-
CIMB Niaga membukukan laba sebelum pajak Rp 6,7 triliun pada 9 bulan pertama 2025, naik 1,7% dibanding tahun sebelumnya.
-
Pertumbuhan didukung peningkatan kredit, CASA, dan efisiensi biaya, dengan kualitas aset terjaga dan rasio NPL rendah di 1,98%.
-
Bank terus memperkuat digitalisasi dan pembiayaan berkelanjutan, termasuk 24% portofolio mendukung ekonomi hijau dan program berbasis ESG
Suara.com - PT Bank CIMB Niaga Tbk melaporkan perolehan laba sebelum pajak konsolidasi (unaudited) sebesar Rp 6,7 triliun pada sembilan bulan pertama 2025 ("9M25").
Hal ini naik sebesar 1,7 persen year-on-year (“Y-o-Y”), dan menghasilkan earnings per share Rp 209,57.
Presiden Direktur & CEO CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan, kinerja CIMB Niaga mencatat pertumbuhan laba positif pada sembilan bulan pertama tahun 2025.
Hal ini didukung oleh peningkatan yang baik pada kredit serta current account and savings account (“CASA”).
"Secara kuartal, perolehan kinerja kami menunjukkan peningkatan operasional dan profitabilitas, yang didorong oleh pengelolaan biaya yang disiplin serta pertumbuhan pendapatan yang berkelanjutan," katanya dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu (1/11/2025).
Ia juga terus menjaga kualitas aset dengan prinsip kehati-hatian, dengan rasio gross non-performing loan (“NPL”) sebesar 1,98 persen.
Hal ini disertai posisi modal yang kuat dan pembentukan modal yang solid, menegaskan fundamental dan ketahanan finansial Bank yang baik.
“Sesuai purpose kami Advancing Customers and Society, kami tetap fokus menjalankan strategi Forward30 untuk mempercepat pertumbuhan yang berkelanjutan dan profitable. Melalui investasi berkelanjutan di bidang teknologi dan inovasi digital," katanya.
Dia terus meningkatkan customer experience serta memperkuat pertumbuhan yang berfokus pada nasabah dengan senantiasa bekerja dari hati.
Baca Juga: Emiten Pengelola Limbah Ini Raup Pendapatan Rp148 Miliar di Kuartal III 2025
"Kami yakin bahwa dengan fundamental yang kuat, tim yang berdedikasi, serta pendekatan yang berorientasi pada purpose, kami dapat terus menghadirkan nilai jangka panjang dan dampak positif bagi nasabah dan masyarakat Indonesia,” ujar Lani.
CIMB Niaga senantiasa menjaga posisi permodalan dan likuiditas yang solid dengan capital adequacy ratio (“CAR”) dan loan to deposit ratio (“LDR”) masing-masing sebesar 24,7 persen dan 81,1 persen.
Total aset konsolidasian adalah sebesar Rp 369,5 triliun per 30September 2025, yang semakin memperkuat posisi CIMB Niaga sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia.
Total Dana Pihak Ketiga (“DPK”) meningkat menjadi Rp278,0 triliun (+8,6 persen Y-o-Y), menunjukkan rasio CASA yang baik sebesar 67,9 persen.
CASA tumbuh 10,6 persen Y-o-Y menjadi Rp 188,8 triliun, sebagai hasil dari upaya Bank untuk membina hubungan nasabah yang lebih erat dan meningkatkan pengalaman nasabah secara keseluruhan melalui layanan digital.
Jumlah kredit/pembiayaan naik 4,6 persen Y-o-Y menjadi Rp 228,7triliun, didukung oleh kinerja yang baik di seluruh segmen utama.
Berita Terkait
-
Kinerja Mentan Amran Terbaik Nomor 2 Berdasarkan Survei SPIN, Swasembada Pangan di Depan Mata
-
Litbang Kompas: Masyarakat Puas dengan Kinerja Kementan, Produksi Meningkat, Stok Beras Berlimpah
-
Catat Laba Bersih Rp389 M, KB Bank Perkuat Struktur Manajemen Lewat Pengangkatan Widodo Suryadi
-
Bos KFC Ungkap Nasib Usahanya di RI
-
Kredit Bank Mandiri Tumbuh 10,4 Persen hingga Agustus
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- Sabrina Chairunnisa Ingin Sepenuhnya Jadi IRT, tapi Syaratnya Tak Bisa Dipenuhi Deddy Corbuzier
Pilihan
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
Terkini
-
LRT Jabodebek Bisa Tap In dengan QRIS NFC Android, iPhone Kapan Nyusul?
-
Harga Emas Dunia Diramal Bertahan di Atas US$ 4.000, Emas Lokal Bakal Terdampak?
-
6.000 Karyawan Kena PHK, CEO Microsoft Lebih Berminat Gunakan AI
-
Tol Padaleunyi Terapkan Contraflow Selama 10 Hari Pemeliharaan Jalan, Cek Jadwalnya
-
4 Bansos Disalurkan Bulan November 2025: Kapan Mulai Cair?
-
Dukung FLOII Expo 2025, BRI Dorong Ekosistem Hortikultura Indonesia ke Pasar Global
-
Cara Cek Status Penerima Bansos PKH dan BPNT via HP, Semua Jadi Transparan
-
Puluhan Ribu Lulusan SMA/SMK Jadi Penggerak Ekonomi Wong Cilik Lewat PNM
-
Gaji Pensiunan PNS 2025: Berapa dan Bagaimana Cara Mencairkan
-
Inovasi Keuangan Berkelanjutan PNM Mendapatkan Apresiasi Berharga