- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengonfirmasi kesiapan penerbitan instrumen investasi Patriot Bond milik Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia).
- Obligasi yang diutamakan untuk proyek Energi Baru Terbarukan (EBT) dan Waste to Energy ini telah menembus pemesanan di atas Rp50 triliun.
- Didiskusikan OJK agar memenuhi prinsip Good Corporate Governance.
Suara.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memberikan sinyal positif terkait penerbitan instrumen investasi perdana milik Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia), yaitu Patriot Bond.
Kepastian ini menandai langkah maju dalam upaya penghimpunan dana untuk proyek-proyek strategis nasional.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, mengonfirmasi kesiapan tersebut.
"Sudah siap, saya juga enggak tahu secara detailnya, tapi sudah siap," ungkap Inarno setelah menghadiri Opening Ceremony dan Seminar Utama Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2025 di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (17/10).
Meskipun kesiapan penerbitan sudah di depan mata, Ketua Dewan Komisioner (DK) OJK, Mahendra Siregar, menekankan bahwa pihaknya tengah mendalami proposal terkait Patriot Bond yang diajukan oleh Danantara Indonesia.
Mahendra menjelaskan bahwa OJK terus berdiskusi intensif dengan pihak Danantara.
Diskusi ini dilakukan untuk memastikan seluruh proses yang dilaksanakan berjalan secara hati-hati (prudent) dan memenuhi aspek Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance atau GCG).
"Kami melakukan diskusi dengan pihak Danantara, dan nanti tentu proses yang dilakukan adalah secara prudent dan secara governance yang baik. Sehingga, seluruh persyaratan-persyaratan terpenuhi sesuai dengan ketentuan yang berlaku," ujar Mahendra.
Setelah proses pendalaman ini rampung, OJK berkomitmen untuk memfasilitasi penerbitan surat utang perdana Danantara Indonesia ini dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat diluncurkan sesuai target.
Baca Juga: Menkeu Purbaya Tolak Bayar Utang Whoosh Pakai APBN, Rosan: Kami Sedang Evaluasi
Patriot Bond Siap Kumpulkan Rp50 Triliun untuk EBT
Di sisi lain, perkembangan positif juga datang dari aspek pemesanan. Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, melaporkan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menerima laporan dari CEO Danantara, Rosan Roeslani, mengenai realisasi pemesanan awal Patriot Bond. Pemesanan obligasi ini dilaporkan telah menembus angka di atas Rp50 triliun.
Angka pemesanan yang fantastis ini sejalan dengan target penghimpunan dana awal Patriot Bond yang memang diharapkan mencapai Rp50 triliun. Sebelumnya, Rosan Roeslani memastikan pendaftaran izin registrasi obligasi ini ke OJK akan rampung pada Oktober 2025.
Dana yang terkumpul dari obligasi ini akan dialokasikan secara spesifik untuk proyek-proyek ramah lingkungan dan strategis, yaitu pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) serta inisiatif konversi sampah menjadi energi (Waste to Energy).
Penerbitan instrumen investasi ini menggunakan skema Private Placement (penawaran terbatas kepada investor tertentu), yang mana pelaksanaannya wajib mematuhi seluruh peraturan yang ditetapkan dan mendapat persetujuan dari OJK.
Berita Terkait
Terpopuler
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- 25 Kode Redeem FC Mobile 18 Oktober 2025: Klaim Pemain OVR 113, Gems, dan Koin Gratis!
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Terkini
-
Isu Kerenggangan Purbaya-Luhut Panas, Tak Saling Tegur Sapa Saat Sidang Kabinet
-
RI Targetkan Bisa Kelola Rp180 T Wakaf, Tapi Banyak Tantangan
-
PTBA Tawarkan Briket Tanpa Asap Sebagai Solusi Masak Murah Menu MBG
-
PTBA: Proyek DME Mulai 2026, Butuh Rp 40 Triliun untuk Bangun Pabrik
-
Perpres Sampah jadi Energi Diterbitkan, Bahlil Ajak Danantara Koordinasi
-
Menkeu Purbaya Tolak Usul Batas Defisit APBN di Atas 3 Persen
-
IHSG Meroket 2 Persen, Sentimen Redanya Perang Dagang Jadi Penyokong
-
Kata Purbaya saat Ditanya Fund Manajer Rencana PPN Turun Lagi ke 10 Persen
-
Setahun Prabowo-Gibran Dinilai Gagal dalam Penuhi Ekonomi Rakyat
-
Telkom Kumpulkan 1,4 Ton Sampah dalam Kegiatan Aksi Bersih Pantai