-
Harga emas Antam naik Rp 8.000 menjadi Rp 2.286.000 per gram.
-
Harga emas dunia tertekan karena ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed menurun.
-
Pelemahan manufaktur AS dapat menekan Dolar, berpotensi dukung harga emas.
Suara.com - Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada hari Selasa, 4 November 2025 untuk ukuran satu dibanderol di harga Rp 2.286.000 per gram.
Dikutip dari situs Logam Mulia, harga emas antam mulai naik kembali Rp 8.000 dibandingkan hari Senin, 3 November 2025 sebelumnya.
Sementara itu, harga Buyback (beli kembali) emas Antam dibanderol di harga Rp 2.15.000 per gram.
Harga buyback itu juga melonjak Rp 8.000 dibandingkan dengan harga buyback hari Senin kemarin.
Seperti dilansir dari laman resmi Logam Mulia Antam, berikut adalah harga emas antam pada hari ini:
- Emas 0,5 Gram Rp 1.193.000
- Emas 1 Gram Rp 2.286.000
- Emas 2 gram Rp 4.4512.000
- Emas 3 gram Rp 6.743.000
- Emas 5 gram Rp 11.205.000
- Emas 10 gram Rp 22.355.000
- Emas 25 gram Rp 55.762.000
- Emas 50 gram Rp 111.445.000
- Emas 100 gram Rp 222.812.000
- Emas 250 gram Rp 556.765.000
- Emas 500 gram Rp 1.113.320.000
- Emas 1.000 gram Rp 2.226.600.000
Perlu diingat, harga tersebut belum termasuk pajak penghasilan (PPh) sebesar 0,45 persen bagi pemegang NPWP dan 0,9 persen yang tidak memiliki NPWP. Pengenaan PPh ini sesuai dengan PMK Nomor 34/OMK.19/2017.
Harga Emas Dunia Terus Merosot
Harga emas dunia kembali tertekan pada awal perdagangan sesi Asia, Selasa (4/11/2025). Mengutip laporan FXStreet, harga emas (XAU/USD) turun ke kisaran USD 4.000 per troy ounce seiring menurunnya ekspektasi pasar terhadap potensi pemangkasan suku bunga lanjutan oleh bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed).
Tekanan terhadap logam mulia muncul setelah pernyataan bernada hawkish dari sejumlah pejabat The Fed, termasuk Michelle Bowman, yang dijadwalkan menyampaikan pandangannya pada hari ini.
Baca Juga: Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Pekan lalu, The Fed memangkas suku bunga acuan untuk kedua kalinya tahun ini, menurunkan Federal Funds Rate ke kisaran 3,75 persen – 4,0 persen.
Namun, Ketua The Fed Jerome Powell menegaskan bahwa pemangkasan suku bunga tambahan pada tahun ini “bukanlah sesuatu yang pasti.” Sikap hati-hati tersebut menahan minat investor terhadap aset safe haven seperti emas.
Pernyataan hawkish dari para pejabat The Fed menyeret logam kuning ini lebih rendah.
Saat ini, pelaku pasar memperkirakan 70 persen peluang bahwa The Fed akan kembali memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) pada pertemuan bulan Desember. Sementara itu, ekspektasi penurunan suku bunga secara kumulatif hingga akhir 2026 diproyeksikan mencapai 82 bps, menjadi sekitar 3,06 persen dari posisi efektif saat ini di 3,88 persen.
Di sisi lain, data ekonomi AS terbaru menunjukkan tanda-tanda pelemahan di sektor manufaktur. Institute for Supply Management (ISM) melaporkan bahwa Indeks Manajer Pembelian (PMI) manufaktur turun menjadi 48,7 pada Oktober, dari 49,1 di September, dan lebih rendah dari perkiraan 49,5.
Pelemahan data manufaktur ini dinilai dapat menekan nilai Dolar AS (USD) dan berpotensi memberikan dukungan terhadap harga komoditas berdenominasi dolar, termasuk emas.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Sepekan, Aliran Modal Asing ke Indonesia Masuk Tembus Rp240 Miliar
-
Bahlil akan Pangkas Produksi Nikel, Harga di Dunia Langsung Naik
-
Bahlil Ungkap Update Terkini Pemulihan Jaringan Listrik Aceh: 4 Kabupaten Pemadaman Bergilir
-
Aturan UMP Baru, 5 Provinsi Luar Jawa Jadi Kandidat Gaji Tertinggi
-
Zulkifli Zaini Jadi Komisaris Bank Mandiri, Ini Susunan Pengurus Baru
-
OJK Bentuk Direktorat Perbankan Digital Mulai Tahun 2026, Apa Tugasnya?
-
IWIP Gelontorkan Pendanaan Rp900 Juta untuk Korban Bencana di Sumatera
-
Danantara dan BP BUMN Turunkan 1.000 Relawan untuk Bencana Sumatra, Diawali dari Aceh
-
Komitmen Nyata BUMN Peduli, BRI Terjunkan Relawan ke Daerah Bencana Sumatera
-
AKGTK 2025 Akhir Desember: Jadwal Lengkap dan Persiapan Bagi Guru Madrasah