Suara.com - Sejumlah pemain serta suporter klub sepak bola Arema Cronus "Aremania" ikut mengantarkan jenazah pelatih Suharno ke tempat pemakaman keluarga di Desa Bendosewu, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Kamis.
Para suporter, pemain, dan sebagian manajemen itu sudah datang sejak jenazah tiba di rumah duka, pada Rabu (19/8) malam. Sebagian di antara mereka ikut mengantarkan jenazah ke rumah duka di Desa Mandesan, Kecamatan Selopuro, Kabupaten Blitar.
Hasyim Kipuw, salah seorang pemain Arema Cronus mengatakan pelatih Suharno merupakan sosok pelatih yang sangat dekat dengan pemain. Selain suka bercanda, ia juga sering memberikan motivasi untuk bermain dengan lebih bagus.
"Ia sering memberikan motivasi cara bermain yang bagus. Beliau juga suka bercanda. Semoga keluarga diberi ketabahan," kata Hasyim.
Sementara itu, keluarga almarhum Suharno juga masih tidak menyangka jika Suharno akan cepat pergi. Ia dikenal sangat dekat dan peduli dengan keluarga.
"Di mata keluarga sangat peduli dengan keluarga. Ia rendah hati. Rasa kekeluargaan dan persaudaraan sangat erat di antara kami," kata Iwan Agus Wijayanto, salah seorang anggota keluarga.
Pemakaman almarhum Suharno berlangsung dengan lancar dan khidmat. Selain dihadiri Aremania, sejumlah manajemen serta pemain, juga datang. Para tetangga juga ramai memadati rumah almarhum.
Jenazah dishalatkan di rumah duka sebelum dimakamkan di tempat pemakaman keluarga di Desa Bendosewu, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Aremania, manajemen, keluarga, serta para tetangga juga mengantarkan kepergian almarhum ke tempat peristirahatannya yang terakhir.
Merasa kehilangan juga diungkapkan oleh CEO Arema Iwan Budianto. Ia menilai Suharno merupakan sosok pelatih yang gigih serta jujur.
Iwan mengatakan, Suharno selalu memberikan hal yang positif. Ia merasa tenang, karena pelatih itu selalu bersikap optimistis pada setiap kesempatan.
Hal itu, misalnya, saat tidak adanya kejelasan kompetisi sepak bola seperti sekarang, adanya sanksi dari FIFA, maupun sanksi dari pemerintah terhadap sepak bola di Tanah Air.
"Beliau juga masih sempat membesarkan hati saya, agar tetap semangat bahwa sepak bola akan pulih kembali," kata Iwan.
Pelatih Arema Cronus Suharno, meninggal dunia pada usia 55 tahun di Puskesmas Pakisaji, Kabupaten Malang, Rabu (19/8) petang. Meninggalnya Suharno diketahui secara mendadak setelah mantan pelatih Persegres Gresik United itu pulang melatih tim berjuluk "Singo Edan" di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Suharno diketahui mengeluh sakit saat perjalanan pulang setelah latihan. Ia lalu dibawa ke Puskesmas Pakisaji untuk mendapatkan perawatan medis dengan diberikan bantuan oksigen.
Namun upaya tersebut tidak berhasil dan sekitar pukul 19.40 WIB pelatih yang dikenal dekat dengan suporter Arema itu meninggal dunia.
Suharno selama ini juga dikenal cukup ramah dan terbuka bila berjumpa atau diminta konfimasi wartawan terkait strategi yang akan diterapkan dalam pertandingan.
Selain itu, gaya melatih dan berpakaiannya juga terlihat tidak terlalu formal, sehingga membuat kedekatan dengan pemain dan anggota tim lainnya merasa seperti keluarga, karena seperti tidak ada jarak.
Selama kariernya, Suharno pernah menangani beberapa tim seperti Gelora Dewata, Persema Malang, PSS Sleman, Deltras Sidoarjo, Persis Solo, Persegres Gresik United Persibo Bojonegoro, dan Arema Cronus.
Meninggalnya Suharno, menjadi pekerjaan rumah bagi manajemen Arema, sebab saat ini tim kebanggaan warga Malang Raya itu sedang mengikuti Piala Presiden 2015, serta bertindak sebagai tuan rumah Grup B bersama Sriwijaya FC, Persela Lamongan, dan PSGC Ciamis. (Antara)
Berita Terkait
-
Aremania Wajib Catat! Manajemen Arema FC Tetapkan Harga Tiket Laga Kandang
-
Aremania Buat Ulah Lagi! Bos PT LIB Kasih Tahu Nasib Arema FC di Kanjuruhan
-
FIFA Tahu Penyerangan Bus Persik di Stadion Kanjuruhan, Bakal Ada Sanksi Berat?
-
4 Orang Diperiksa Polisi di Insiden Kanjuruan Aremania Lempar Batu ke Bus Persik Kediri
-
Serius Tangani Kasus Aremania Lempari Bus Persik Kediri, PT LIB: Ini Memalukan!
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
5 Pemain yang Pernah Membela Juventus dan Inter: Dari Si Kuda Ilahi hingga Sang Singa
-
Sandy Walsh Ngaku Ingin Tinggal di Surabaya, Gabung Persebaya?
-
Siapa Wasit Manchester City vs Manchester United? Jejak Kontroversi Taylor dan Brooks
-
Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Makedonia Utara
-
Siapa Wasit Juventus vs Inter Milan? Si Pembawa Hoki La Beneamata
-
Mengenal Makedonia Utara Calon Lawan Timnas Indonesia U-17: Rekam Jejak dan Gaya Main
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Prediksi Susunan Pemain Juventus vs Inter Milan: Striker Baru Siap Unjuk Gigi
-
Santer Jadi Incaran, 2 Pemain Keturunan Ini Batal Diproses Naturalisasi dalam Waktu Dekat
-
Prediksi Susunan Pemain Inter Milan vs Juventus: Nerazzurri Underdog di Turin?