hanya Harga Tinggi, Ini Faktor Lain yang Bikin KPPU Curiga Ada Kartel
-
Permata Bank Klaim Telah Turunkan Bunga Kredit, Tapi Hanya Segmen Tertentu
-
Uang Beredar M2 RI Melambat di Oktober 2025: Likuiditas Makin Ketat?
-
Kemenkeu Ungkap Alasan Pemda Lambat Belanja, Dana Mengendap di Bank Tembus Rp 244 T
-
OJK Prediksi Kinerja Perbankan Solid Akhir Tahun 2025, Alasannya Mengejutkan
-
Rp1,45 Triliun Diborong! Ini Alasan BMRI Banyak Diborong Asing Pekan Ini
-
BLTS Cair Minggu Depan, Mensos Ungkap Pembagian Dua Kategori KPM