Bisnis / Energi
Kamis, 06 November 2025 | 13:30 WIB
Menteri ESDM, Bahlil Lahalia. [Suara.com/Achmad Fauzi].
Baca 10 detik
  • Presiden Prabowo meresmikan Pabrik New Ethylene Project PT Lotte Chemical di Cilegon, Banten.

  • Proyek strategis nasional ini menghadapi hambatan lahan, pandemi, dan proses panjang sejak 2016, baru rampung setelah perintah Presiden.

  • Pembangunan pabrik melibatkan kerja sama pemerintah, kepolisian, kejaksaan, dan hubungan bilateral Indonesia-Korea Selatan

Suara.com - Presiden Prabowo Subianto baru saja meresmikan Pabrik New Ethylene Project PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) yang berlokasi di Cilegon, Banten pada Kamis (6/11/2025).

Dalam peresmian itu Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia turut hadir.

Dalam sambutannya Bahlil mengungkap proses panjang pembangunan pabrik tersebut.

Pabrik New Ethylene Project termasuk dalam proyek strategis nasional yang digagas sejak 2016.

Proyek ini akhirnya terealisasi, kata Bahlil, setelah adanya pertemuan antara mantan Presiden ke 7 Joko Widodo dengan presiden Korea Selatan di Busan pada 2020.

Bahlil mengungkap dalam proses pembangunan sempat mengalami hambatan salah satunya karena persoalan lahan.

Presiden Prabowo dalam peresmian Pabrik New Ethylene Project PT Lotte Chemical Indonesia (LCI). (Suara.com/Novian)

Sebab di kawasan pabrik berdiri saat ini, sebelumnya terdapat lahan milik orang lain seluas 2,3 hektare.

"Kami laporkan, proyek ini sempat mangkrak selama lima sampai enam tahun. Kami jadi Kepala BKPM, setelah itu membuat Satgas Investasi, jadi yang menyelesaikan masalah tanah ini adalah kepolisian dan Jaksa," kata Bahlil dalam sambutannya di hadapan Presiden.

"Karena itu kontribusi Polri dan Jaksa sangat luar biasa. Dan ini banyak yang masuk sekolah, gara-gara proyek ini waktu proses pembangunannya," lanjutnya.

Baca Juga: Isi Pertemuan Prabowo, Dasco, dan Menkeu Purbaya Rabu Tadi Malam

Namun persoalan belum berakhir, setelah masalah lahan dituntaskan, dunia saat itu dihantam pandemi covid-19.

Bahkan, Bahlil mengaku, harus bolak-balik ke Korea Selatan sebanyak 10 kali pada 2020-2021.

"Saya ke Korea itu covid-19 mengurus Lotte dan LG. Satu orang staf saya kena covid-19 pada tahun 2021 dan tinggal di Korea. Tapi demi membangun kebersamaan Korea dan Indonesia, kita maju terus pantang mundur," ujarnya.

Selanjutnya pada 2024, proses pembangunannya baru mencapai 60-65 persen.

Pada akhirnya pembangunan dapat diselesaikan setelah adanya perintah dari Presiden Prabowo.

"Saya masih ingat Bapak (presiden) perintahkan kami di istana dengan Pak Rosan agar bagaimana seluruh proyek yang sudah jalan harus segera selesai, tidak boleh tunggu lama," ujar Bahlil.

Load More