Suara.com - Lembaga hak asasi manusia (HAM), AmnestI Internasional Britania Raya menyoroti akuisisi klub Liga Inggris, Newcastle United oleh Saudi Public Investment Fund (PIF) lewat firma PCP Capital Partners, yang dipecaya hanya tinggal menunggu waktu saja alias bakal terjadi dalam waktu dekat.
Dalam beberapa hari terakhir, media-media ternama Inggris telah mengklaim bahwa konsorsium Saudi PIF yang dipimpin Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman bakal mengambil alih 80 persen lebih saham The Magpies --julukan Newcastle United.
Tak lama lagi, takeover dari bos Newcastle sebelumnya, Mike Ashley dipercaya akan rampung.
 
Menurut laporan media-media Inggris, Saudi PIF sendiri tidak akan mengurusi Newcastle secara direct.
Ya, Newcastle nantinya akan dipimpin Amanda Staveley, bos PCP Capital Partners yang sebelumnya sudah pernah berupaya membeli The Magpies.
Mohammed bin Salman sendiri dilaporkan harus mengucurkan dana tak kurang dari 300 juta pounds (sekira Rp 5,8 triliun) untuk mengambil alih Newcastle.
Terkait hal ini, mumpung takeover belum 100 persen official, Direktur Amnesti International regional Britania Raya, Kate Allen telah mendesak Pemimpin Eksekutif Premier League, Richard Masters, agar mempertimbangkan situasi HAM di Arab Saudi.
Seperti diklaim Mail Online Sport, Amnesti Internasional sangat "alergi" dengan sosok Pangeran Mohammed bin Salman, yang memang memiliki sederet catatan kelam terkait HAM.
Mohammed bin Salman yang juga menjabat Menteri Pertahanan Arab Saudi, disebut Amnesti Internasional terlibat dalam berbagai upaya pemberangusan HAM berupa penangkapan, penyiksaan, hingga kriminalisasi pegiat HAM di negaranya.
Salah satu kasus yang disoroti Amnesti Internasional adalah pemidanaan Loujain Al-Halthloul, salah satu pegiat hak perempuan yang ditangkap pada Mei 2018 dan tengah disidang oleh Pengadilan Kriminal Khusus, yang disebut sebagai "senjata pembungkaman".
Baca Juga: Paraguay Lockdown, Silvio Escobar Legowo Tak Pulang Kampung
Seluruh proses persidangan Al-Hathloul dilangsungkan tertutup, baik itu untuk diplomat asing maupun jurnalis.
"Semua kegiatan bisnis harus terbebas dari keterkaitan terhadap pelanggaran HAM, tidak terkecuali sepakbola Inggris," demikian isi surat Kate kepada Masters, seperti dimuat laman resmi Amnesti Internasional Britania Raya.
"Kami tidak berada dalam posisi mengatur siapa yang harus menjalankan Newcastle United, tetapi kecuali Premier League mau berhenti dan mengamati secara serius situasi HAM di Arab Saudi, kompetisi ini dalam ancaman dimanfaatkan untuk langkah pencitraan melalui olahraga, demi mengalihkan perhatian dari catatan hitam HAM di Arab Saudi."
"Setidaknya, Premier League harus memberikan pernyataan jelas bagaimana pemeriksaan terhadap calon pemilik Newcastle yang baru. serta apa saja hasil peninjauan terhadap catatan HAM di Arab Saudi di bawah kepemimpinan Mohammed bin Salman."
Berita Terkait
- 
            
              Makna Haru di Balik Selebrasi Declan Rice: Aku Tahu Dia Menonton di Atas Sana
 - 
            
              Manchester City Raih Kemenangan, Pep Guardiola Serang Wasit
 - 
            
              Ruben Amorim Tantang Pemain Manchester United Perbaiki Mental Tandang
 - 
            
              Prediksi Manchester City vs Bournemouth: Ujian Berat The Citizens di Etihad
 - 
            
              Prediksi Tottenham Hotspur vs Chelsea: Siapa Terbaik di Derby London?
 
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              Hasil Piala Dunia U-17 2025: Portugal dan Tunisia Pesta 6 Gol, Jepang Menang Tipis
 - 
            
              Mesin Gol Persija Jakarta Tegaskan Jaga Api Kemenangan Demi Kejar Borneo FC di Super League
 - 
            
              Perang Sudan Kian Sadis, Muncul Seruan Boikot Manchester City, Kok Bisa?
 - 
            
              Timnas Indonesia U-17 Target Minimal Seri Lawan Zambia, Syukur-syukur Bisa Menang
 - 
            
              Patrick Vieira Dipecat Genoa, Mario Balotelli: Karma Itu Nyata!
 - 
            
              Nova Arianto: Semoga Qatar Kembali Bersahabat dengan Timnas Indonesia
 - 
            
              Dibeli dengan Mahar Rp2,2 T, Declan Rice Menjelma Jadi Gelandang Terbaik Dunia
 - 
            
              Seberapa Hebat Calvin Verdonk di Laga Kontra Angers di Liga Prancis? Ternyata Tuai Pujian!
 - 
            
              Mees Hilgers Terancam Absen di Laga Debut Pelatih Baru Timnas Indonesia
 - 
            
              Lawan Brasil dan Honduras, Misi Timnas Indonesia Tembus Babak 32 Besar Piala Dunia U-17 2025