- Eni SpA mengumumkan penemuan gas signifikan di sumur Konta-1, Muara Bakau PSC, lepas pantai Kalimantan Timur.
- Estimasi awal menunjukkan volume gas 600 Bcf dengan potensi melampaui 1 TCF dari temuan ini.
- Penemuan ini mendorong Eni melanjutkan empat pengeboran eksplorasi tambahan di Cekungan Kutai pada 2026.
Suara.com - Perusahaan energi raksasa asal Italia, Eni SpA, mengumumkan keberhasilan penemuan gas yang signifikan di Indonesia.
Penemuan tersebut berlokasi di sumur eksplorasi Konta-1, yang dibor di wilayah Muara Bakau Production Sharing Contract (PSC), Cekungan Kutai, sekitar 50 kilometer lepas pantai Kalimantan Timur.
Manajemen Eni dalam keterangan tertulis pada Rabu, 10 Desember, menyatakan bahwa estimasi awal menunjukkan volume gas mencapai 600 miliar kaki kubik (Bcf) dari empat lapisan reservoir yang dilintasi oleh sumur tersebut.
Lebih lanjut, potensi peningkatan cadangan gas diperkirakan dapat melampaui 1 Triliun Kaki Kubik (TCF).
Untuk diketahui, 1 TCF gas alam saja bisa dianggap sangat besar karena setara dengan energi untuk memanaskan lebih dari 15 juta rumah selama setahun atau sekitar satu kuadriliun British Thermal Units (BTU). Jika dikonversi ke satuan lain, 1 TCF setara dengan sekitar 172,39 juta barel setara minyak (BOE).
Selain potensi cadangan yang besar, sumur Konta-1 ini diperkirakan memiliki potensi produksi yang menjanjikan.
Sumur tersebut diestimasi mampu menghasilkan gas multi-reservoir hingga 80 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD), serta sekitar 1.600 barel minyak per hari (BOPD) kondensat.
Secara operasional, Eni bertindak sebagai operator di Muara Bakau PSC dengan memegang hak partisipasi mayoritas sebesar 88,334 persen. Sementara itu, sisa kepemilikan sebesar 11,666 persen dimiliki oleh Saka Energi Indonesia.
Penemuan Konta-1 ini dinilai memberikan keyakinan kuat bagi Eni untuk melanjutkan kampanye pengeboran eksplorasi yang telah direncanakan di Cekungan Kutai (Kutei Basin), salah satu wilayah eksplorasi migas paling produktif di Indonesia.
Baca Juga: Jegal Juventus, Rasmus Hojlund Angkat Bicara Soal Peran Penting Seluruh Tim
Eni menargetkan pengeboran empat sumur eksplorasi tambahan di wilayah tersebut pada tahun 2026.
Lebih lanjut, Blok Muara Bakau ini merupakan bagian dari portofolio yang lebih besar, yang akan dikelola melalui perusahaan patungan baru antara Eni dan perusahaan energi nasional Malaysia, Petronas.
Perusahaan patungan ini akan mengelola total 19 blok eksplorasi di dua negara, dengan 14 blok berada di Indonesia dan lima blok lainnya di Malaysia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Mendag Pastikan Negosiasi Tarif dengan AS Masih Berjalan
-
Ditutup Terpuruk di Rabu Sore, Rupiah Diprediksi Terus Melemah Terhadap Dolar AS
-
Survei: Konsumen Rela Tak Penuhi Kebutuhan Pokok Demi Produk Viral
-
IPOT Ungkap Email-OTP Biang Kerok Pembobolan Akun Investor Pasar Modal
-
Hashim Djojohadikusumo Nyemplung ke Aset Digital: Arsari Group Resmi Jadi Pemegang Saham COIN!
-
ESDM Pede Lifting Minyak Tahun ini Bisa Lampaui Target 610 Ribu Barel
-
Penjualan Eceran Diprediksi Melejit di November 2025, Apa Pemicunya?
-
INET Tancap Gas, Target Harga Saham Meroket: Efek Ekspansi Rp4,2 Triliun?
-
Wamentan Sudaryono Promosikan Peluang Investasi Pertanian ke Rumania, Indonesia Swasembada Beras
-
Ribut Saham Gorengan, Insentif Pasar Modal untuk Apa?