-
IHSG ditutup menguat tipis 0,27%, namun disertai net sell (penjualan bersih) investor asing sekitar Rp472 miliar
-
Berdasarkan analisis teknikal, tekanan jual asing yang tinggi mengindikasikan IHSG berpotensi terkoreksi hari ini
-
Pasar domestik mendapatkan sentimen positif dari rencana pemerintah menggulirkan stimulus senilai hampir US$2 miliar (Rp31 triliun) untuk liburan Nataru
Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan kemarin ditutup di zona hijau, menguat tipis sebesar 0,27%.
Meskipun demikian, penguatan tersebut tidak didukung oleh investor asing. Pasar mencatat adanya penjualan bersih (net sell) yang cukup besar dari investor asing, mencapai sekitar Rp472 miliar.
Saham-saham blue chip perbankan menjadi target utama penjualan asing, dengan BBRI (Bank Rakyat Indonesia) dan BMRI (Bank Mandiri) menjadi saham yang paling banyak dilepas.
Selain itu, saham EMTK, BUMI, dan COIN juga turut menjadi sasaran jual oleh investor asing.
Berdasarkan analisis teknikal, kajian harian BNI Sekuritas, meskipun ditutup positif kemarin, tekanan jual asing yang tinggi mengindikasikan bahwa IHSG berpotensi mengalami koreksi hari ini.
Investor disarankan untuk memperhatikan level-level penting berikut:
Level Support IHSG: 8080 - 8100
Level Resist IHSG: 8150 - 8180
Dampak Stimulus Pemerintah untuk Musim Liburan Akhir Tahun
Di tengah proyeksi teknikal yang cenderung negatif, pasar domestik mendapatkan sentimen positif dari rencana pemerintah menggulirkan stimulus senilai hampir US$2 miliar (sekitar Rp31 triliun) untuk musim liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Baca Juga: IHSG Dibuka Menghijau, Tiga Saham Bank Ini Malah Berwarna Merah
Paket stimulus ini ditujukan untuk meningkatkan daya beli dan mobilitas masyarakat, termasuk diskon tarif 12-14% untuk tiket kereta, kapal feri, dan pesawat.
Program ini berjalan paralel dengan insentif lain, seperti pembagian 10 kg beras kepada 18,3 juta rumah tangga dan skema padat karya senilai Rp5,3 triliun.
Tim riset Kiwoom Sekuritas Indonesia menilai, paket stimulus tambahan ini memperkuat narasi bahwa konsumsi domestik akan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi pada Kuartal IV-2025.
Sektor-sektor yang diperkirakan akan diuntungkan meliputi:
- Sektor Konsumsi: Produsen dan distributor barang konsumsi pokok seperti PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), dan PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) akan diuntungkan dari distribusi beras. Peningkatan daya beli juga akan mendukung PT Mayora Indah Tbk (MYOR) dan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO).
- Sektor Transportasi dan Infrastruktur: Diskon tarif transportasi diperkirakan meningkatkan mobilitas, menguntungkan operator infrastruktur seperti PT Jasa Marga Tbk (JSMR).
- Sektor Konstruksi: Kontraktor milik negara berpeluang mendapatkan proyek tambahan dari program padat karya, termasuk PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT PP Tbk (PTPP), PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE), PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON), dan PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP).
- Sektor Ritel: Stimulus fiskal diharapkan mendorong konsumsi rumah tangga, berdampak positif bagi peritel modern seperti PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT).
Secara keseluruhan, meskipun fundamental domestik didukung stimulus, investor tetap perlu mencermati dampak eksekusi stimulus dan tekanan jual asing yang masih kuat.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Bank Mandiri Serap 63 Persen Dana Rp 55 Triliun dari Menkeu Purbaya
-
Bank Indonesia Buka Suara Disebut Jual Cadangan Emas 11 Ton
-
Harga Emas Hari Ini Naik Semua! Antam Tembus Rp 2.356.000, Emas UBS Meroket!
-
Marak Apartemen Kosong, Begini Caranya Biar Investasi Properti Tetap Cuan
-
Staycation Jadi Mesin Pertumbuhan Sektor Hospitality
-
Update Nominal Dana Bantuan KJP Plus per Jenjang, Kapan Bisa Dicairkan?
-
Viral Peras Pabrik Chandra Asri, Ketua Kadin Cilegon Dituntut 5 Tahun Penjara
-
SBY Minta Masyarakat Sadar, Indonesia Bukan Negeri Kaya Minyak!
-
Catat Laba Bersih Rp389 M, KB Bank Perkuat Struktur Manajemen Lewat Pengangkatan Widodo Suryadi
-
Kementerian ESDM: Etanol Bikin Mesin Kendaraan jadi Lebih Bagus