- Bank Mandiri secara konsolidasi telah menyalurkan kredit sebesar Rp1.729 triliun.
- Kredit mikro produktif perseroan mencapai Rp99,1 triliun tumbuh 11,1 persen yoy (bank only).
- Mandiri mencatat rasio kredit bermasalah (NPL) secara bank-only hanya 1,08 persen per Agustus 2025, jauh lebih rendah dibandingkan rata-rata industri.
Suara.com - Di tengah tantangan perekonomian nasional dan global yang menantang, Bank Mandiri mengeklaim berhasil mencatat kinerja solid hingga Agustus 2025.
Bank Mandiri secara konsolidasi telah menyalurkan kredit sebesar Rp1.729 triliun tumbuh 10,4 persen jika dibandingkan periode yang sama tahu lalu (year-on-year/yoy).
Salah satu fokus ekspansi Bank Mandiri adalah pembiayaan produktif bagi UMKM. Kredit mikro produktif perseroan mencapai Rp99,1 triliun tumbuh 11,1 persen yoy (bank only), sedangkan kredit pemilikan rumah (KPR) naik 11,5 persen yoy, mencapai Rp68,3 triliun hingga Agustus 2025 (bank only).
“Bank Mandiri terus memperkuat dukungan bagi UMKM melalui sinergi dengan program pemerintah,” ucap Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri Novita Widya Anggraini dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu (1/10/2025).
Laju ekspansi pembiayaan tersebut diimbangi dengan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 10,3 persen yoy secara konsolidasi, mencapai Rp1.812 triliun dengan rasio dana murah (CASA) sebesar 72 persen.
Novita mengatakan perseroan tetap disiplin menjaga keseimbangan antara ekspansi kredit dan penghimpunan dana.
“Pertumbuhan kredit dan DPK kami kelola secara prudent agar dapat berkontribusi optimal terhadap perekonomian nasional,” ujarnya.
Dari sisi profitabilitas, Mandiri secara konsolidasi mencatat laba bersih Rp33 triliun sepanjang Januari–Agustus 2025. Realisasi tersebut tumbuh 14,7 persen dibanding bulan sebelumnya (month-on-month/mom).
Kenaikan laba ditopang oleh pendapatan bunga yang naik 11,4 persen yoy dan pendapatan non bunga yang meningkat 10,1 persen yoy yang mendorong peningkatan pendapatan operasional sebelum pencadangan (PPOP) sebesar 9,9 persen mom (konsolidasi).
Dari sisi manajemen risiko, Mandiri mencatat rasio kredit bermasalah (NPL) secara bank-only hanya 1,08 persen per Agustus 2025, jauh lebih rendah dibandingkan rata-rata industri. Coverage ratio tetap terjaga tinggi, mencerminkan mitigasi risiko yang kuat.
Baca Juga: Bank Mandiri Raup Laba Rp 24,5 Triliun di Semester I 2025, Turun dari Tahun Lalu
“Fokus kami bukan hanya menjaga pertumbuhan laba, tetapi juga memastikan kualitas pendapatan dan efisiensi yang berkelanjutan. Dengan diversifikasi bisnis dan disiplin pengelolaan biaya, kinerja Mandiri akan semakin tangguh menghadapi dinamika ekonomi nasional dan global,” tegas Novita.
Kombinasi ekspansi kredit sehat, dukungan kuat ke UMKM, laba yang solid, dan kualitas aset yang prima menjadi modal penting perseroan untuk melanjutkan strategi pertumbuhan inklusif dan berkelanjutan.
Berita Terkait
-
Bank Mandiri Dukung Peluncuran KMILN, Akselerasi Layanan Diaspora Melalui Livin by Mandiri
-
Dorong PMI Jadi Wirausaha Tangguh, Mandiri Sahabatku Hadir di Taiwan
-
Bank Mandiri Salurkan Rp 31,79 Triliun KUR ke 273.045 UMKM
-
Pensiunan ASN Bisa Bisnis Toko Kelontong Modern dengan Modal Rp 45 Juta, Begini Caranya
-
Bank Mandiri Akan Salurkan Rp 55 Triliun Dana Pemerintah ke UMKM
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
Terkini
-
Pasar China Menggoda, Tapi RI Mesti Waspada
-
Siap-siap! Liburan Nataru Harga Tiket Pesawat Turun 14 Persen
-
Pasokan Listrik yang Andal Dinilai Jadi Penentu Peningkatan Produksi Migas
-
Pemicu IHSG Terus Bergerak Loyo dalam Dua Hari Ini
-
Menkeu Purbaya Ungkap Isi Pertemuan dengan Airlangga, Ini Bocorannya
-
Bank Mandiri Dukung Peluncuran KMILN, Akselerasi Layanan Diaspora Melalui Livin by Mandiri
-
Lawan Impor Kakao RI, COCO Lakukan Diversifikasi Besar-besaran
-
Bukan Hanya Produk, Tapi Proses! Mengapa Banyak UMKM Tidak Bertahan Lama?
-
Surplus Dagang Tembus 5 Tahun Lebih, RI Makin Untung Lawan AS dan India
-
Nilai Tukar Rupiah Menguat Berkat Inflasi yang Terkendali