- Harga emas Antam 1 gram pada Selasa, 18 November 2025 tercatat Rp 2.322.000 per gram, turun Rp 29.000 dari hari sebelumnya.
- Harga *buyback* emas Antam juga mengalami penurunan serupa yaitu Rp 29.000 per gram, menjadi Rp 2.183.000.
- Harga emas dunia tertekan mendekati USD 4.030 per ons akibat ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed yang menurun.
Suara.com - Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada hari Selasa, 18 November 2025 untuk ukuran satu dibanderol di harga Rp 2.322.000 per gram.
Dikutip dari situs Logam Mulia, harga emas antam itu jatuh terjungkal sebesar Rp 29.000 dibandingkan hari Senin, 17 November 2025 sebelumnya.
Sementara itu, harga Buyback (beli kembali) emas Antam dibanderol di harga Rp 2.183.000 per gram.
Harga buyback itu juga merosot Rp 29.000 dibandingkan dengan harga buyback hari Senin kemarin.
Seperti dilansir dari laman resmi Logam Mulia Antam, berikut adalah harga emas antam pada hari ini:
- Emas 0,5 Gram Rp 1.211.000
- Emas 1 Gram Rp 2.322.000
- Emas 2 gram Rp 4.584.000
- Emas 3 gram Rp 6.851.000
- Emas 5 gram Rp 11.385.000
- Emas 10 gram Rp 22.715.000
- Emas 25 gram Rp 56.662.000
- Emas 50 gram Rp 113.245.000
- Emas 100 gram Rp 226.412.000
- Emas 250 gram Rp 565.765.000
- Emas 500 gram Rp 1.131.320.000
- Emas 1.000 gram Rp 2.262.600.000
Perlu diingat, harga tersebut belum termasuk pajak penghasilan (PPh) sebesar 0,45 persen bagi pemegang NPWP dan 0,9 persen yang tidak memiliki NPWP. Pengenaan PPh ini sesuai dengan PMK Nomor 34/OMK.19/2017.
Harga Emas Dunia Berbalik Merosot
Harga emas dunia kembali tertekan pada perdagangan Selasa (sesi Asia), dengan kode XAU/USD merosot menuju kisaran USD 4.030 per ons.
Berdasarkan laporan FXStreet, pelemahan ini terjadi karena para pelaku pasar mulai mengurangi ekspektasi pemangkasan suku bunga The Federal Reserve (The Fed) pada bulan depan.
Baca Juga: Harga Emas di Pegadaian Hari Ini Kompak Melesat
Para pedagang kini menunggu data penting Nonfarm Payrolls (NFP) AS bulan September yang akan dirilis Kamis, yang diperkirakan menjadi penentu arah kebijakan moneter The Fed selanjutnya.
Penguatan dolar AS untuk hari ketiga berturut-turut membuat emas semakin mahal bagi investor yang memegang mata uang lain. Kondisi ini terjadi di tengah ketidakpastian kebijakan moneter setelah penutupan pemerintah AS terpanjang dalam sejarah berakhir dan menunda publikasi data ekonomi resmi.
Minimnya data tersebut membuat pasar mencari petunjuk dari komentar pejabat The Fed.
Beberapa pejabat The Fed kembali melontarkan pernyataan bernada hawkish. Presiden The Fed Atlanta, Raphael Bostic, serta Presiden The Fed Kansas City, Jeffrey Schmid, menyuarakan kekhawatiran mengenai inflasi dan memberi sinyal dukungan untuk mempertahankan suku bunga tetap tinggi.
Komentar-komentar tersebut menekan sentimen bullish emas yang sebelumnya sempat menguat karena ekspektasi pemangkasan suku bunga.
Menurut perangkat CME FedWatch, peluang pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada Desember kini turun ke 45 persen, jauh lebih rendah dari lebih dari 60 persen pada minggu lalu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
Terkini
-
Gelar RUPSLB, CRSN Tambah Portofolio Bisnis
-
Daftar Maskapai Pindah ke Terminal 1B Bandara Soetta, Mulai Berlaku Pekan Ini
-
Rupiah Kian Tertekan, Dibuka Melemah ke Rp16.754 per Dolar AS
-
IHSG Terus Meroket, Betah Naik di Level 8.400
-
BI Bakal Hati-hati Kelola Utang Indonesia yang Tembus Rp 7.092 Triliun
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Usai CEO Ditangkap, OJK Pantau Ketat Tim Likuidasi Investree
-
Harga Emas di Pegadaian Hari Ini Kompak Melesat
-
Prudential Syariah Bayarkan Klaim dan Manfaat Rp1,5 Triliun Hingga Kuartal III 2025
-
Rupiah Melemah, Sentimen Suku Bunga The Fed Jadi Faktor Pemberat