-
IHSG dibuka menguat 0,29 persen, meski proyeksi berlanjut tertekan.
-
Ketidakpastian dagang AS-Tiongkok picu aksi jual dan safe haven.
-
Sektor komoditas dilirik investor didukung kenaikan harga global dan B50.
Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menghijau pada perdagangan di awal sesi, Rabu, 15 Oktober 2025. IHSG dibuka menguat ke level 8.107
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga pukul 09.09 WIB, IHSG masih menghijau ke level 8.089 atau naik 0,29 persen
Pada perdagangan pada waktu itu, sebanyak 3,45 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp 2,71 triliun, serta frekuensi sebanyak 270.200 kali.
Dalam perdagangan di waktu tersebut, sebanyak 267 saham bergerak naik, sedangkan 236 saham mengalami penurunan, dan 453 saham tidak mengalami pergerakan.
Adapun, beberapa saham yang menjadi Top Gainers pada waktu itu diantaranya, AADI, AALI, AMMN, BBSI, CASS, CBRE, DAYA, DSSA, FILM, JSMR, PANI, POLU.
Sedangkan, saham yang masuk dalam Top Loser diantaranya, ARKO, AUTO, BNLI, DCII, EDGE, FITT, FUTR, GGRM, JARR, MKPI, MPRO, MRAT.
Proyeksi IHSG
IHSG berpotensi melanjutkan tekanan pada perdagangan Rabu (15/10/2025), setelah ditutup melemah tajam pada sesi sebelumnya. Ketidakpastian global yang dipicu oleh memanasnya hubungan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China membuat investor cenderung melakukan aksi ambil untung dan beralih ke aset-aset safe haven.
Mengutip riset harian Sapa Mentari dari BRI Danareksa Sekuritas, IHSG pada perdagangan Selasa (14/10/2025) ditutup anjlok 1,95 persen ke level 8.066, dengan nilai net foreign sell mencapai Rp1,32 triliun. Secara teknikal, indeks disebut berpotensi menguji support psikologis di area 8.000.
Baca Juga: Ketegangan AS-China Picu Sell-Off Global, IHSG Tertekan Aksi Jual Asing Rp 1,32 Triliun
"Koreksi ini dipicu oleh aksi ambil untung investor serta rotasi portofolio menuju aset safe haven, seiring ketidakpastian yang meningkat akibat ketegangan perdagangan antara Tiongkok dan Amerika Serikat yang belum menunjukkan tanda-tanda mereda," tulis analis BRI Danareksa Sekuritas dalam laporannya, Rabu (15/10/2025).
Pasar saham global juga menunjukkan pergerakan yang cenderung beragam. Pada perdagangan Selasa waktu setempat, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 0,44 persen ke level 46.270,46, sementara S&P 500 melemah 0,16 persen ke level 6.644,31 dan Nasdaq turun 0,76 persen ke level 22.521,70.
Kondisi ini mencerminkan meningkatnya kekhawatiran investor terhadap arah kebijakan perdagangan AS dan Tiongkok, terutama setelah kedua negara saling mengumumkan tarif baru serta biaya tambahan pada sektor pelabuhan dan logistik.
Ketegangan ini turut mendorong pelaku pasar global untuk mencari perlindungan pada aset yang lebih aman seperti emas dan obligasi pemerintah, yang berimbas pada arus keluar modal dari pasar saham negara berkembang, termasuk Indonesia.
Meski IHSG masih tertekan, BRI Danareksa mencatat peluang bagi sektor komoditas yang mulai kembali menarik perhatian investor. Kenaikan harga emas dan crude palm oil (CPO) di pasar global menjadi katalis positif bagi emiten sektor tambang dan perkebunan.
"Di sisi lain, sektor komoditas seperti emas dan CPO mulai menarik perhatian pelaku pasar, didukung oleh kenaikan harga global serta kebijakan B50 dari pemerintah," tulis laporan tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- Patrick Kluivert Dipecat, 4 Pelatih Cocok Jadi Pengganti Jika Itu Terjadi
Pilihan
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
-
Keuangan Mees Hilgers Boncos Akibat Absen di FC Twente dan Timnas Indonesia
Terkini
-
Bank Himbara Baru Serap Rp 112,4 Triliun untuk Dana dari Menkeu Purbaya
-
Belum Ada Opsi, Bos Danantara Bingung Utang Kereta Cepat Jadi Polemik
-
Deretan Diskon BBM Pertamina Selama Oktober
-
Mandatori E10 Ditargetkan Berlaku 2028, Kementerian ESDM Khawatir Dampak Etanol ke Mesin Kendaraan!
-
Profil Andry Rajoelina: Presiden Madagaskar yang Kabur Imbas Demo Massal Gen-Z
-
OJK Minta Mahasiswa Waspada Investasi Ilegal, Banyak Tawarkan Keuntungan Besar
-
Bakal Diguyur Uang Likuiditas, Menkeu Tunggu Kesiapan BPD
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
-
Ketegangan AS-China Picu Sell-Off Global, IHSG Tertekan Aksi Jual Asing Rp 1,32 Triliun
-
Aksi BRI Peduli dan Sungai Watch Pulihkan Fungsi Ekologis dan Kelestarian