Suara.com - Kurang dari dua pekan, duel dua juara akan tersaji di Olimpiastadion, Berlin, 7 Juni mendatang. Juara Serie A Juventus akan berhadapan dengan jawara La Liga, Barcelona.
Laga penentuan tim terkuat di benua biru tersebut pastinya akan berlangsung sengit. Bukan hanya lantaran gengsi dua tim besar, akan tetapi juga menjadi ajang pembuktian dua pelatih baru bagi dua tim tersebut.
Seperti diketahui, musim 2014/15 merupakan musim pertama, baik bagi Massimiliano Allegri maupun Luis Enrique.
Menggantikan Antonio Conte di awal musim, Allegri yang dinilai gagal saat membesut AC Milan, datang dengan mengundang pro kontra. Pasalnya, banyak pihak yang meragukan kemampuan Allegri menggantikan Conte yang memboyong Scudetto tiga kali berturut-turut di awal musim.
Bertindak sebagai allenatore, Allegri memulai langkahnya dengan mendatangkan pemain muda Real Madrid, Alvaro Morata, yang ternyata tampil sebagai aktor penting mengubur mimpi eks klubnya di Liga Champions musim ini. Terbiasa bermain dengan dua striker di depan, Allegri ternyata mampu menjawab keraguan publik Juventus Stadium.
Memimpin klasemen hampir di sepanjang musim, Allegri mampu menjaga tradisi Conte dengan membawa Scudetto ke Turin. Tidak lama berselang usai mengunci Scudetto di kandang Sampdoria, Allegri mengakhiri penantian panjang La Vecchia Signora selama dua dekade dengan memboyong trofi Coppa Italia ke Juventus Stadium usai menekuk Lazio 2-1.
Dan kini, Allegri membidik trofi ketiganya bersama Juventus. Dengan mengusung formasi 4-3-1-2, nama nama seperti Gianluigi Buffon, Giorgio Chiellini, Patrice Evra, Arturo Vidal, Andrea Pirlo, Paul Pogba, Alvaro Morata dan Carlos Tevez tetap menjadi andalan Allegri untuk meredam strategi rakasa Spanyol.
Seperti halnya Allegri, Luis Enrique juga sempat diragukan menyusul badai yang menerjang Barcelona di awal tahun 2015. Namun bukti diberikan eks bintang Blaugrana tersebut dengan mempersembahkan trofi La Liga ke-23.
Masih seperti Allegri, Enrique juga berpeluang mempersembahkan treble di musim pertamanya membesut Barcelona. Sebelum final Liga Champions menghadapi Juventus, Enrique berpeluang untuk merengkuh Copa del Rey akhir bulan ini.
Seperti juga Allegri, Enrique juga mengusung filosofi menyerang. Bedanya, dalam formasi Enrique terbiasa menggunakan tiga striker yang pastinya sangat diwaspadai kubu Juventus.
Memiliki pemain bintang seperti Lionel Messi, Luis Suarez dan Neymar, Enrique memang diuntungkan. Namun sepak bola adalah persoalan kerja sama tim. Artinya dibutuhkan kekompakan antar lini untuk bisa mengusung strategi yang diterapkan pelatih.
Jadi, strategi siapakah yang lebih jitu di Olympiastadion? Kita tunggu saja 7 Juni mendatang.
Tag
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Tatapan Mematikan Pep Guardiola, Kameramen Auto Minder, Netizen: Wah Meme Baru Nih
-
Allegri Kembali Singgung Lini Belakang AC Milan Jelek, Kode Buat Jay Idzes?
-
Popularitas Ala Cristiano Ronaldo? Exposure Jay Idzes di Serie A Makin Meroket
-
Detik-Detik Mencekam Ian Rush Saat Melawan Maut Akibat Serangan Super Flu
-
John Herdman In, Jordi Cruyff Out dari Timnas Indonesia
-
Jangan Berhenti Mencari, Pesan Haru Keluarga Pelatih Valencia yang Hilang di Labuan Bajo
-
Profil Lengkap Fernando Martin, Pelatih Valencia yang Alami Kecelakaan Tragis di Labuan Bajo
-
Erling Haaland Ejek Donnarumma Usai Man City Menang Dramatis
-
Selisih 3 Poin dari Arsenal, Unai Emery Malah Bilang Aston Villa Bukan Penantang Gelar
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa