- IHSG memasuki fase konsolidasi setelah rekor tertinggi, ditutup melemah 0,40 persen pada 27 November 2025.
- Pelemahan IHSG dipicu tekanan jual sektor tertentu dan investor menahan diri menanti data ekonomi penting.
- Secara teknikal, IHSG mengindikasikan konsolidasi dengan histogram MACD bergerak sideways dan Stochastic RSI melandai.
Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mulai memasuki fase konsolidasi setelah mencetak rekor tertinggi pada pekan ini.
Pada perdagangan Kamis, 27 November 2025, IHSG ditutup melemah 0,40 persen ke level 8.565, terseret tekanan jual di sektor non-cyclicals, kesehatan, dan teknologi.
Phintraco Sekuritas dalam riset hariannya mengungkapkan, pelemahan IHSG juga dipicu koreksi pada sejumlah saham berkapitalisasi besar yang kembali menekan laju indeks.
"Sentimen investor turut tertahan karena pasar cenderung wait and see menjelang rilis sejumlah data ekonomi penting pada awal pekan depan, mulai dari Manufacturing PMI, inflasi, hingga kinerja perdagangan Oktober," tulis Phintraco Sekuritas.
Sementara itu, bursa Asia justru mayoritas ditutup menguat pada Kamis (27/11). Reli lanjutan Wall Street yang dipicu ekspektasi kuat pemangkasan suku bunga The Federal Reserve bulan depan memberi angin positif bagi pasar regional.
Jepang mencatat penguatan solid dipimpin sektor teknologi, sekaligus ditopang rencana stimulus fiskal baru senilai 11,5 triliun yen.
Di sisi lain, pasar China bergerak bervariasi, saham teknologi melanjutkan kenaikan, sedangkan sektor properti kembali tertekan setelah China Vanke mengajukan penundaan pembayaran obligasi.
Secara teknikal, IHSG memberikan indikasi kuat memasuki fase konsolidasi. Histogram MACD bergerak sideways dan Stochastic RSI mulai melandai, menandakan momentum penguatan mulai mereda.
Kondisi ini membuka peluang terjadinya pullback menuju area MA5 sebagai support dinamis jangka pendek.
Baca Juga: IHSG To The Moon, Menkeu Purbaya Ungkap Rahasianya
Pada perdagangan hari ini, sebanyak 51,19 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp 27,66 triliun, serta frekuensi sebanyak 2,94 juta kali.
Dalam perdagangan hari ini, sebanyak 299 saham bergerak naik, sedangkan 402 saham mengalami penurunan, dan 255 saham tidak mengalami pergerakan.
Adapun, beberapa saham yang menjadi Top Gainers pada Hari ini diantaranya, ADES, ARKO, CBDK, CTBN, CUAN, FILM, INCO, INKP, LIFE, MPRO, NRCA, PGUN.
Sedangkan, saham yang masuk dalam Top Loser diantaranya, AADI, AALI, AUTO, BMRI, BUKK, BYN, DCII, DSSA, DUTI, FISH, GGRM, PACK.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
Terkini
-
Purbaya Sebut Ekonomi RI Lambat 8 Bulan Pertama 2025 karena Salah Urus, Sindir Sri Mulyani?
-
Harga Cabai Naik Tajam Jelang Libur Nataru
-
Tiga Bandara di Sumatera Tetap Layani Penerbangan Meski Diterjang Banjir Hingga Gempa
-
Program Masuk Finalisasi, Bahlil Mau Bangun PLTS di Setiap Desa
-
Rupiah Menguat Kamis Sore, Gosip dari Amerika Jadi Pemicu Utama
-
Emiten PPRE Raih Kontrak Baru Bangun Infrastruktur Pertambangan di Halmahera
-
KAI Bantah Pecat Pegawai dalam Kasus Hilangnya Botol Minum di Kereta Commuter Line
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
Diajak Danantara ke China Bahas Masalah Utang Whoosh, Menkeu Purbaya Kasih Syarat Ini ke Rosan
-
Siap-siap Belanja! Pemerintah Gandeng Pengusaha Beri Diskon Besar-besaran di Desember 2025