Menurutnya, daerah-daerah luar Jawa seperti Sulawesi, Nusa Tenggara sangat penting dibuatkan bendungan, pasalnya menjadi sentra pembangunan pertanian. Sementara masalah utama yang dihadapi adalah air mengingat alamnya yang kering.
“Kemudian Sulawesi, sebagai sentra pertanian untuk kawasan Indonesia timur. Jadi dengan demikian peranan dari Waskita Karya sangat diharapkan untuk membangun lebih banyak lagi bendungan. Itu yang pertama, tentang pengadaan bendungan,” jelasnya.
“Kedua, membangun bendungan tidak akan berhasil jika tidak didukung oleh jaringan irigasi yang memadai. Karena bendungan itu berlokasi di atas. Sementara jaringan irigasi adalah penghubung dari tingkat provinsi sampai ke kota kabupaten. Inilah yang seharusnya dipahami, bagaimana peran pemerintah daerah (Pemda) untuk mendukung program nasional tadi,” tukas Nirwono Joga.
Dengan kehadiran bendungan, selanjutnya bisa bicara soal tenaga listrik. Tenaga listrik bisa didapatkan dari pemanfaatan tenaga air dari bendungan atau tenaga surya.
“Distribusinya harus dialirkan oleh PLN ke kawasan-kawasan yang membutuhkan. Ada nggak jaringan listrik ke kawasan industri, ke pabrik, sampai ke perkotaan misalnya. Begitu juga dengan air bersih. Kota-kota butuh air minum. Artinya perlu pembangunan jaringan perpipaan dari bendungan ke kota-kota yang membutuhkan air bersih. Supaya warga kota tidak perlu lagi pompa untuk mengambil air tanah. Jadi ada multiplier efeknya,” lanjutnya.
“Dengan infrastruktur jalan tol yang digarap BUMN seperti Waskita Karya, bisa tercapai pemerataan di sektor ekonomi. Di mana waktu pengiriman logistik bisa dipangkas, sehingga biaya menjadi lebih murah,” ujarnya lagi.
Dengan melihat lewat profil yang lebih luas, dilakukan pembangunan gotong-royong, wilayah-wilayah akan semakin maju secara ekonomi. Dari membangun bendungan, membangun jalan tol, sampai membangun rumah, seperti proyek pengadaan 3 juta rumah.
“Harapannya, dalam lima tahun pembangunan ini sudah rampung semua. Jadi PR bagaimana dalam lima tahun semuanya fokus kepada ketahanan air, pangan, dan energi. Semuanya sudah terwujud. Bendungan jadi, irigasi langsung jadi, langsung ke pertanian, jadi langsung dirasakan hasilnya oleh rakyat,” ungkap Nirwono Joga.
“Pembangunan infrastruktur tol juga demikian. Jalan tol tidak dilihat dari keberadaan infrastrukturnya saja namun multiplier effect yang dihasilkan. Dampaknya terhadap masyarakat, pertumbuhan ekonomi, terhadap perkembangan nilai kota atau kabupaten itu apa? Seluruhnya secara menyeluruh dan menjadi satu. Harus terus di cek apakah daerah-daerah sekitar sepanjang jalan tol memanfaatkan keberadaan jalan tol lagi atau tidak. Semuanya harus berefek. Karena yang dipakai untuk membangun adalah uang rakyat,” pungkasnya.***
Baca Juga: Waskita Karya Kembali Masuk Top 50 Emiten dalam The 16th IICD CG Award 2025
Berita Terkait
-
Waskita Karya Kembali Masuk Top 50 Emiten dalam The 16th IICD CG Award 2025
-
Wujud Nyata Implementasi Tata Kelola Baik, Waskita Karya Raih Top GRC Awards 2025 Stars 5
-
Berkomitmen Jaga Kepercayaan Publik, Waskita Karya Raih Public Relation Popular Companies Award 2025
-
Konsisten Jalankan Program, Waskita Raih Dua Penghargaan pada Ajang TJSL & CSR Award 2025
-
Kerja Sama Waskita Karya - Kejati DIY: Tingkatkan Efektivitas Penanganan Masalah Hukum
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- Innalillahi, Aktor Epy Kusnandar Meninggal Dunia
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
Pilihan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
-
6 HP Tahan Air Paling Murah Desember 2025: Cocok untuk Pekerja Lapangan dan Petualang
-
Drama Sidang Haji Alim: Datang dengan Ambulans & Oksigen, Ratusan Pendukung Padati Pengadilan
Terkini
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Cara Transfer Saham di Stockbit dari Sekuritas Lain
-
Bangunan Tercemar Radioaktif, Bapeten Pertimbangkan Pindahkan Warga di Cikande Secara Permanen
-
BRI 130 Tahun: Menguatkan Inklusi Keuangan dari Desa ke Kota
-
PLTN Ditargetkan Beroperasi 2032, Aturan tentang Badan Operasional Tinggal Tunggu Persetujuan
-
Menko Airlangga Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Capai 5,6 Persen di Tengah Bencana
-
Pemerintah Masih Punya PR, 9 Juta KPM Belum Terima BLT Rp 900.000
-
1.000 UMKM Tebar Diskon, Mendag Pede Transaksi Harbolnas Capai Rp 17 Triliun
-
Menkeu Purbaya Wanti-wanti Banjir Sumatra Ancam Pertumbuhan Ekonomi RI
-
Alasan Pemerintah Tetap Gelar Harbolnas di Tengah Isu Daya Beli Lemah