Suara.com - Kiper Teja Paku Alam gagal memperkuat Persib Bandung saat menghadapi PSS Sleman di pekan ketiga Liga 1 2020. Bahkan, Teja sempat menangis karena tak dapat memperkuat Persib.
Teja sudah masuk dalam daftar susunan pemain kontra Elang Jawa di Stadion Si Jalak Harupat, Minggu (15/3/2020). Namun Teja batal main karena mengalami cedera sebelum kick off.
Pelatih kiper Persib Luizinho Passos mengungkapkan bahwa Teja mengalami dislokasi di jari tangan kirinya. Ia juga menilai bahwa wajar Teja menangis karena gagal mengawal gawang Maung Bandung.
"Iya karena itu tidak bagus, hanya beberapa saat sebelum laga (mengalami cedera). Mungkin kalau terjadi ketika latihan itu adalah situasi yang berbeda. Tapi tidak masalah, Teja punya mental yang bagus," kata Passos seperti dilansir Ayobandung, Selasa (17/3/2020).
Kendati begitu, Passos tak mempermasalahkan cedera Teja. Passos menyakini, Teja merupakan pemain yang memiliki mental bagus. Di sisi lain, Persib masih memiliki penjaga gawang kaya pengalaman, I Made Wirawan.
"Itu juga bukan masalah bagi Persib karena saya percaya kepada semua kiper seperti Made, Aqil, dan Dhika. Bagi saya mereka bukan kiper yang buruk. Made juga memainkan laga yang bagus, jadi tidak apa-apa. Sekarang saya harap Teja bisa kembali lebih cepat sembuh," katanya.
Eks pelatih kiper Borneo FC itu juga mengatakan, dirinya telah berbincang dengan dokter tim terkait cedera yang dialami Teja. Beruntung, dislokasi yang dialami Teja bukanlah cedera parah. Passos sendiri mengetahui Teja sempat mengalami dislokasi serupa pada 2017. Karena itu, Passos meyakini Teja bisa pulih lebih cepat.
"Ya saya sudah bicara soal cedera Teja bersama dokter Rafi dan saya pikir untuk laga berikutnya dia sudah tidak ada masalah karena cedera dislokasinya tidak parah dan Teja ternyata sudah punya masalah yang sama pada 2017 lalu. Tapi tidak apa-apa, 3 hari sejak hari ini Teja sudah bisa kembali berlatih, itu hal yang normal dan dia kuat," ujarnya.
Baca Juga: Hampir Separuh Skuat Valencia Positif Terjangkit Virus Corona
Berita Terkait
-
Kembali ke Persib Bandung usai SEA Games 2025, Robi Darwis Fokus Hadapi Bhayangkara FC
-
Jelang Lawan Bhayangkara FC, Adam Alis Mengaku Kondisinya Semakin Membaik
-
Rezaldi dan Hamra Hehanussa Dikabarkan akan Dipinjamkan, Ini Kata Bojan Hodak
-
Persib Bandung Didenda AFC Hampir Setengah Miliar Gara-gara Botol Air Kosong
-
Banderol Harga Pasar Joey Pelupessy dan Maarten Paes, 2 Bintang Timnas Indonesia Diincar Persib
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
5 HP Tahan Air Paling Murah untuk Keamanan Maksimal bagi Pencinta Traveling
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
Terkini
-
Imbas Kelakuan 'PSSI' Malaysia, Harimau Malaya Bisa Terjungkal ke Titik Terendah
-
Alasan Timnas Futsal Indonesia Dikalahkan Vietnam Dibongkar Pelatih
-
Media Honduras Laporkan John Herdman Prioritaskan Timnas Indonesia
-
Kembali ke Persib Bandung usai SEA Games 2025, Robi Darwis Fokus Hadapi Bhayangkara FC
-
Jelang Lawan Bhayangkara FC, Adam Alis Mengaku Kondisinya Semakin Membaik
-
Rezaldi dan Hamra Hehanussa Dikabarkan akan Dipinjamkan, Ini Kata Bojan Hodak
-
PSG Ukir Sejarah Raih Sextuple! Matvei Safonov Kiper Rusia Pahlawan Les Parisiens
-
Hasil dan Drawing Semifinal EFL Cup: Newcastle Tantang Manchester City, Derby London Menanti
-
Belum Pensiun, Luis Suarez Resmi Perpanjang Kontrak bersama Inter Miami
-
Ileague: Tidak Ada Tempat untuk Rasisme di Super League