- Pemerintah dalam hal ini Kemenkeu berhasil menerbitkan surat utang dalam denominasi mata uang China.
- Surat utang ini dikenal dengan nama Dim Sum Bond.
- Dalam aksi ini pemerintah berhasil menarik pinjaman sebesar Rp14,02 triliun dari para investor China.
Suara.com - Kementerian Keuangan di bawah kepemimpinan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa untuk pertama kalinya menerbitkan Surat Utang Negara (SUN) berdenominasi mata uang Chinese Renminbi (CNH), atau yang dikenal sebagai Dim Sum Bonds.
Dari aksi ini pemerintah berhasil mendapatkan pinjaman dengan total nilai mencapai 6 miliar yuan CNH atau setara dengan Rp14,02 triliun dengan kurs Rp2.337.
Penerbitan ini bukan sekadar diversifikasi mata uang, tetapi juga upaya strategis untuk memperluas basis investor Indonesia hingga ke investor onshore Tiongkok.
Dim Sum Bonds ini diterbitkan dalam dua seri yakni tenor 5 tahun senilai 3,5 miliar yuan dengan kupon tetap 2,5%, dan tenor 10 tahun senilai 2,5 miliar yuan dengan kupon tetap 2,9%.
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu mengungkapkan bahwa animo pasar sangat tinggi. Total permintaan (final orderbook) tercatat mencapai 18 miliar CNH, atau terserap hingga tiga kali lipat dari nilai penerbitan.
"Penerbitan ini berhasil menarik minat yang luas dari investor global, termasuk investor onshore Tiongkok," tulis DJPPR dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (28/10/2025).
Tingginya minat ini mendorong penetapan yield akhir di level yang kompetitif (2,5% dan 2,9%), jauh lebih rendah dari penawaran awal. Hal ini mencerminkan kepercayaan pasar yang kuat terhadap stabilitas ekonomi dan kredibilitas pengelolaan fiskal Indonesia di tengah dinamika pasar global.
Penerbitan obligasi yang dilakukan pada 23 Oktober 2025 ini akan digunakan untuk membiayai kebutuhan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025. Dengan diperkuat peringkat Baa2 dari Moody's, BBB dari S&P, dan BBB dari Fitch, obligasi ini akan dicatatkan di Singapore Exchange Securities Trading Limited (SGX-ST).
Baca Juga: Ada Demo Ribut-ribut di Agustus, Menkeu Purbaya Pesimistis Kondisi Ekonomi Kuartal III
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Industri Pindar Tumbuh 22,16 Persen, Tapi Hadapi Tantangan Berat
-
Perilaku Konsumen RI Berubah, Kini Maunya Serba Digital
-
Bagaimana Digitalisasi Mengubah Layanan Pertamina
-
Memahami Pergerakan Harga Bitcoin, Analisis Teknikal Sudah Cukup?
-
BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
-
BCA Kembali Menjadi Juara Umum Annual Report Award, Diikuti BCA Syariah pada Klaster Rp1 Triliun
-
ESDM: Rusia-Kanada Mau Bantu RI Bangun Pembakit Listrik Tenaga Nuklir
-
Bos Lippo Ungkap 5 Modal Indonesia Hadapi Ketidakpastian Global 2026
-
Purbaya Larang Bea Cukai Sumbangkan Pakaian Bekas Hasil Sitaan ke Korban Banjir Sumatra
-
Purbaya Sewot Teknologi AI Bea Cukai Dibandingkan dengan Milik Kemenkes: Tersinggung Gue!