Bisnis / Keuangan
Jum'at, 14 November 2025 | 11:31 WIB
Pesawat Garuda Indonesia di Bandar Udara Internasional Hang Nadim Batam, Provinsi Kepulauan Riau. [Dok.Antara]
Baca 10 detik
  • PT Garuda Indonesia menunda pembelian tiga dari empat pesawat baru karena memprioritaskan perbaikan dan penyehatan keuangan perusahaan.
  • Direktur Utama Glenny Kairupan menyatakan penundaan ini bertujuan mengoptimalkan pesawat eksisting agar perusahaan tidak terus menanggung beban pembayaran pesawat.
  • Perseroan juga sedang mengkaji ulang rencana ekspansi bisnis serta susunan jaringan dan rute penerbangan setelah suntikan modal baru.

Suara.com - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) memundurkan rencana pembelian pesawat baru. Setidaknya, dari 4 pesawat hanya 3 pesawat yang ditunda pembeliannya.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Glenny Kairupan, menyebut sebelumnya perseroan memang telah memiliki kesepakatan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) pemesanan 4 armada pesawat.

Dari jumlah itu, jelasnya, baru 1 pesawat yang telah dibayar uang mukanya atau down payment (DP).

"Yang tiga itu kita tunda dulu, kita postpone karena kita prioritaskan untuk perbaikan dulu, yang satu ini sudah terlanjur," ujar Glenni dalam konferensi pers di Garuda Sentra Operasi, Cengkareng yang dikutip, Jumat (14/11/2025).

Konferensi pers penyuntikan modal Danantara ke Garuda Indonesia. [Suara.com/Achmad Fauzi].

Glenni mengungkapkan, alasan utama penundaan ini karena perseroan fokus untuk penyehatan keuangan. Selain itu, Garuda Indonesia juga akan mengoptimalkan pesawat yang ada.

"Alasannya prioritasnya perbaikan dulu, karena kalau kita tidak perbaiki, kita tetap bayar terus," ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Direktur Utama Garuda Indonesia, Thomas Sugiarto Oentoro, perseroan juga mengkaji kembali rencana pendatangan pesawat baru hingga rencana ekspansi bisnis.

"Rencana kita untuk ekspansi itu sedang kita kaji ulang, karena memang dengan adanya Bapak Neil, kami menghitung ulang keperluan armada kita dan juga menyusun ulang network dan rute planning kami. Jadi bukan kita membatalkan, tapi sebagian kita akan tunda sampai analisa itu sudah difinalisasi," imbuhnya.

Sebelumnya, Chief Operating Officer (COO) Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara, Dony Oskaria mengungkapkan alasan turunnya penambahan modal ke PT Garuda Indonesia (Persero).

Baca Juga: Danantara Janji Kembalikan Layanan Premium Garuda Indonesia

Menurutnya, kucuran dana yang diberikan kepada Garuda Indonesia melalui perhitungan secara komprehensif dan matang.

Adapun, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Danantara resmi mengguyur dana sebesar Rp 23,67 melalui penambahan modal tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD). Angka itu turun dibandingkan rencana awal yang sebesar Rp 30,72 triliun.

"Saat ini yang dibutuhkan secukupnya itu.  Sehingga kita melakukan penambahan modal," ujar Dony dalam konferensi pers di Garuda Sentra Operasi, Cengkareng, Kamis (13/11/2025).

Load More