Bisnis / Keuangan
Selasa, 28 Oktober 2025 | 18:43 WIB
Ilustrasi umkm. Data riset akhir 2024 menunjukkan dukungan pembiayaan mikro yang inklusif kian mendesak. (freepik)
Baca 10 detik
  • UMKM RI sedang berjuang menghadapi "badai" ekonomi global dengan biaya hidup yang mahal dan tren suku bunga tinggi yang membatasi akses kredit.
  • Data riset akhir 2024 menunjukkan dukungan pembiayaan mikro yang inklusif kian mendesak.
  • Melihat urgensi tersebut, PT Federal International Finance (FIFGROUP) menegaskan komitmennya sebagai penopang UMKM.

Suara.com - Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia yang menyumbang lebih dari 60% PDB dan menyerap 90% tenaga kerja sedang berjuang menghadapi "badai" ekonomi global dengan biaya hidup yang mahal dan tren suku bunga tinggi yang membatasi akses kredit.

Data riset akhir 2024 menunjukkan dukungan pembiayaan mikro yang inklusif kian mendesak.

Melihat urgensi tersebut, PT Federal International Finance (FIFGROUP) menegaskan komitmennya sebagai penopang UMKM melalui peluncuran Program Dana Bergulir FIFGROUP 2025.

Dalam program tahun ini, FIFGROUP menyalurkan pinjaman tanpa bunga senilai total Rp2,9 miliar kepada 770 pelaku UMKM di seluruh Indonesia, menjadikannya stimulus ekonomi vital di tengah kondisi pasar yang ketat.

Acara Kick Off Dana Bergulir UMKM Binaan FIFGROUP 2025 digelar secara hybrid dari Menara FIF, Jakarta Selatan, pada 30 Juni 2025. Program ini merupakan bagian dari pilar keberlanjutan FIFGROUP yang sejalan dengan komitmen induk perusahaan, Astra.

Diah Suran Febrianti, ESR Division Head PT Astra International Tbk, menyampaikan apresiasi tinggi. "Program Dana Bergulir ini menjadi stimulus ekonomi sekaligus wujud kolaborasi yang nyata bagi kemajuan UMKM di berbagai daerah," ujarnya.

Sejak diluncurkan pada tahun 2016, Program Dana Bergulir FIFGROUP telah menyentuh lebih dari 2.900 UMKM dengan total bantuan mencapai Rp9,7 miliar hingga akhir 2024, terus menunjukkan konsistensi dalam dukungan pembiayaan mikro.

Load More