- IHSG ditutup di zona merah pada Kamis, 11 Desember 2025, melemah 1,35% akibat aksi ambil untung pasca pemangkasan suku bunga The Fed.
- Pelemahan didorong sentimen global, seperti harapan pemangkasan suku bunga The Fed lebih sedikit dan konflik Thailand-Kamboja.
- Secara teknikal, MACD membentuk Death Cross mengindikasikan potensi koreksi IHSG berlanjut untuk menguji level support 8.550–8.600.
Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada penutupan perdagangan Kamis sore (11/12/2025) ditutup di zona merah.
Pelemahan signifikan ini dipicu oleh aksi profit taking atau ambil untung yang dilakukan pelaku pasar pasca Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuannya.
IHSG tercatat melemah 117,53 poin atau 1,35 persen ke posisi 8.583,39. Kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 juga mengalami penurunan sebesar 16,14 poin atau 1,88 persen, menuju posisi 840,82.
Analis Reydi menjelaskan bahwa penurunan bursa saham setelah pemangkasan suku bunga The Fed terjadi karena pelaku pasar telah mengantisipasi dan mengambil posisi sebelum keputusan dirilis.
Dengan demikian, momentum saat ini dimanfaatkan untuk taking profit.
Pelemahan ini didukung oleh sentimen global yang cenderung mengecewakan. Perkiraan bahwa The Fed berpotensi hanya akan menurunkan suku bunga sebanyak satu kali pada tahun 2026 cenderung mengecewakan harapan pasar yang sebelumnya mengharapkan adanya 2-3 kali pemangkasan suku bunga pada tahun depan.
Selain itu, memanasnya bentrokan perbatasan antara Thailand dan Kamboja juga menjadi faktor negatif karena berpotensi meningkatkan risiko geopolitik di kawasan ASEAN.
Dari dalam negeri, sentimen yang dinantikan pelaku pasar adalah keputusan suku bunga Bank Indonesia (BI) pada pekan depan, Rabu (17/12/2025), serta momentum window dressing menjelang akhir tahun.
Koreksi yang semakin dalam diperkirakan akan meningkatkan probabilitas dan volatilitas IHSG menuju akhir tahun.
Baca Juga: IHSG Lagi-lagi Melesat Pagi Ini, Betah di Level 8.700
Di samping itu, memasuki periode penawaran umum IPO SUPA yang diminati banyak investor, disinyalir juga mendorong terjadinya aksi profit taking karena investor membutuhkan likuiditas untuk berpartisipasi dalam IPO tersebut.
Sementara rupiah, menunjukkan penguatan tipis pada level Rp16.665 per Dolar AS pada perdagangan Kamis, seiring dengan pelemahan indeks Dolar AS secara global.
Analisis Sektoral dan Pergerakan Teknis
IHSG yang dibuka menguat, segera bergerak ke teritori negatif dan betah di zona merah hingga penutupan perdagangan.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC:
Tiga sektor menguat: Dipimpin sektor energi (+0,97 persen), diikuti oleh sektor industri (+0,26 persen) dan sektor barang konsumen non primer (+0,05 persen).
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
PLN Jamin Ketersediaan SPKLU demi Kenyamanan Pengguna Kendaraan Listrik Sepanjang Nataru
-
Kapitalisasi DRX Token Tembus Rp2,4 Triliun, Proyek Kripto Lokal Siap Go Global
-
Saham Emiten Keluarga Bakrie Mulai Bangkit dari Kubur
-
Eks Tim Mawar Untung Budiharto Kini Bos Baru Antam
-
Sempat Rusak Karena Banjir, Jasa Marga Jamin Tol Trans Sumatera Tetap Beroperasi
-
Banyak Materai Palsu di E-Commerce, Pos Indonesia Lakukah Hal Ini
-
Mendag Dorong Pembentukan Indonesia Belarus Business Council
-
Tekanan Jual Dorong IHSG Merosot ke Level 8.649 Hari Ini
-
Bank Mega Syariah Luncurkan Program untuk Tingkatkan Frekuensi Transaksi
-
Pertemuan Tertutup, Prabowo dan Dasco Susun Strategi Amankan Ekonomi 2025 dan Pulihkan Sumatera