- IHSG pada Jumat, 19 Desember 2025, ditutup melemah 0,10 persen di level 8.609 akibat tekanan sektor dan pelemahan rupiah.
- Penjualan mobil nasional November 2025 terkontraksi 0,8 persen tahunan; pemerintah tidak melanjutkan insentif kendaraan listrik tahun 2026.
- Secara teknikal, IHSG di bawah MA5 dan MA20, berpotensi koreksi menguji support 8.500–8.550.
Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melanjutkan koreksi pada perdagangan Jumat, 19 Desember 2025. IHSG ditutup melemah 0,10 persen ke level 8.609, di tengah tekanan pada sejumlah sektor dan pelemahan nilai tukar rupiah.
Phintraco Sekuritas dalam riset hariannya mengemukakan, pada perdagangan hari ini, sektor transportasi mencatatkan koreksi terdalam, sementara sektor noncyclical justru membukukan kenaikan terbesar.
Di sisi lain, rupiah di pasar spot kembali melemah ke level Rp 16.750 per dolar AS, seiring mayoritas mata uang Asia yang juga bergerak di zona merah.
Secara teknikal, IHSG ditutup di bawah level MA5 dan MA20. Indikator MACD dengan negative slope tercatat terus melebar, sementara Stochastic RSI masih bergerak melemah di area oversold dan belum menunjukkan sinyal pembalikan arah.
Dengan kondisi tersebut, IHSG diperkirakan masih berpotensi melanjutkan koreksi untuk menguji area support di kisaran 8.500–8.550, dengan level resistance berada di 8.700 dan pivot di 8.600.
Dari sisi data domestik, penjualan mobil nasional tercatat turun 0,8 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi 74.252 unit pada November 2025. Meski masih terkontraksi, penurunan ini lebih landai dibandingkan Oktober 2025 yang mencatatkan penurunan 4,4 persen yoy.
Secara kumulatif, penjualan mobil periode Januari–November 2025 mencapai sekitar 710 ribu unit atau turun sekitar 10 persen yoy dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Pemerintah juga mengindikasikan tidak akan melanjutkan insentif kendaraan listrik pada 2026. Kebijakan ini diarahkan untuk mendorong produsen otomotif membangun fasilitas produksi di dalam negeri.
Trafik Perdagangan
Baca Juga: Target Harga Surge (WIFI) Usai Kinerja Naik 155 Persen
Pada perdagangan hari ini, sebanyak 39,92 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp 47,05 triliun, serta frekuensi sebanyak 2,27 juta kali.
Dalam perdagangan hari ini, sebanyak 203 saham bergerak naik, sedangkan 501 saham mengalami penurunan, dan 254 saham tidak mengalami pergerakan.
Adapun, beberapa saham yang menjadi Top Gainers pada Hari ini diantaranya, BAIK, TALF, RLCO, SUPA, BABY, ADMG, PORT, ASJT, LEAD, TRJA, EMDE.
Sedangkan, saham yang masuk dalam Top Loser diantaranya, JAYA, PSDN, PJHB, GMTDINET, KONI, MRAT, KETR, APEX, IMJS, HILL.
Disclaimer: Artikel ini merupakan pandangan dan analisis pasar yang ditujukan sebagai informasi umum, bukan saran atau rekomendasi investasi. Keputusan investasi tetap berada di tangan pembaca, dan setiap risiko investasi menjadi tanggung jawab pribadi. Investor disarankan untuk melakukan riset mendalam sebelum mengambil keputusan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
Terkini
-
Program Belanja 2025 Tembus Transaksi Rp272 Triliun
-
Apa Itu Working Capital? Pahami Pengertian dan Pentingnya bagi Kesehatan Bisnis
-
Cara Cek PIP 2025 dari HP, Jangan Tunda Pastikan Status Penerima
-
Target Harga Surge (WIFI) Usai Kinerja Naik 155 Persen
-
PGN dan Dart Energy Teken Perjanjian Jual-Beli Gas Metana Batubara
-
Kemenhub Proyeksikan 119,5 Juta Orang Wara-wiri pada Nataru
-
Bongkar Strategi BUMN Migas Jaga Kepercayaan Investor Asing
-
Usai Ancam Bekukan Bea Cukai, Purbaya: Sekarang Lebih Aktif Razia, Hampir Sulit Disogok
-
Merger BUMN Karya Belum Rampung, Targetnya Mundur di 2026
-
MORA Resmi Merger dengan MyRepublic, Sinar Mas Ambil Kendali