Suara.com - Apakah Anda penasaran tentang apa itu uang kartal dan bagaimana contohnya? Simak ulasan Suara.com di bawah ini.
Di antara kita sering mendengar istilah uang, namun sangat jarang mendengar istilah uang kartal.
Pada dasarnya, uang kartal adalah alat pembayaran sah yang diterbitkan pemerintah.
Tidak seperti mata uang yang nilainya terkait dengan komoditas fisik seperti logam mulia, uang kartal tidak memiliki nilai intrinsik seperti emas atau perak.
Sebaliknya, nilainya berasal dari kepercayaan publik terhadap penerbitnya.
Contoh Uang Kartal
Uang kartal adalah uang yang langsung digunakan masyarakat sebagai alat pembayaran sah, baik dalam bentuk kertas maupun logam.
Berikut beberapa contoh yang termasuk kategori uang kartal.
1. Uang Kertas
Baca Juga: Apa Itu Mobil Kotak Sabun? Ini 3 Rekomendasinya yang Paling Tahan Banting dari Masa ke Masa
Uang kertas merupakan jenis uang kartal yang dicetak menggunakan bahan kertas khusus dengan tingkat keamanan tinggi.
Setiap lembar memiliki nomor seri, ilustrasi tertentu, serta tanda pengaman sehingga tidak mudah dipalsukan.
Pemilihan kertas sebagai bahan baku karena proses produksinya lebih efisien, bahan mudah tersedia, dan bentuknya ringan sehingga nyaman dibawa.
Bank Indonesia menerbitkan uang kertas dalam berbagai nilai, seperti Rp1.000, Rp2.000, Rp5.000, Rp10.000, Rp20.000, Rp50.000, hingga Rp100.000.
2. Uang Logam
Uang logam adalah uang kartal yang dibuat dari bahan logam seperti aluminium, nikel, kuningan, perunggu, bahkan sebelumnya pernah menggunakan emas dan perak.
Uang ini resmi dikeluarkan Bank Indonesia sebagai alat pembayaran.
Setiap koin memiliki dua jenis nilai: nilai tukar (kegunaannya untuk membeli barang atau jasa) serta nilai intrinsik (nilai dari logam pembentuknya).
Keuntungan Uang Kartal
1. Pengendalian ekonomi
Uang kartal memberi wewenang kepada bank sentral untuk mengendalikan pasokan moneter ketika mata uang tersebut tidak didukung atau didasarkan pada logam mulia.
Hal ini memungkinkan pemerintah untuk memanipulasi suku bunga, mengatur pasokan kredit, menerapkan langkah-langkah pengendalian inflasi , dan banyak lagi.
2. Hemat Biaya
Uang kartal menawarkan keunggulan biaya karena dapat diproduksi dengan relatif murah, yang dapat membantu mengurangi biaya pasokan mata uang.
Logam mulia yang secara historis digunakan sebagai mata uang, seperti emas, mahal untuk diperoleh dan ketersediaannya terbatas.
3. Efisien
Penggunaan uang kertas menghilangkan kerumitan transfer logam mulia antar bank.
Mata uang fiat memfasilitasi perbankan cadangan fraksional, yang memungkinkan bank komersial untuk menggunakan lebih banyak uang untuk memenuhi permintaan pinjaman.
Kelemahan Uang Kartal
1. Inflasi
Salah satu kelemahan uang kartal yang paling terkenal adalah potensi inflasi.
Karena uang kartal tidak terkait dengan komoditas berharga apa pun, mata uang ini dapat diproduksi dalam jumlah tak terbatas, terutama jika pemerintah menghadapi defisit anggaran atau tingkat utang yang tinggi.
Hal ini dapat menyebabkan siklus utang dan inflasi yang berbahaya, yang berpotensi menyebabkan gelembung ekonomi.
2. Ketergantungan pada nilai-nilai pemerintah
Uang kartal memperoleh nilainya dari kepercayaan yang diberikan kepada pemerintah yang menerbitkannya.
Jadi, nilai mata uang bergantung pada kondisi ekonomi negara penerbit dan stabilitas pemerintah serta lembaga-lembaganya.
3. Rentan terhadap manipulasi
Karena tidak ada batasan jumlah uang kartal yang beredar, uang tersebut rentan terhadap manipulasi terus-menerus oleh bank sentral dan pemerintah.
Hal ini dapat menyebabkan inflasi, manipulasi suku bunga, dan masalah lainnya.
Apakah Uang Kartal sama dengan Uang Fiat
1. Uang Kartal
- Bentuk fisik: berupa uang kertas dan uang logam.
- Diterbitkan oleh: Bank sentral (misalnya Bank Indonesia).
- Fungsi: sebagai alat pembayaran resmi yang digunakan sehari-hari.
- Contoh: uang kertas Rp100.000, koin Rp1.000.
- Intinya: uang kartal = bentuk fisik uang yang beredar.
2. Uang Fiat
- Jenis uang berdasarkan nilai: nilainya berlaku karena kepercayaan masyarakat dan keputusan pemerintah, bukan karena nilai intrinsik bahan pembuatannya.
- Tidak ditopang emas/perak seperti sistem lama (gold standard).
- Termasuk semua bentuk uang modern, baik fisik maupun nonfisik.
- Contoh: seluruh uang rupiah saat ini, baik kertas, logam, maupun saldo elektronik (e-money, rekening bank) adalah uang fiat.
Hubungannya
- Uang kartal bisa menjadi uang fiat, jika negara menetapkannya sebagai alat pembayaran sah.
- Tapi uang fiat tidak selalu kartal, karena bisa berupa uang elektronik atau saldo bank.
Itulah contoh uang kartal yang mungkin sedang Anda cari.
Kontributor : Damai Lestari
Berita Terkait
-
Apa Itu Mobil Kotak Sabun? Ini 3 Rekomendasinya yang Paling Tahan Banting dari Masa ke Masa
-
Apa Itu Cloudflare, Kenapa Eror Jadi Penyebab Internet Lemot?
-
Apa Itu Windy? Aplikasi Canggih Prakiraan Cuaca hingga Bencana Alam Real Time
-
Apa Itu Ghost Job dan Ciri-Cirinya? Pencari Kerja Wajib Tahu!
-
Apa Itu Whitecast? Ini 5 Sunscreen Bebas Dempul dan Nggak Bikin Wajah Jadi Abu-abu
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
-
Sepanjang Semester I 2025, Perusahaan BUMN Lakukan Pemborosan Berjamaah Senilai Rp63,75 Triliun
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
Terkini
-
TP Indonesia Luncurkan TP.ai FAB, Tunjukkan Arah Baru Integrasi AI dalam Transformasi Bisnis
-
Profil Terra Drone: Perusahaan Drone Hingga Pemetaan Lahan Sawit, Siapa Pemiliknya?
-
Donald Trump Mau 'Cawe-cawe' The Fed: Jangan Mematikan Pertumbuhan!
-
Akselerasi Pembiayaan Digital, Bank Mandiri Hadirkan Fitur Kredit Agunan Deposito
-
Bahlil Tetapkan Denda Tambang di Kawasan Hutan: Rp354 Juta hingga Rp6,5 Miliar per Hektare
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
Di Balik Laju Mobil Listrik, Bagaimana Adopsinya di Indonesia?
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Tren Kota Mandiri Menguat, Bisnis Properti Dianggap Masih Stabil
-
Harga Bawang dan Kebutuhan Dapur Naik, Minyak Goreng Tembus Rp22 Ribu per Liter