Bisnis / Energi
Rabu, 05 November 2025 | 15:54 WIB
Ilustrasi batu bara di Sungai Mahakam, Samarinda, Kaltim. [Ist]
Baca 10 detik
  • Indonesia belum kuasai pasar batu bara Asia karena ekspor ke Tiongkok kecil.

  • Daya saing batu bara Indonesia lemah karena 73 persen berkalori rendah.

  • Pemerintah optimalkan batu bara untuk kebutuhan pembangkit listrik domestik saat ini.

Suara.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan Indonesia memang masih menjadi salah satu raksasa pada sektor pertambangan khususnya batu bara.

Pasalnya, batu bara Indonesia masih jadi incaran dari negara-negara yang masih mengadopsi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), misalnya China dan India.

Direktur Pembinaan Pengusahaan Batu Bara Ditjen Mineral dan Batu Bara, ESDM, Surya Herjuna, mengatakan meski pasokan dan ekspor yang melimpah, tetapi Indonesia belum kuasai pasar batu bara di level Asia.

Ilustrasi lalu lintas Sungai Mahakam penuh tongkang batu bara. [Ist]

Ia menjelaskan, memang ekspor batu bara ke China begitu masif, tetapi dibandingkan jumlah produksi negeri tirai bambu itu hanya segelitir saja.

"Kalau kita ukur ekspor ke China cuma sampai sekarang 120 juta ton, produksi mereka hampir 40 juta. Jadi artinya sebenarnya penguasaan pasar itu agak semu kita sebenarnya, agak semu di pasar Asia kita," ujar Surya di Coalindo Coal Conference, Jakarta, Rabu (5/11/2025).

Selain itu, Ia menyebut, kualitas batu bara Indonesia kebanyakan dengan kalori yang rendah.

Surya mengungkapkan, Indonesia memiliki jumlah pasokan batu bara mencapai 93 miliar ton dengan cadangan 31 miliar ton. Tapi, 73 persennya memiliki kualitas kalori rendah, dan hanya 5 persen berstatus kalori tinggi.

Hal inilah yang membuat daya saing batu bara Indonesia di pasar global lemah. Apalagi, tambang batu bara yang berkalori tinggi, rata-rata berasal dari perusahaan tua.

"Sebenarnya keterdapatan kita untuk menguasai pasar-pasar Asia atau dunia itu dari segi resources tidak terlalu kompetitif," imbuh Surya.

Baca Juga: Kementerian ESDM Tetapkan Harga Batubara Acuan untuk Periode Pertama November!

Maka dari itu, solusi dari ESDM, yakni dengan memanfaatkan batu bara untuk kebutuhan pembangkit listrik yang masih beroperasi saat ini.

"Pemerintah mencoba optimalkan kondisi sumber daya batu bara yang dimiliki, dengan fokus pembangkit listrik saat ini (kebutuhannya) kalori menengah hingga tinggi," pungkasnya.

Load More