Suara.com - Polres Kota Malang menindak tegas ratusan Aremania yang ikut dalam konvoi simpatik, namun tidak tertib aturan dan ketentuan yang diberlakukan panitia pelaksana, seperti wajib mengenakan helm dan kendaraan harus berstiker Arema, Minggu.
Kapolresta Malang, Jawa Timur, AKBP Decky Hendarsono, mengatakan Aremania (suporter Arema) peserta konvoi Aremania Simpatik Arema Juara yang tidak tertib tersebut dipinggirkan oleh petugas keamanan dari area konvoi.
Aremania yang dipinggirkan petugas itu, di antaranya adalah yang tidak menggunakan helm, membawa bendera dengan tongkat maupun tidak membawa surat kelengkapan kendaraan.
"Selain melakukan penertiban, personel kami juga melakukan pemeriksan untuk menjaga keamanan selama konvoi Aremania ini," katanya di sela pemantauan dan pemberangkatan konvoi Aremania di kawasan kantor Arema di Jalan Kertanegara Kota Malang.
Ia mengemukakan semua atribut bendera tidak diperkenankan dipasang menggunakan tongkat, karena dapat digunakan untuk melakukan perusakan sehingga tidak boleh dipasang. "Kami ingin konvoi ini bukan hanya tertib tetapi juga aman dan nyaman bagi pengendara lainnya," kata Decky.
Dalam pemeriksaan tersebut, personel kepolisian tidak hanya memeriksa pengguna kendaraan roda dua dan roda empat yang tertutup, tetapi juga memeriksa setiap pengguna mobil pikap dan truk untuk mengantisipasi adanya peserta konvoi yang membawa minuman keras atau senjata tajam yang dapat memicu tindakan kriminal.
Kapolresta yang terjun langsung melakukan penertiban terhadap ratusan Aremania tersebut, mengatakan peserta konvoi yang tidak menggunakan helm harus minggir, dan yang membawa bendera dengan tongkat harus dilepas.
Sementara itu, karena jumlah peserta konvoi yang cukup banyak (lebih dari 10 ribu orang) membuat konvoi dibagi menjadi dua gelombang, yakni berangkat dari kantor Arema di Jalan Kertanegara Kota Malang dan dari Stadion Kanjuruhan Kepanjen di Kabupaten Malang.
Para peserta konvoi yang rata-rata memakai motor roda dua tersebut relatif cukup tertib kendati ada beberapa yang masih belum menerapkan imbauan panitia untuk memakai helm saat mengikuti konvoi.
Rombongan besar dilepas oleh pemain dan pelatih Arema serta dua Kapolres, yakni Kapolresta Malang AKBP Decky Hendarsono dan Kapolres Malang AKBP Yudo Nugroho S.
Setelah menyusuri jalan-jalan protokol di wilayah Kota Malang, belasan ribu Aremania itu selanjutnya menuju Karangploso, Kabupaten Malang dan dilanjutkan ke Kota Batu melalui jalur utama.
Di Kota Batu, belasan ribu Aremania itu disambut oleh Kapolres Batu AKBP Leonardus Simarmata di kawasan Alun-alun Kota Batu. Satu mobil paling depan membawa piala juara Bhayangkara Cup 2016 dan didikuti oleh Aremania yang menaiki sepeda motor.
Saat sampai di alun-alun, bendera-bendera biru berlambang Singo Edan dikibarkan sambil menyanyikan lagu kebanggaan Aremania. Namun, ketika polisi menjumpai peserta konvoi yang membawa kayu atau bambu untuk bendera, polisi langsung mengambil kayu itu agar tidak mengganggu pengendara lain.
Setelah dilepas oleh Kapolres Batu, Aremania ini kembali melanjutkan perjalanan menuju ke Kota Malang melewati jalur utama di Jalan Diponegoro, Jalan Pattimura, dan Jalan Ir.Soekarno. Selanjutnya masuk Sengkaling (wilayah Kabupaten Malang) dan Tlogomas, Dinoyo hingga Stadion Kanjuruhan Kepanjen. (Antara)
Berita Terkait
-
Aremania Wajib Catat! Manajemen Arema FC Tetapkan Harga Tiket Laga Kandang
-
Aremania Buat Ulah Lagi! Bos PT LIB Kasih Tahu Nasib Arema FC di Kanjuruhan
-
FIFA Tahu Penyerangan Bus Persik di Stadion Kanjuruhan, Bakal Ada Sanksi Berat?
-
4 Orang Diperiksa Polisi di Insiden Kanjuruan Aremania Lempar Batu ke Bus Persik Kediri
-
Serius Tangani Kasus Aremania Lempari Bus Persik Kediri, PT LIB: Ini Memalukan!
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jesus Casas dan Timur Kapadze Terancam Didepak dari Bursa Pelatih Timnas Indonesia
-
Alexander Zwiers Jadikan Nova Arianto Tolak Ukur Pelatih Lokal Timnas Indonesia Masa Kini
-
PR Baru, PSSI Kesulitan Cari Pelatih Timnas Indonesia U-17
-
Timur Kapadze Hampir Pasti Melatih Timnas Indonesia, Dikontrak 2 Tahun
-
Survei Dibuka! Interisti dan Milanisti, Siapa Pemenang Inter vs AC Milan?
-
Fakta Baru Bursa Pelatih Timnas Indonesia, Tawaran PSSI ke Timur Kapadze Tidak Kongkret
-
5 Calon Pelatih Timnas Indonesia Mulai Diseleksi Pekan Depan
-
Isu Panas Pelatih Timnas Indonesia Setelah STY dan Patrick Kluivert Digaji Rendah
-
Calon Pelatih Timnas Timur Kapadze: Datang ke Indonesia karena Rahmat dari Allah SWT
-
Akhrirnya! PSSI Hubungi Timur Kapadze: Mau Melatih Timnas Indonesia?