-
IHSG menguat 0,62 persen ke 8.190 di awal perdagangan Selasa
-
IHSG diperkirakan konsolidasi pada rentang 8.080 sampai 8.180 hari ini
-
Investor tunggu rilis data cadangan devisa dan pidato pejabat The Fed
Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih menghijau awal perdagangan Selasa, 7 Oktober 2025 pagi. IHSG menguat ke level 8.182.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga pukul 09.07 WIB, IHSG terus melanjutkan reli penguatan ke level 8.190 atau naik 0,62 pers
Pada perdagangan pada waktu itu, sebanyak 3,21 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp 2,60 triliun, serta frekuensi sebanyak 291.800 kali.
Dalam perdagangan di waktu tersebut, sebanyak 233 saham bergerak naik, sedangkan 251 saham mengalami penurunan, dan 472 saham tidak mengalami pergerakan.
Adapun, beberapa saham yang menjadi Top Gainers pada waktu itu diantaranya, ARTA, ASII, BBCA, BNLI, CBRE, CDIA, CUAN, DATA, DNET, INKP, JECC.
Sedangkan, saham yang masuk dalam Top Looser diantaranya, AALI, BESS, CMRY, EDGE, EMAS, FILM, GDYR, GEMS, HERO, ICBP, INTP, JSMR.
Proyeksi IHSG
IHSG diperkirakan bergerak konsolidatif pada perdagangan Selasa (7/10/2025), dengan rentang pergerakan di level 8.080–8.180. Pergerakan indeks masih akan dibayangi oleh sentimen global dan rilis data ekonomi domestik.
Mengutip riset harian Phintraco Sekuritas, pada perdagangan Senin (6/10), IHSG ditutup menguat 0,27 persen ke level 8.139 setelah sempat menyentuh rekor intraday tertinggi di 8.176. Sektor teknologi menjadi penopang utama penguatan, sedangkan sektor industri mengalami tekanan paling besar.
Baca Juga: IHSG Hari Ini: Asing Lepas Rp 472 M, Stimulus 31 Triliun Bakal Jadi Penopang?
Dari sisi mata uang, rupiah spot melemah ke Rp16.583 per dolar AS, sejalan dengan tren pelemahan mayoritas mata uang Asia terhadap dolar. Pelaku pasar kini menantikan rilis data cadangan devisa Indonesia untuk September 2025, yang diperkirakan meningkat menjadi USD159 miliar, naik dari posisi Agustus sebesar USD150,7 miliar.
Dari bursa global, indeks saham Asia ditutup beragam. Bursa Tiongkok dan Korea Selatan masih libur, sementara indeks di Jepang mencetak rekor tertinggi baru didukung optimisme pasca terpilihnya perdana menteri baru.
Dari Eropa, investor akan mencermati data pesanan pabrik (factory orders) Jerman Agustus yang diperkirakan tumbuh 1,2 persen secara bulanan, serta indeks harga rumah Inggris September. Dari Amerika Serikat, fokus tertuju pada pidato sejumlah pejabat The Fed yang dapat memberi petunjuk arah kebijakan moneter berikutnya.
Secara teknikal, indikator Stochastic RSI membentuk Golden Cross dan histogram negatif MACD mulai menyempit, sementara IHSG masih berada di atas garis MA5. Meski demikian, volume jual yang meningkat menunjukkan potensi tekanan jangka pendek.
"Dengan kondisi tersebut, IHSG diperkirakan bergerak konsolidatif di kisaran 8.080–8.180," tulis riset Phintraco Sekuritas.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Setelah Cukai, Produsen Kini Resah dengan Maraknya Rokok Ilegal
-
Pithaloka Batik Kini Merambah Pasar Internasional Berkat Rumah BUMN Pekalongan dari Telkom
-
Tak Bosan Pecah Rekor, Harga Emas Antam Tembus Rp 2.284.000 per Gram Hari Ini
-
Bank Mandiri Serap 63 Persen Dana Rp 55 Triliun dari Menkeu Purbaya
-
IHSG Hari Ini: Asing Lepas Rp 472 M, Stimulus 31 Triliun Bakal Jadi Penopang?
-
Bank Indonesia Buka Suara Disebut Jual Cadangan Emas 11 Ton
-
Harga Emas Hari Ini Naik Semua! Antam Tembus Rp 2.356.000, Emas UBS Meroket!
-
Marak Apartemen Kosong, Begini Caranya Biar Investasi Properti Tetap Cuan
-
Staycation Jadi Mesin Pertumbuhan Sektor Hospitality
-
Update Nominal Dana Bantuan KJP Plus per Jenjang, Kapan Bisa Dicairkan?