- Dirut PT Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi menjamin pupuk subsidi cukup untuk memenuhi permintaan hingga akhir 2025.
- PT Pupuk Indonesia memiliki stok 1,5 juta ton dan 1,1 ton di antaranya adalah pupuk subsidi.
- Realisasi pupuk subsidi PT Pupuk Indonesia sekitar 6,5 juta ton, dan akan mencapai 8,7 juta ton pada akhir 2025.
Suara.com - Ketersediaan pupuk subsidi dijamin cukup untuk memenuhi permintaan hingga akhir tahun, demikian disampaikan Direktur Utama PT Pupuk Indonesia/PI (Persero) Rahmad Pribadi di sela-sela seremoni pelepasan pengiriman pupuk ke Sumbawa, NTB di Pelabuhan PT Pupuk Kalimantan Timur, Bontang, Kaltim, Jumat (31/10/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Rahmad Pribadi meresmikan pengiriman pengiriman pupuk urea subsidi ke Sumbawa sebanyak 4.556 ton.
“Stok aman, kita memiliki stok sekarang 1,5 juta ton, 1,1 (juta ton-nya) adalah pupuk subsidi. Jadi kita cukup aman karena produksi kita berjalan terus setiap hari. Di Pupuk Kalimantan Timur ini saja, setiap hari ada 10 ribu ton urea dan 1 ribu ton NPK setiap hari diproduksi,” ujar Rahmad.
Dia menerangkan bahwa selama bulan Oktober-Desember, menandakan sudah memasuki musim tanam, sehingga dibutuhkan pupuk terutama untuk sektor pangan.
Rahmad menegaskan bahwa saat ini pihaknya harus bersiaga dari sektor produksi yang wajib berjalan dengan baik, memastikan stok pupuk tersedia di seluruh tempat, hingga kelancaran pengiriman produk pupuk menuju gudang-gudang di berbagai daerah.
Hingga kini, realisasi pupuk subsidi yang telah dicapai oleh PT PI sekitar 6,5 juta ton, dan akan mencapai 8,5-8,7 juta ton pada akhir tahun. Artinya, dalam bulan ke depan, harus ada dua juta ton lebih yang dikirimkan kepada para petani.
“Oleh karena, kita melaksanakan simbolis pelepasan pengiriman pupuk bersubsidi. Kali ini ke Sumbawa, kita berada di Pupuk Kalimantan Timur,” ucap Rahmad.
Pengiriman pupuk bersubsidi ini pertama kali dilepas dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) baru, setelah Presiden RI Prabowo Subianto memutuskan untuk memberikan diskon pupuk urea sebesar 20 persen dari Rp2.250 menjadi Rp1.800, dan pupuk NPK dari Rp2.300 menjadi Rp1.840.
Aturan distribusi yang dulu juga mengular karena harus melibatkan banyak kementerian, lanjutnya, sekarang disederhanakan sehingga lebih mudah untuk mengirim pupuk.
Baca Juga: Danantara Pecat Immanuel Ebenezer dari Komisaris Pupuk Indonesia Usai Terjaring OTT KPK!
“Saya rasa bentuk rasa sayang Presiden kita yang sangat pro-petani dan pro-rakyat,” katanya.
Profil Rahmad Pribadi
Rahmad Pribadi, yang resmi menjabat sebagai Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) sejak 27 Juli 2023, dikenal sebagai pemimpin yang fokus pada transformasi dan inovasi bisnis.
Pria kelahiran Yogyakarta, 13 April 1970 ini merupakan salah satu figur kunci dalam upaya pemerintah memperkuat ketahanan pangan Indonesia.
Rahmad Pribadi membekali dirinya dengan pendidikan dari universitas-universitas ternama dunia. Ia meraih gelar sarjana dari University of Texas, AS pada 1992. Sementara gelar S2 diperolehnya di Harvard University, AS pada 2013.
Tak hanya gelar formal, Rahmad juga mencatatkan sejarah sebagai orang Indonesia pertama yang berhasil meraih gelar Certified Internal Auditor (CIA) dari The Institute of Internal Auditor, USA.
Berita Terkait
-
Sosok Rahmad Pribadi: Dari Harvard Hingga Kini Bos Pupuk Indonesia
-
Pupuk Indonesia Sediakan 11.384 Ton Pupuk Subsidi di Sultra, Sambut Musim Tanam
-
Ancaman Serius dari DPR, Distributor Pupuk Subsidi Bermasalah Siap-siap Dicabut Izin!
-
Jadi Komisaris PT Pupuk Indonesia, Yovie Widianto Disindir Denny Siregar: Pupuknya Mau Dinyanyiin?
-
Untuk Tingkatkan Produksi Pangan Nasional, Kementan Imbau Petani Optimalkan Penggunaan Pupuk Subsidi
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Menaker Mau Tekan Kesenjangan Upah Lewat Rentang Alpha, Solusi atau Masalah Baru?
-
Pati Singkong Bisa Jadi Solusi Penumpukan Sampah di TPA
-
BRI Terus Salurkan Bantuan Bencana di Sumatra, Jangkau Lebih dari 70.000 Masyarakat Terdampak
-
LPDB Koperasi Akselerasi Penyelesaian NRB Lewat Sinergi Pusat dan Daerah
-
Laporan CPI: Transisi Energi Berpotensi Tingkatkan Pendapatan Nelayan di Maluku
-
SPBU di Aceh Beroperasi Normal, BPH Migas: Tidak Ada Antrean BBM
-
Purbaya Gelar Sidang Debottlenecking Perdana Senin Depan, Selesaikan 4 Aduan Bisnis
-
Purbaya Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI: 5,2% di 2025, 5,4% pada 2026
-
Menaker Yassierli Klaim PP Pengupahan Baru Hasil Kompromi Terbaik: Belum Ada Penolakan Langsung
-
Purbaya Sentil Balik Bank Dunia soal Defisit APBN: Jangan Terlalu Percaya World Bank!