- PGN mengambil jalur laut dalam memberikan bantuan dan mengirimkan logistik untuk membantu korban bencana banjir di Sumatra.
- Curah hujan ekstrem beberapa hari terakhir menyebabkan akses darat terputus, jaringan komunikasi terganggu.
- Jalur laut dipilih karena banyak ruas jalan masih tidak dapat dilalui, sementara tinggi permukaan air dan arus sungai di beberapa titik masih membahayakan.
Suara.com - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mengambil jalur laut dalam memberikan bantuan dan mengirimkan logistik untuk membantu korban bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah di Sumatra.
Curah hujan ekstrem beberapa hari terakhir menyebabkan akses darat terputus, jaringan komunikasi terganggu, serta meningkatnya kebutuhan evakuasi warga di wilayah yang terisolasi. Untuk menjawab kondisi tersebut, PGN mengerahkan tim melalui jalur laut guna mempercepat pengiriman bantuan, mendukung proses evakuasi, serta memulihkan akses komunikasi di daerah terdampak.
Operasi evakuasi mulai dilakukan sejak Senin malam (1/12). Jalur laut dipilih karena banyak ruas jalan masih tidak dapat dilalui, sementara tinggi permukaan air dan arus sungai di beberapa titik masih membahayakan. Pergerakan tim dilakukan setelah koordinasi intensif dengan berbagai instansi terkait, termasuk otoritas pelabuhan dan relawan lokal, agar operasi berjalan aman dan efektif.
Pada siang harinya, personel tambahan diberangkatkan menggunakan kapal nelayan dari Belawan dengan membawa logistik bantuan untuk memenuhi kebutuhan dasar korban. Tim diperkirakan tiba di Langsa pada malam hari, kemudian melanjutkan perjalanan menuju Pangkalan Susu pada Selasa (2/12/2025).
Setibanya di lokasi, tim langsung melakukan penyisiran di sejumlah titik yang masih terisolasi, bekerja sama dengan nelayan setempat. Saat kondisi air laut surut, kapal boat milik Pertamina EP Pangkalan Susu dilibatkan untuk memfasilitasi evakuasi hingga ke daratan. Kolaborasi ini membuat proses penyelamatan lebih cepat, dan sebanyak 35 orang—terdiri dari pekerja dan warga—berhasil dievakuasi.
Selain tim evakuasi, PGN juga mengirimkan bantuan sembako, makanan siap saji, obat-obatan, serta peralatan operasional seperti genset dan perangkat komunikasi satelit. Perangkat komunikasi tersebut dipasang di wilayah blank spot untuk memastikan koordinasi tetap berjalan. Dengan internet satelit, tim dapat memperbarui kondisi lapangan secara real time, memetakan lokasi warga yang membutuhkan pertolongan, serta mempercepat distribusi logistik.
“Dalam kondisi darurat, kecepatan informasi sangat menentukan keselamatan. Komunikasi menjadi titik awal dari evakuasi dan distribusi bantuan yang efektif,” ujar VP RSS SOR 1 PGN Wilayah Sumatra, Ris Haryono, Rabu (3/12).
PGN sejak awal menjalin koordinasi erat dengan Bea Cukai, Pertamina EP Pangkalan Susu, Pertagas, aparat pelabuhan, nelayan, relawan lokal, serta tim teknis PGNCom dan PGN Solution. Sinergi tersebut diperlukan untuk memastikan kesiapan peralatan evakuasi, jalur pelayaran, serta pemasangan titik-titik komunikasi di lapangan.
“Kami berterima kasih kepada seluruh pihak yang berada di garis depan penanganan bencana. PGN tetap berkomitmen mendukung proses evakuasi, pemulihan komunikasi, dan penyaluran bantuan hingga situasi benar-benar pulih,” tutur Corporate Secretary PGN, Fajriyah Usman.
Baca Juga: Waduh, Banjir Sumatra dan Aceh Bisa Bikin Ekonomi Indonesia Minus 0,12 Persen
PGN berharap dukungan energi, logistik, dan pemulihan jaringan komunikasi dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat yang sedang menghadapi masa sulit akibat banjir di Sumatra.
Berita Terkait
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Nggak Perlu Jutaan! Ini 5 Sepatu Lari Terbaik Versi Dokter Tirta untuk Pemula
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
Geger Isu Patrick Kluivert Dipecat Karena Warna Kulit?
-
Parah! SEA Games 2025 Baru Dimulai, Timnas Vietnam U-22 Sudah Menang Kontroversial
-
Adu Gaji Giovanni van Bronckhorst vs John Heitinga, Mana yang Pas untuk Kantong PSSI?
-
5 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Kebutuhan Produktivitas dan Gaming
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah Terbaru Desember 2025, Pilihan Wajib Gamer Berat dan Multitasker Ekstrem
Terkini
-
Waduh, Banjir Sumatra dan Aceh Bisa Bikin Ekonomi Indonesia Minus 0,12 Persen
-
Zulhas Wajibkan Bahan MBG dari Usaha Rakyat hingga Percepat SPPG di Daerah 3T
-
Mengurus Sertifikat Tanah Hilang atau Rusak: Syarat, Proses, dan Biaya
-
BRI Peduli Tanggap Bencana Banjir Sumatra, Percepat Salurkan Bantuan Bagi Warga Terdampak
-
Disorot Imbas Bencana Sumatera, PT Toba Pulp Lestari Konflik dengan Masyarakat
-
Pendaftaran Mudik Motor Gratis (Motis) Nataru 2025: Rute, Jadwal dan Syarat
-
BGN Operasikan 276 SPPG sebagai Dapur Darurat Layani Pengungsi di Sumatera
-
IESR: Pernyataan Hashim Soal Fosil Bertentangan dengan Komitmen Energi Prabowo
-
Menko Zulhas: Ahli Gizi di MBG Wajib Ada!
-
OVO Tutup 2025 dengan Pertumbuhan Positif, Perluas Akses Inklusi Keuangan bagi Pengguna dan UMKM