Bisnis / Keuangan
Kamis, 27 November 2025 | 20:41 WIB
Bank Indonesia dan Kementerian Investasi dan Hilirasi menyepakati integrasi sistem aplikasi layanan perizinan sektor keuangan EASE dengan One Single Submission (OSS). [Suara.com]
Baca 10 detik
  • Bank Indonesia bertekad menjaga layanan kebanksentralan efisien, aman, serta adaptif menghadapi dinamika kompleks global dan digitalisasi.
  • BI dan Kemeninveshil mengintegrasikan sistem aplikasi perizinan EASE dengan OSS untuk memverifikasi NIB secara *real-time*.
  • Sinergi BI dengan mitra terkait sepanjang tahun 2025 menghasilkan pemenuhan standar ISO 20022 dan penguatan tata kelola layanan.

Suara.com - Bank Indonesia (BI) memastikan layanan kebanksentralan tetap efisien, aman, dan berdampak bagi perekonomian nasional. Adapun, komitmen ini dilakukan dalam menghadapi dinamika global yang semakin kompleks, digitalisasi, kecepatan layanan, dan tata kelola di sektor jasa keuangan.

Saat ini , Bank Indonesia dan Kementerian Investasi dan Hilirasi (Kemeninveshil) menyepakati integrasi sistem aplikasi layanan perizinan sektor keuangan BI (EASE) dengan One Single Submission (OSS) Kemeninveshil.

Dengan integrasi ini, verifikasi Nomor Induk Berusaha (NIB) dapat dilakukan secara real-time, sehingga proses pengajuan perizinan dapat dilakukan dengan lebih cepat.

Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti, mengatakan komitmen Bank Indonesia sebagai institusi yang agile dalam mengadopsi teknologi digital untuk menghadirkan layanan kebanksentralan yang lebih cepat, transparan, aman, dan relevan bagi masyarakat.

"Dalam pelaksanaan pemberian layanan kebanksentralan yang terus berkembang ini, Bank Indonesia tentunya memerlukan dukungan dari K/L dan mitra terkait," katanya dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis (27/11/2025).

Untuk itu, BI memperkuat sinergi dan inovasi bersama sekaligus meneguhkan komitmen untuk menjadi bank sentral yang adaptif, dan berstandar internasional.

"Dengan langkah tersebut, Bank Indonesia berkomitmen menghadirkan layanan kebanksentralan yang semakin inklusif, efisien, dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat," imbuhnya.

Senada yang sama, Deputi Bidang Pelayanan Penanaman Modal Kemeninveshil, Andi Maulana, menyoroti pentingnya keseragaman data sebagai pendukung kebijakan.

"Kerja sama integrasi data terkait perizinan sektor keuangan antara BI dengan Kemeninveshil yang disepakati pada turut mendukung terciptanya satu data di sektor keuangan sebagai sumber referensi yang akuntabel," bebernya.

Baca Juga: Aliran Modal Asing Rp 2,29 Triliun Deras Masuk ke RI pada Pekan ke-3 November, Ke Mana Saja?

Sepanjang tahun 2025, semakin eratnya sinergi Bank Indonesia dengan K/L dan pelaku industri menghasilkan penguatan pengelolaan uang negara, harmonisasi sistem antara BI dan Kemenkeu, kesiapan Business Continuity Management lintas institusi, hingga penyempurnaan mekanisme transaksi lintas negara dan penyelesaian KLBI.

Tahun ini juga telah terpenuhinya ISO 20022 (standar global tata bahasa keuangan) untuk pembayaran lintas batas, serta integrasi data dan sistem host-to-host guna mendukung tata kelola dan efisiensi layanan publik.

Ke depan, Bank Indonesia mengharapkan integrasi penuh sistem perizinan BI–OSS melalui Straight Through Processing, sekaligus memperluas inovasi digital di berbagai layanan kebanksentralan. Upaya ini diperkuat dengan pemantapan konektivitas global untuk mendukung transaksi keuangan lintas negara, serta penguatan budaya kolaborasi antarlembaga dan industri keuangan.

Load More